Ir. Soekarno, Presiden pertama Indonesia, tidak hanya dikenal sebagai bapak proklamator kemerdekaan, tetapi juga sebagai pria dengan sejumlah kisah cinta yang menarik perhatian banyak orang. Dalam perjalanan hidupnya, Soekarno tercatat menikahi sembilan wanita yang memiliki latar belakang dan kisah cinta yang berbeda.
Kawan GNFI, yuk, lihat lebih dekat perjalanan hidup dan kisah cinta beberapa istri Soekarno yang jarang diketahui banyak orang!
1. Siti Oetari Tjokroaminoto
Siti Oetari merupakan istri pertama Soekarno yang menikah dengannya pada tahun 1921 di Surabaya. Oetari, yang adalah putri dari tokoh pergerakan HOS Tjokroaminoto, menikah dengan Soekarno bukan karena perasaan cinta, tetapi untuk membantu meringankan beban keluarganya.
Hubungan mereka cenderung lebih seperti saudara, dan pernikahan tersebut berakhir dengan perceraian setelah Soekarno melanjutkan studi ke Bandung.
Berdasarkan informasi dari Orami, Oetari mengikat janji pernikahan untuk kedua kalinya pada tahun 1924, saat berusia 19 tahun, dengan seorang pria bernama Sigit Bachroensalam. Dijelaskan pula bahwa Siti Oetari adalah nenek dari Maia Estianty, penyanyi Indonesia dan ibu dari Al, El dan Dul.
Pernikahan itu berakhir setelah Sigit meninggal dunia pada 1981, meninggalkan Oetari sebagai janda pada usia 76 tahun.
2. Inggit Garnasih
Menurut informasi dari Intisari, pertemuan Soekarno dengan Inggit Garnasih terjadi di Bandung pada tahun 1921. Perbedaan usia yang cukup signifikan, di mana Soekarno berusia 20 tahun dan Inggit 33 tahun, tidak menghalangi cinta mereka.
Inggit, yang sebelumnya adalah istri Haji Sanusi, kemudian memutuskan untuk menikah dengan Soekarno pada tahun 1923. Namun, pernikahan mereka yang berlangsung selama 20 tahun berakhir pada tahun 1943, setelah Inggit tidak mau berbagi suami dengan wanita lain.
3. Fatmawati
Menurut informasi yang dihimpun oleh Orami, Fatmawati merupakan istri ketiga Soekarno yang juga tercatat sebagai Ibu Negara pertama Indonesia. Mereka menikah pada tahun 1943 setelah Soekarno berpisah dengan Inggit.
Fatmawati, yang pada saat itu berusia 20 tahun, dikenal publik karena jasanya dalam menjahit bendera pusaka merah putih. Dari pernikahan ini, pasangan ini dikaruniai lima anak, salah satunya adalah Megawati Soekarnoputri yang nantinya menjabat sebagai Presiden Indonesia. Fatmawati meninggal dunia pada tahun 1980 di Kuala Lumpur pada usia 57 tahun.
4. Hartini
Pada 1952, saat menjadi Presiden, Soekarno meresmikan teater Ramayana di Candi Prambanan dan bertemu Hartini, yang kemudian menjadi istri keempatnya. Mereka mulai dekat setelah pertemuan di Salatiga, di mana Soekarno memuji masakan Hartini.
Soekarno sering menulis surat cinta dengan nama samaran Srihana, sementara Hartini dikenal sebagai Srihani. Mereka menikah di Cipanas pada 1953. Hartini setia menemani Soekarno hingga ia meninggal pada 1970 di pangkuannya, dan setelah itu, Hartini tidak menikah lagi.
5. Ratna Sari Dewi
Ratna Sari Dewi, yang lahir di Jepang dengan nama Naoko Nemoto, menikah dengan Soekarno pada 1962 saat berusia 19 tahun setelah bertemu saat kunjungan Soekarno ke Jepang.
Pasangan ini dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi nama Kartika Sari Dewi Soekarno. Setelah bercerai, Dewi tinggal di berbagai negara Eropa sebelum akhirnya menetap di Tokyo pada 2008. Sebelum pernikahannya, Dewi dikenal sebagai mahasiswa dan penghibur.
6. Haryati
Dilansir dari Orami, Haryati adalah mantan penari istana yang menikah dengan Soekarno pada tahun 1963. Setelah pernikahan tersebut, Haryati menjadi salah satu istri yang paling tidak diketahui oleh publik, bahkan mereka mengadakan pernikahan yang sangat sederhana. Pada tahun 1966, Haryati dan Soekarno memutuskan untuk berpisah.
7. Kartini Manoppo
Berdasarkan Intisari, Kartini Manoppo, seorang pramugari Garuda Indonesia, menarik perhatian Soekarno yang melihatnya di pameran lukisan Basuki Abdullah. Mereka menikah pada tahun 1959, dan tujuh tahun kemudian, tepatnya pada 1967, lahirlah seorang putra yang diberi nama Totok Suryawan Sukarno.
Namun, akibat ketegangan politik dan peristiwa G30S PKI, pernikahan ini tidak berlangsung lama. Kartini kembali ke Minahasa setelah bercerai.
8. Yurike Sanger
Yurike Sanger bertemu Soekarno pada tahun 1963 ketika ia masih seorang pelajar. Meski perbedaan usia mereka sangat signifikan, keduanya tetap memutuskan untuk menikah pada tahun 1964.
Setelah pernikahan, hubungan mereka berakhir setelah Soekarno dilengserkan pada 1967. Yurike memilih untuk hidup jauh dari sorotan publik setelah perceraian mereka.
9. Heldy Djafar
Pada tahun 1966, Heldy Djafar yang baru berusia 18 tahun resmi menjadi istri terakhir Soekarno, yang saat itu berusia 65 tahun. DiwartakanĀ dari Orami, pernikahan mereka tidak bertahan lama, hanya dua tahun, karena kondisi politik yang tidak menentu dan Soekarno yang menjadi tahanan politik.
Setelah perceraiannya, kehidupan Heldy lebih banyak tertutup dari sorotan publik, hingga akhirnya ia meninggal dunia pada tahun 2021.
Sebagai seorang tokoh besar, perjalanan hidup Soekarno tidak hanya ditentukan oleh kiprahnya dalam dunia politik, tetapi juga oleh kisah cintanya yang penuh lika-liku.
Hubungan tersebut, meski sering kali kontroversial, turut membentuk gambaran kompleks tentang kehidupan pribadi Soekarno yang jarang diketahui banyak orang.
Kawan GNFI, melalui perjalanan cinta dengan sembilan wanita, Soekarno menunjukkan sisi manusiawi yang penuh emosi dan konflik, menjadikannya bukan hanya sebagai Presiden pertama Indonesia, tetapi juga sebagai pribadi dengan cerita hidup yang kaya dan penuh warna.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News