mengenal berbagai jenis baju adat gorontalo beserta aksesoris pendukungnya - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Berbagai Jenis Baju Adat Gorontalo Beserta Aksesoris Pendukungnya

Mengenal Berbagai Jenis Baju Adat Gorontalo Beserta Aksesoris Pendukungnya
images info

Salah satu warisan budaya yang paling mencolok adalah baju adat dari berbagai daerah di Indonesia. Setiap baju adat menceritakan kisah unik dari suku bangsa yang mengenakannya, mencerminkan identitas, nilai-nilai, serta keindahan seni dan kerajinan tangan yang telah diwariskan turun-temurun. Dari Aceh hingga Papua, baju adat Indonesia menghadirkan warna, motif, dan ornamen yang menarik, tak terkecuali baju adat khas Gorontalo.

Yuk, kenalan dengan berbagai jenis baju adat khas Gorontalo beserta aksesoris pendukungnya!

Baju Adat Bili'u dan Paluwala (Baju Adat Pengantin Perempuan)

Baju adat pengantin perempuan ini dipakai saat upacara bersanding atau Mopotiolo, yaitu acara di mana kedua mempelai duduk di pelaminan dan saat khatam Qur'an untuk calon pengantin wanita.

Ciri khas baju ini adalah penggunaan hingga delapan aksesoris, masing-masing mengandung filosofi yang mempercantik penampilan.

Aksesoris:

Ikat Kepala: Melambangkan ikatan pernikahan antara pria dan wanita.

Tuhi-tuhi: Aksesoris yang terdiri dari 7 gafah, melambangkan hubungan kekerabatan dengan 7 kerajaan di Gorontalo.

Baya Lo Boute: Kalung khas yang menghiasi leher pengantin.

Baca juga: Tapa Kolo, Cerminan Rasa Syukur Masyarakat Nusa Tenggara Timur

Baju Adat Makuta

Mukuta adalah baju adat pria yang dikenakan saat acara pernikahan. Baju adat ini dilengkapi dengan hiasan penutup kepala berbentuk mirip bulu unggas dengan aksesoris yang tidak lebih dari lima jenis,

Aksesoris:

Bako: Kalung emas yang melambangkan ikatan pernikahan.

Tudung Mukuta: Penutup kepala berbentuk unik mirip bulu unggas yang mencerminkan budaya Gorontalo.

Pasimeni: Melambangkan keharmonisan dalam kehidupan suami istri.

Gelang Emas atau Perak: Digunakan di pergelangan tangan pengantin pria sebagai lambing kekuatan, keberanian, dan status sosial.

Keris: Senjata ini diselipkan di pinggang pengantin pria sebagai simbol keberanian dan kesiapan untuk melindungi keluarga.

Baju Adat Madipungu

Madipungu adalah blus lengan panjang dengan leher berbentuk V yang terbuat dari bahan satin, brokat, atau beludru. Baju ini dikenakan oleh mempelai wanita saat upacara pernikahan. Blus lengan panjang yang dipadukan dengan rok panjang atau sarung ini melambangkan janji antara perempuan dan laki-laki dalam prosesi akad nikah.

Madipungi biasanya dipadukan dengan rok panjang atau sarung khas Gorontalo. Selain itu, pengantin wanita juga dipercantik dengan aksesoris lainnya.

Aksesoris:

Kalung: Kalung ini biasanya terbuat dari emas atau perak dengan desain tradisional.

Gelang: Seperti laki-laki, pengantin wanita juga menggunakan gelang emas atau perak di pergelangan tangan.

Kerudung: Kerudung yang digunakan bertujuan untuk menutup kepala, umumnya berwarna cerah dengan hiasan atau motif khas Gorontalo.

Baju Adat Walimomo

Baju Walimomo dikenakan saat akad nikah dan bersanding di hauli lo adati (kelambu adat). Baju ini menutupi seluruh aurat wanita dalam prosesi adat Gorontalo. Walimomo telah digunakan sejak lama dan diwariskan hingga sekarang.

Tak hanya pernikahan, baju ini juga digunakan saat pembaiatan (momiati), antar pinangan (modepita maharu), kehamilan tujuh bulan (molondalo), dan akad nikah (mongakaji).

Aksesoris:

Baju Bide atau Alumbu: Baju yang menutupi tubuh.

Kebaya Berlima: Kebaya dengan motif khas.

Sarung (Wuloto): Digunakan untuk menutupi tubuh bagian bawah.

Sunthi: Aksesoris pelengkap pada bagian kepala.

Baju Adat Boqo Takowa

Boqo Takowa dikenakan oleh pria saat acara-acara penting, seperti acara pernikahan. Baju adat ini terdiri dari celana panjang dan kemeja lengan panjang dengan kancing dan tiga saku di bagian depan.

Aksesoris:

Ikat Kepala (Sigoli): Sebuah ikat kepala tradisional yang melambangkan kebijaksanaan dan kehormatan.

Kalung Emas: Kalung dengan desain khas yang melambangkan ikatan pernikahan dan status sosial.

Gelang: Gelang emas atau perak yang dipakai di pergelangan tangan, melambangkan kekuatan dan keberanian.

Makna Warna:

Merah: Kewibawaan

Kuning: Tanggung jawab

Hijau: Keberanian

Merah Hati: Kedamaian

Ungu: Kerukunan

Baju Adat Biliu

Biliu dikenakan oleh pengantin wanita, terdiri dari baju kurung dan rok panjang berwarna kuning. Baju kurung tersebut terbuat dari kain sutra atau brokat dengan warna cerah yang melambangkan keceriaan dan kemakmuran.

Aksesoris:

Baya Lo Boute: Kalung khas yang melambangkan perilaku dan sifat dalam kehidupan keluarga.

Tuhi-tuhi: Hiasan kepala yang melambangkan hubungan kekerabatan.

Lai-lai dan Kecubu: Hiasan tambahan yang mempercantik tampilan.

Buohu Wulu Wawu Dehu: Aksesoris kepala yang melambangkan status sosial.

Itulah beberapa jenis baju adat khas Gorontalo yang memiliki makna dan cerita di baliknya. Jadi, kalau Kawan punya kesempatan buat menghadiri acara adat Gorontalo, jangan ragu buat mencoba baju adat di atas, ya!

Baca juga: Rekomendasi Tempat Wisata Sejarah Gorontalo yang Penuh Cerita

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nadhifa Aurellia Wirawan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nadhifa Aurellia Wirawan.

NA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.