Tren skin minimalism mulai menjamur pada tahun 2023 dan masih berlanjut pada tahun ini. Lalu, apa yang dimaksud dengan skin minimalism ini? Simak informasi berikut untuk mengetahui terkait skin minimalism.
Apa itu Skin Minimalism?
Dilansir dari Annessa.id, dr. Arini Astasari Widodo, SpKK menjelaskan bahwa skin minimalism merupakan suatu pendekatan yang berfokus pada penggunaan produk skincare secara minimal. Skin Minimalism atau juga dikenal dengan istilah “skinimalism” digunakan untuk menggambarkan penggunaan produk skincare dengan berfokus pada kualitas bukan kuantitas.
Beberapa tahun terakhir, banyak bermunculan produk-produk skincare ataupun kosmetik. Didorong perkembangan teknologi, promosi akan produk-produk ini sangat mudah dijumpai di mana pun. Tak hanya produk-produk lokal, produk dari luar negeri pun juga banyak yang melebarkan pasarnya ke Indonesia. Pembeli disuguhkan dengan banyaknya merk skincare.
Tak hanya itu, produk perawatan kulit ini juga berkembang dalam hal jenisnya, contohnya saja jika dahulu kebanyakan masyarakat hanya mengenal pembersih wajah dan pelembab, sekarang juga ada skincare lain, seperti toner, serum, essence, eyecream, masker wajah, produk ekfoliasi dan lainnya.
Tiap jenis produk ini juga ditawarkan berdasarkan permasalahan kulit sehingga dilengkapi dengan kandungan-kandungan tertentu—tentunya semakin menambah banyaknya pilihan produk skincare.
Dalam jurnal berjudul Skin Minimalism – What is the New Beauty Trend?, Joanna Igielska Kalwat dan Ewa Kilian Pieta menerangkan bahwa terlalu banyak kosmetik dan seringnya berganti-ganti menyebabkan terjadinya hipereakvitas kulit. Dr. Susan Cox, MD., dalam situs Annesa.id, juga menerangkan bahwa pemakaian produk skincare yang bermacam-macam dalam jumlah besar justru dapat menyebabkan kerusakan kerja mikrobioma yang menjaga kesehatan kulit secara alami.
Selaras dengan konsep “less is more”, tren ini muncul untuk mengedukasi pembeli untuk lebih bijak terhadap perilaku konsumtif terutama produk-produk perawatan kulit. Tren ini tak hanya berfokus untuk mengurangi penggunaan “jumlah” produk skincare semata, tapi lebih kepada memilih untuk menggunakan produk yang paling penting dan sesuai dengan kebutuhan kulit.
Manfaat Penerapan Skin Minimalism
1. Hemat Biaya dan Waktu
Salah satu manfaat menerapkan skin minimalism adalah dapat menghemat pengeluaran. Membeli produk-produk yang benar-benar dibutuhkan untuk kulit tentunya dapat menghemat alokasi pengeluaran dana Kawan GNFI. Apalagi jika dalam satu produk bisa digunakan untuk berbagai tujuan (multipurpose), tentu akan sangat menghemat biaya dan waktu, bukan?
2. Fokus pada Kualitas daripada Kuantitas
Fokus utama skin minimalism ini adalah kualitas produk yang efektif sesuai permasalahan dan kebutuhan kulit daripada penggunaan jenis produk secara berlebihan sehingga dengan menerapkan tren ini Kawan GNFI dapat lebih bijak atau mindful dalam membeli barang.
Dalam wawancara bersama Vogue India, Dr. Madhuri Agarwal, pendiri dan direktur Yavana Aesthetics Clinic, menyarankan untuk menggunakan lebih sedikit produk skincare tapi tetap efektif untuk mendapatkan manfaat secara maksimal.
Mulai bangun kebiasaan dengan produk skincare yang minimal dapat menghidrasi, melindungi, dan memperbaiki kulit. Bangun kebiasaan yang dapat dilakukan dengan mudah dan konsisten.
3. Mengurangi resiko iritasi
Terlalu banyak campuran kandungan pada skincare juga dapat beresiko mengiritasi kulit dan menimbulkan reaksi alergi, lho! Kulit yang iritasi dapat membuat kulit menjadi sensitif. Cara terbaik untuk mencegah iritasi kulit adalah dengan membatasi penggunaan produk.
4. Menjaga lingkungan
Menggunakan lebih sedikit produk dapat juga dikategorikan sebagai gerakan mengurangi limbah kemasan, terutama produk-produk dengan kemasan plastik.
Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Memulai Menerapkan Skin Minimalism
1. Kenali Kondisi Kulit
Penting untuk mengetahui kondisi kulit terlebih dahulu agar mudah menentukan produk apa yang betul-betul dibutuhkan oleh kulit. Beberapa permasalahan kulit tertentu juga memerlukan kandungan khusus untuk mengatasinya.
2. Fokus pada Basic Skincare
Seperti saran dari Dr. Madhuri Agarwal, produk skincare minimal adalah yang menghidrasi, melindungi, dan memperbaiki kulit. Idealnya, produk-produk ini terdiri dari pembersih wajah (cleanser), sunscreen, dan pelembab.
Namun, jika kulit Kawan memiliki permasalahan tertentu, pastikan untuk menggunakan produk dengan kandungan aktif secara bijak. Contohnya adalah kandungan aktif retinol yang dapat mengatasi permasalahan kulit, seperti hiperpigmentasi, dark spot, dan garis halus.
Baca juga: 5 Rekomendasi Skincare Lokal Aman dan Murah Dikantong Pelajar, Dijamin Bikin Glowing!
3. Konsisten
Hal terpenting yang dapat dilakukan adalah dengan konsisten. Dengan konsisten melakukan perawatan kulit di atas tentu akan menghasilkan hasil yang maksimal dalam menjaga kulit Kawan. Untuk hasil yang maksimal, jangan lupa seimbangi dengan makan makanan sehat dan berolahraga, ya, Kawan!
Sumber:
- Joanna Igielska Kalwat and Ewa Kilian Pięta. Skin Minimalism - What is the New Beauty Trend?. Biomed Journal of Science & Technical Research 52(5)-2023. DOI: 10.26717/BJSTR.2023.52.008303
- https://www.anessa.id/for-you/apa-itu-skin-minimalism
- https://www.sehataqua.co.id/apa-itu-skin-minimalism/
- https://www.vogue.in/beauty/content/skinimalism-trend-will-headline-2023-heres-how-to-ace-it-with-the-best-products
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News