LitVenture merupakan project sosial di bidang literasi dan pendidikan yang diinisiasi oleh Teruntuk Project dan TIKII. Rangkaian kegiatan yang diadakan beragam, mulai dari donasi buku, game, hingga kegiatan edukasi interaktif lainnya dan bersifat one-day event.
Nama aktivitas yang merupakan gabungan dari kata “literasi” dan “adventure” ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja di taman baca, rumah belajar, atau sejenisnya.
Project sosial tersebut dirancang untuk mendorong minat baca, mempermudah akses terhadap buku dan materi edukatif, serta hadir sebagai upaya untuk mendukung kemajuan literasi di Indonesia yang masih menghadapi tantangan, seperti rendahnya minat baca dan keterbatasan akses terhadap bahan bacaan.
LitVenture pertama kali diadakan oleh Teruntuk Project dan TIKII Bookstore pada Sabtu, 7 Desember 2024 di TBM Serambi Baca, Bekasi. Seperti apa keseruannya? Kawan GNFI, baca artikel ini sampai habis, ya.
Rangkaian Kegiatan LitVenture 2024
Setelah mengawali kegiatan dengan sesi perkenalan, anak-anak diajak bermain game kelompok besar bernama Sadari Kata. Permainan ini bertujuan untuk mengasah kecepatan berpikir dan kerja sama anak-anak melalui clue kata yang disebutkan untuk melakukan tindakan tertentu.
Selanjutnya, anak-anak dibagi ke dalam kelompok kecil berjumlah 4-5 orang dan didampingi oleh dua relawan untuk belajar bersama melalui booklet berjudul “Cerita Cita: Aku dan Cita-Cita”. Pada sesi ini, peserta diajak untuk mengenal dan mengeksplorasi cita-cita mereka di masa depan.
Baca juga: Berburu Jendela Dunia di Bilangan Stadion Diponegoro
Kegiatan berikutnya tak kalah menarik. Anak-anak diajak menuangkan imajinasi tentang cita-cita mereka dengan menghias book pouch. Antusiasme mereka semakin meningkat karena hasil kreasi penuh warna ini dapat dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.
“Momen ini bukan cuma tentang belajar, tapi juga tentang menyebarkan semangat literasi yang menyenangkan. Anak-anak pulang dengan mimpi dan senyum lebar, sementara kami mendapatkan energi baru untuk terus berkarya,” terang pengurus TBM Serambi Baca yang dikutip dari akun Instagram @tbmserambibaca.
Pentingnya Kolaborasi untuk Memajukan Literasi
Selain Teruntuk Project dan TIKII, kegiatan LitVenture terselenggara dengan lancar berkat keterlibatan TBM Serambi Baca, dan relawan. Mereka memiliki semangat yang sama untuk memajukan literasi di Indonesia.
“Menurutku, kolaborasi antar komunitas atau platform itu penting karena mampu menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan bagi kemajuan literasi. Selain brainstorming ide lebih banyak, kolaborasi memungkinkan setiap komunitas untuk saling melengkapi dari segi sumber daya,” jelas Mars Qolbina selaku Co-Founder TIKII Bookstore, saat ditanya mengenai pentingnya kolaborasi untuk memajukan tingkat literasi.
Mars, sapaan Mars Qolbina, juga menambahkan LitVenture sebagai contoh nyata hasil kolaborasi, di mana TIKII memiliki akses sumber donasi buku karena TIKII merupakan toko buku preloved yang memiliki jaringan luas terhadap buku-buku yang bisa didonasikan.
“Di sisi lain, Teruntuk memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan acara-acara menarik yang fokus pada kemajuan literasi atau pendidikan secara umum, sesuatu yang belum pernah TIKII geluti sebelumnya,” tambahnya.
Baca juga: Menyikapi Fenomena Toko Buku Sepi, Patjarmerah Hadirkan Festival Literasi untuk Perkuat Budaya Literasi
Pandangan yang sama diungkapkan oleh Salbi. Ia menyatakan bahwa kolaborasi menjadi penting karena bisa memperluas kembali jangkauan program, mulai dari awareness, wilayah pelaksanaan, dan lainnya.
“Melalui suatu kolaborasi dapat membuka kolaborasi baru dengan pihak atau program lain, sehingga tagline Teruntuk Project #RamaikanKebaikan pun bisa tercapai, untuk menciptakan kebaikan dari dan untuk siapapun,” kata perempuan yang merupakan Founder dan Executive Board Teruntuk Project itu.
Pelajaran berharga dari pentingnya kolaborasi juga dipetik oleh Hani yang berperan sebagai relawan dalam kegiatan ini. Ia mengungkapkan perasaan syukurnya karena dapat terlibat langsung dalam kegiatan yang memberinya pengalaman dan pembelajaran yang begitu berharga.
“Dari kegiatan ini, saya belajar bahwa kolaborasi dan semangat gotong royong memiliki dampak yang luar biasa dalam menciptakan perubahan, walaupun hanya sebuah langkah kecil,” terangnya.
Baca juga: Strategi Kemendikdasmen Tingkatkan Literasi Lewat Sastra, dari Pembiayaan Komunitas hingga Kenalkan ke Anak-Anak
Tantangan Mengadakan Donasi Buku
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu agenda dari LitVenture adalah memberikan donasi buku kepada taman baca, rumah belajar, dan sejenisnya. Namun, pelaksanaannya bukan berarti tidak menemui kendala. Sebab, TIKII Bookstore, sebagai penyelenggara donasi buku, menerapkan beberapa proses yang harus dilewati oleh calon donatur.
“Untuk memastikan buku yang didonasikan memiliki kualitas yang cukup baik dan layak, kami menambahkan sistem kurasi sebelum calon donatur mengirimkan buku donasi ke kami. Dengan mengisi google form, calon donatur nanti akan kami hubungi buku mana saja yang bisa dikirim dan yang akan disalurkan untuk donasi. Namun, proses tambahan ini perlu diedukasi terus menerus sampai calon donatur paham dan bersedia melakukan “extra steps” ini,” jelas Mars.
Pendiri TIKII itu pun tidak menyangka antusias TBM dari berbagai wilayah, terutama dari luar Pulau Jawa, setelah mengetahui kegiatan LitVenture cukup tinggi. Mereka berharap TIKII menyalurkan buku-buku donator ke sana.
“Walaupun tujuan kami adalah untuk memperluas jangkauan literasi, untuk saat ini kami masih belum berani karena beberapa alasan. Pertama, kami ingin memastikan bahwa buku-buku yang didonasikan memiliki kualitas yang baik, relevan, dan layak digunakan, sehingga benar-benar memberikan manfaat bagi penerima. Di sisi lain, pengiriman buku ke luar Pulau Jawa memerlukan perencanaan yang matang, terutama dari segi logistik, biaya, dan tenaga, yang saat ini masih menjadi tantangan tersendiri bagi kami,” ujarnya.
Baca juga: Minat Baca Warga Tinggi, Dinas Pepustakaan dan Kerasipan DKI Jakarta Berikan Penghargaan Komunitas Literasi Terbaik
Kegiatan LitVenture menyisakan kenangan tersendiri bagi setiap pihak yang terlibat, baik itu Teruntuk Project dan TIKII sebagai penyelenggara, TBM Serambi Baca sebagai penerima manfaat, maupun para relawan sebagai pendukung acara.
“Harapannya inisiasi program LitVenture dari Teruntuk Project dan TIKII Bookstore bisa terus berlanjut dengan skala yang lebih besar serta menjangkau berbagai wilayah di Indonesia. Harapannya juga bisa membuat materi yang spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap taman baca atau rumah belajar,” terang Salbi menutup sesi wawancara.
Sumber: Wawancara dengan pengurus Teruntuk Project, TIKII, dan relawan LitVenture
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News