tenggelam dalam warisan dan filosofi budaya tana toraja di desa kete kesu - News | Good News From Indonesia 2024

Tenggelam dalam Warisan dan Filosofi Budaya Tana Toraja di Desa Kete Kesu

Tenggelam dalam Warisan dan Filosofi Budaya Tana Toraja di Desa Kete Kesu
images info

Tana Toraja, sebuah kawasan di Sulawesi Selatan yang terkenal dengan kekayaan budaya dan keindahan alamnya, menyimpan cerita-cerita dan tradisi yang telah ada sejak berabad-abad lalu.

Salah satu destinasi yang bisa dikunjungi untuk mengulik kekayaan tersebut adalah Desa Kete Kesu.

Desa ini tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang mempesona, tetapi juga merupakan saksi bisu dari sejarah dan budaya Toraja yang sangat khas.

Jadi, ayo kita telusuri lebih dalam tentang apa yang membuat Desa Kete Kesu menjadi tempat yang penuh daya tarik bagi para wisatawan, bahkan peneliti budaya!

 

Sekilas Mengenai Desa Kete Kesu

Desa Kete Kesu terletak di Kampung Bonoran, Kelurahan Tikunna Malenong, Kecamatan Sanggalangi, Toraja Utara, sekitar 4 km dari Rantepao, pusat dari Toraja.

Usianya diperkirakan telah mencapai lebih dari 400 tahun, menjadikannya sebagai salah satu desa tertua di daerah ini.

Kete Kesu bukan sekadar desa adat biasa, melainkan sebuah museum hidup yang menyimpan berbagai warisan budaya dan tradisi yang masih dipraktikkan hingga kini.

Dari rumah adat yang megah hingga makam kuno yang tersembunyi di tebing-tebing, setiap sudut Desa Kete Kesu bercerita tentang kehidupan masyarakat Toraja di masa lalu dan nilai-nilai yang mereka anut.

 

Daya Tarik Desa Kete Kesu

Salah satu daya tarik utama Desa Kete Kesu adalah keberadaan rumah adat Tongkonan. Rumah ini memiliki desain atap yang melengkung seperti perahu, yang merupakan simbol perjalanan hidup.

Tongkonan tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai tempat yang sangat sakral dalam budaya Toraja, tempat untuk menyimpan barang berharga, serta tempat yang digunakan untuk upacara adat dan upacara pemakaman.

Rumah-rumah adat ini dihiasi dengan tanduk kerbau yang menjulang tinggi, sebagai simbol status sosial pemiliknya.

Di sepanjang jalan menuju kompleks pemakaman, Anda juga akan melihat lumbung padi yang terletak berhadapan dengan Tongkonan.

Lumbung ini berfungsi untuk menyimpan hasil pertanian masyarakat Toraja dan melambangkan kemakmuran. Kombinasi dari rumah adat dan lumbung ini menciptakan pemandangan yang sangat khas dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Namun, daya tarik utama Desa Kete Kesu tidak hanya terletak pada Tongkonan yang indah, tetapi juga pada pemakaman kuno yang tersembunyi di antara tebing-tebing. Pemakaman ini adalah salah satu aspek yang paling unik dari budaya Toraja.

Jenazah diletakkan di dalam gua-gua batu atau dipahatkan pada celah-celah tebing, dengan kepercayaan bahwa semakin tinggi posisi pemakaman seseorang, semakin dekat orang tersebut dengan surga.

Kawan akan melihat berbagai tengkorak dan tulang manusia yang tersebar di sekitar bukit Buntu Kesu, tempat pemakaman kuno yang diperkirakan berusia lebih dari 700 tahun. Hal ini memberikan nuansa spiritual yang sangat kuat tentang bagaimana masyarakat Toraja memandang kehidupan setelah kematian.

Selain pemakaman, Kete Kesu juga memiliki museum yang menyimpan berbagai artefak bersejarah, seperti keramik Tiongkok, senjata tradisional, hingga benda-benda dari masa kolonial.

Museum ini juga menjadi tempat bagi wisatawan yang tertarik untuk belajar tentang pembuatan kerajinan bambu, yang merupakan salah satu keahlian masyarakat Toraja.

Di sini, Kawan dapat membeli berbagai oleh-oleh khas Toraja, mulai dari perhiasan, hiasan dinding, hingga senjata tradisional, yang dibuat dengan tangan terampil oleh pengrajin lokal.

 

Akses Menuju Desa Kete Kesu

Untuk sampai di Desa Kete Kesu, Kawan GNFI harus memulai perjalanan dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan.

Setelah tiba di Makassar, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan bus menuju Rantepao, yang memakan waktu sekitar 8 jam.

Sesampainya di Rantepao, Anda masih perlu melanjutkan perjalanan darat selama kurang lebih 1 jam menuju Desa Kete Kesu.

Jarak total dari Makassar ke Desa Kete Kesu sekitar 316 km, jadi pastikan Anda mempersiapkan perjalanan ini dengan baik.

Meskipun perjalanan cukup panjang, semua rasa lelah akan terbayar ketika Anda tiba dan disambut oleh keindahan alam serta kekayaan budaya yang dimiliki desa ini.

Desa Kete Kesu adalah tempat yang mengundang rasa ingin tahu dan menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Pengunjung tidak hanya menikmati pemandangan alam yang menyejukkan, tetapi juga terlibat langsung dengan tradisi dan budaya masyarakat Toraja yang penuh makna.

Mulai dari rumah adat Tongkonan yang memikat hingga pemakaman kuno yang penuh misteri, setiap langkah di Desa Kete Kesu akan membawa Kawan lebih dekat dengan pemahaman tentang kehidupan dan kematian dalam budaya Toraja.

Jadi, tunggu apa lagi? Segera rencanakan perjalanan Kawan ke Desa Kete Kesu dan selami keajaiban budaya Toraja yang begitu kaya secara mendalam!

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.