Memiliki kulit yang cantik dan glowing saat ini menjadi idaman para wanita di seluruh dunia. Tak heran jika para wanita saat ini rela mengupayakan segala cara untuk mewujudkan kulit cantik impiannya, salah satunya dengan melakukan perawatan dari luar.
Skincare routine menjadi bagian dari rutinitas para wanita yang tak boleh dilewatkan setiap harinya. Namun, rutinitas penggunaan skincare atau produk perawatan kulit nyatanya bisa jadi sumber masalah serius bagi lingkungan.
Tentu hal ini berkaitan dengan banyaknya jumlah produk skincare yang diproduksi dan dikonsumsi secara global. Belum lagi pengaruh tren penggunaan skincare yang berlapis-lapis dan membutuhkan banyak produk dalam satu waktu.
Oleh karena itu, diperlukan langkah nyata untuk mengurangi timbulan sampah kemasan produk skincare tanpa harus mengurangi efektifitas manfaatnya bagi kulit, salah satunya dengan menerapkan konsep skin minimalism.
Apa Itu Skin Minimalism?
Skin minimalism adalah istilah yang merujuk pada penggunaan produk perawatan kulit atau skincare secara efektif dan efisien. Konsep skin minimalism sendiri berfokus pada rutinitas penggunaan skincare dengan langkah-langkah sederhana dan hanya memanfaatkan produk yang benar-benar dibutuhkan oleh kulit.
Jika ditinjau dari segi kesehatan, penggunaan skincare dengan konsep skin minimalism dinilai lebih aman bagi kulit khususnya tipe kulit sensitif. Sebab penggunaan banyak produk skincare secara bersamaan dengan komposisi bahan aktif yang bervariasi tentunya berpotensi menyebabkan masalah kulit, seperti breakout yang ditandai dengan munculnya iritasi dan jerawat pada wajah.
Selain itu, penggunaan produk skincare yang sesuai kebutuhan kulit mampu meningkatkan kinerja bahan aktif yang terdapat pada produk tersebut. Misalnya ketika Kawan GNFI memiliki kulit wajah yang berjerawat, maka Kawan GNFI bisa fokus menyembuhkan masalah tersebut dengan menggunakan produk skincare dengan bahan-bahan yang mampu menenangkan kulit wajah dan memperbaiki skin barrier.
Baca Juga: Skin Minimalism, Tren Penggunaan Produk Skincare yang Hemat Waktu dan Biaya
Kilas Balik Tren 10 Step Korean Skincare Routine
Apakah Kawan GNFI masih ingat dengan tren 10 step korean skincare routine yang sempat viral di tahun 2018? Tentunya tren ini berasal dari kebiasaan para wanita khusunya idol K-Pop di Korea Selatan, salah satunya Joy Red Velvet.
Fenomena Korean Wave yang melanda Indonesia sejak 2017 hingga sekarang tak hanya berdampak pada industri musik, tetapi juga gaya hidup termasuk preferensi standar kecantikan wanita Indonesia yang mulai berkiblat pada wanita Korea.
Salah satu standar kecantikan wanita Korea terletak pada kulitnya yang putih, halus, dan bersih. Hal ini sebenarnya sedikit bertentangan dengan skin tone wanita Indonesia yang cenderung lebih eksotis dengan warna kuning langsat, coklat keemasan, sawo matang, hingga hitam.
Akibatnya banyak wanita Indonesia yang terobsesi memiliki kulit seputih wanita Korea dan menggunakan berbagai produk skincare yang diklaim mampu memutihkan kulit, seperti produk asal Korea COSRX Sunny Snail Tone Up Cream yang tentunya bisa disisipkan ke dalam 10 Step Korean Skincare Routine.
Selain membutuhkan 10 langkah pemakaian, tentunya 10 step korean skincare routine juga membutuhkan setidaknya 10 produk skincare, di antaranya:
- Cleanser (pembersih make up) berupa micellar water, cleansing balm, milk cleanser,cleansing oil, dll.
- Face wash (sabun pencuci muka)
- Exfoliator (produk eksfoliasi) berupa serum, toner, scrub, maupun peeling gel.
- Toner
- Essence
- Serum
- Sheet mask (masker wajah berbentuk lembaran)
- Eye cream (krim untuk memudarkan kantung dan lingkaran hitam di bawah mata)
- Moisturizer (pelembab)
- Sunscreen atau sunblock (tabir surya)
Nah, Kawan GNFI tentu bisa membayangkan betapa banyak sampah kemasan yang dihasilkan dari 10 step korean skincare routine setiap tahunnya, bukan?
Diperkirakan setiap tahunnya terdapat 120 miliar kemasan produk kosmetik dan skincare diproduksi di seluruh dunia dan setengahnya terbuat dari material plastik yang sulit didaur ulang.
Saatnya Balik Ke Basic Skincare Routine
Kembali ke basic skincare routine bisa menjadi solusi dalam mengurangi sampah kemasan produk kosmetik secara global, khususnya yang timbul dari tren 10 step korean skincare routine.
Basic skincare routine adalah rangkaian penggunaan produk skincare yang sederhana dan fokus pada kebutuhan dasar kulit, meliputi cleanser (pembersih muka), moisturizer (pelembab), dan sunscreen (tabir surya). Jika dibutuhkan, Kawan GNFI bisa menambahkan produk acne spot treatment untuk mengatasi masalah jerawat pada kulit wajah.
Tentunya penerapan basic skincare routine hanya membutuhkan sedikit produk dibandingkan 10 step korean skincare routine. Sama halnya dengan konsep skin minimalism,basic skincare routine secara tidak langsung turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Sebab penggunaan produk skincare secara minimal turut mengurangi jumlah sampah kemasan yang ditimbulkan.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Tempat Daur Ulang Sampah Skincare, Rawat Wajah Sekaligus Bumi
Jangan Lupa Perawatan dari Dalam
Kulit yang cantik tak hanya diperoleh melalui penggunaan serangkaian produk skincare yang diklaim memiliki formula terbaik, tetapi juga harus diimbangi dengan perawatan dari dalam, seperti:
- Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang
- Memenuhi kebutuhan mineral tubuh dengan mengonsumsi air putih yang cukup
- Manajemen stress dan menerapkan istirahat yang cukup
- Mengonsumsi vitamin dan suplemen tambahan jika dibutuhkan
- Melakukan aktivitas fisik atau olahraga yang akan membantu kulit Kawan GNFI semakin glowing karena berbagai manfaat yang dihasilkan bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh
Sebab semakin sehat kulit, maka Kawan GNFI tidak perlu lagiĀ bergantung pada banyak produk perawatan dari luar. Hal ini tentunya sekaligus sebagai langkah nyata dalam mengurangi jumlah sampah kemasan yang dihasilkan oleh industri kecantikan khususnya yang ada di Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News