Palangkaraya terkenal dengan keragaman hasil tangkapan dari kelautan, ini bisa dilihat dengan banyaknya oleh-oleh khas Palangkaraya dari hasil produksi Ikan.
Namun, selain ikan oleh-oleh khas kota ini juga memiliki ragam kerajinan hingga makanan yang terdengar ekstrim. Berikut adalah ragam oleh-oleh khas Palangkaraya yang banyak diminati wisatawan.
Batik Benang Bintik
Batik jenis ini merupakan warisan peninggalan dari suku Dayak Ngaju yang berkembang. Motif-motif batik jenis ini merupakan pengaruh dari kepercayaan yang dikenal suku Dayak dengan nama kaharingan yang di mana simbol-simbolnya menggambarkan, melambangkan kebudayaan, serta identitas suku Dayak Ngaju.
Jika diartikan, “Benang” memiliki arti helaian kain putih. Sedangkan “bintik” berarti desain atau gambar yang terdapat di atas helaian kain. Daya tarik utama batik jenis ini adalah motif ‘Batang Garing’ atau pohon kehidupan yang menjadi simbol tingkatan alam.
Kerajinan Rotan Khas Palangkaraya
Kerajinan tangan satu ini terbilang cukup sering ditemukan di setiap toko oleh-oleh Palangkaraya. Umumnya kerajinan tangan ini masih dikerjakan dengan proses tradisional. Dari tas, tikar, topi, kotak tisu, dan sandal semuanya memiliki keberagaman dari bentuk, warna hingga motifnya.
Legenda Bukit Batu Tjilik Riwut Palangkaraya yang Konon Diturunkan dari Kayangan
Kerajinan Batu Permata
Kerajinan ini umumnya diproduksi dari batu giok murni, red Borneo, green Borneo, zamrud, dan kecubung. Kerajinan ini merupakan hasil peninggalan etnik suku Dayak yang terus berkembang variasinya seiring berkembangnya tren fashion.
Beberapa kerajinan ini umumnya dibuat menjadi gelang dan kalung lilis lamiang yang memiliki beragam warna. Kedua kerajinan ini dianggap masyarakat sekitar sebagai simbol kasih sayang yang biasanya menjadi mahar dari prosesi pernikahan tradisional.
Kini lilis lamiang sering kali digunakan sebagai aksesoris pendamping wanita untuk menghadiri beberapa acara formal.
Talawang
Kerajinan ini merupakan warisan dari suku Dayak. Dahulu kala, talawang adalah kerajinan kayu yang dibentuk menjadi sebuah perisai yang berbentuk segi empat yang sedikit runcing di bagian ujungnya. Dahulu perisai ini digunakan untuk bertahan hidup dan melindungi dari suku lain.
Kayu yang digunakan biasanya berjenis kayu ulin dan kayu liat. Di sisi luarnya terdapat motif khas Dayak yang umumnya menggambarkan flora dan fauna sekitar.
Bengamat
Oleh-oleh khas Palangkaraya yang cukup populer adalah olahan warisan suku Dayak, bengamat. Ini adalah olahan daging kalong pemakan buah yang ada 2 versi berdasarkan suku Dayak di zaman dahulu.
- Masyarakat Dayak Ngaju biasanya memasak dengan banyak bumbu rempah sehingga memiliki aroma khas
- Masyarakat Dayak Maanyan, menggunakan serai dan daun pikauk untuk bumbunya
Masyarakat sekitar biasanya menggunakan jantung pisang dari pohon pisang kipas dan sulur keladi sebagai bahan tambahan mengolah bengamat.
Apam Palangkaraya
Kudapan tradisional ini cukup populer. Sama seperti kue spam pada umumnya, wadai apam atau dikenal juga dengan nama apam barabai memiliki bentuk lingkaran, berukuran kecil yang disajikan dengan kelapa parut, terkadang kudapan ini memiliki isian gula merah.
Selain untuk oleh-oleh, kudapan ini biasa disajikan saat upacara adat ataupun pernikahan.
Ada juga jenis lainnya dibuat dengan menggunakan bahan seperti tepung beras, tape singkong, santan, dan gula, biasa dijual sebagai jajanan tradisional.
Keripik Kelakai
Cemilan satu ini merupakan olahan khas dari suku Dayak di Kapuas yang banyak ditemukan di toko oleh-oleh Palangkaraya. Selain unik, mengandung banyak nutrisi juga. Bahan bakunya adalah daun muda kelakai yang digoreng kering bersama bumbu seperti telur, ketumbar, kemiri bawang putih dan garam.
Seiring adanya perkembangan, cemilan ini memiliki beberapa varian rasa seperti asin, pedas dan asam manis.
Menikmati Surga Kuliner Ikan ketika Berkunjung ke Palangkaraya
Keripik Saluang
Ikan saluang adalah salah satu potensi ekonomi di kawasan Bakung. Ukurannya sedikit lebih besar dari ikan teri yang cukup populer juga di Palembang.
Di Palangkaraya sendiri ikan ini biasa digoreng menjadi keripik. Selain dijual di toko oleh-oleh, keripik ini juga dijual di supermarket dan online, sehingga cemilan ini cukup populer juga di mancanegara.
Wadi Ikan
Wadi adalah olahan daging hasil fermentasi yang kemudian diolah dengan garam dan bumbu beras ketan yang disangrai, dikenal warga lokal sebagai samu. Daging yang biasanya digunakan adalah ikan patin dan ikan jelawat.
Proses fermentasi biasanya memakan waktu sekitar 3—5 hari di vas atau guci yang ditutup rapat kemudian digoreng atau diolah dengan bumbu kuning. Namun wadi biasanya dijual mentah. Selain ikan, wadi juga biasanya menggunakan daging celeng.
Kandas Sarai Ikan Patin
Ini adalah olahan abon dari ekor ikan patin yang dicampur dengan cabai bubuk. Rasa yang tercipta dari olahan ini adalah gurih, pedas dan manis. Biasanya abon ini disantap dengan sambal dan nasi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News