Selain usaha keras, penerapan teknik belajar efektif sangat penting untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran.
Sayangnya, masih banyak yang mengandalkan sistem kebut semalam untuk belajar. Padahal, belajar terlalu keras maupun sistem kebut semalam dapat menguras waktu, tenaga dan kesehatan Kawan, baik secara fisik ataupun psikis.
Untuk mengoptimalkan waktu dan tenaga, serta tidak mengorbankan kesehatan dalam jangka panjang. Maka, Kawan perlu menemukan teknik belajar yang tepat untuk memaksimalkan hasil pembelajaran.
Baca juga: Mengapa Pemahaman Lebih Penting daripada Nilai dalam Proses Belajar?
5 Teknik Belajar Efektif untuk Kuasai Materi Lebih Cepat
Rupanya, kemampuan menjawab soal ujian dengan baik membutuhkan teknik belajar yang tepat. Oleh karena itu, agar mendapatkan hasil yang maksimal, Kawan bisa menggunakan beberapa teknik belajar dibawah ini, seperti:
Teknik Skimming dan Scanning
Berdasarkan informasi dari Tribunnews, Dosen Universitas Indonesia (UI), Dr. Mohammad Izdiyan Muttaqin mengajarkan keterampilan seperti membaca cepat dengan teknik skimming dan scanning untuk dapat belajar secara efektif.
Teknik skimming merupakan cara membaca cepat untuk mendapatkan ikhtisar dari keseluruhan teks, dengan fokus pada pokok pikiran utama dari topik yang dibaca.
Sementara itu, teknik scanning adalah cara membaca cepat dengan fokus mencari kata kunci atau informasi spesifik.
Kedua teknik ini dapat dikolaborasikan untuk menciptakan cara belajar yang efektif dan efisien.
Teknik Mencatat Cornell
Mencatat merupakan salah satu bagian penting dari proses belajar yang efektif. Namun, catatan yang berantakan dapat menyulitkan Kawan dalam memahami materi pembelajaran.
Melalui teknik mencatat Cornell, Kawan dapat membuat catatan menjadi lebih terstruktur dan mudah dipahami.
Kawan GNFI perlu membagi catatan ke dalam tiga bagian untuk penggunaan teknik ini, yakni kolom petunjuk, kolom catatan, dan kolom ringkasan.
Pertama, isi kolom catatan dengan informasi atau poin-poin penting terlebih dahulu.
Kedua, lanjutkan dengan mengisi kolom petunjuk yang berisi kata kunci atau pertanyaan yang berkaitan dengan materi.
Terakhir, simpulkan informasi yang telah dicatat di kolom ringkasan untuk memudahkan pemahaman dan pengingatan kembali.
Ketika mencatat, kita tidak hanya mengandalkan otak dalam belajar, tetapi turut melibatkan tangan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan pemahaman serta memperkuat ingatan.
Teknik Mnemonic
Mnemonic merupakan teknik belajar yang efektif untuk meningkatkan daya ingat secara optimal.
Teknik ini menggabungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada. Hal ini memanfaatkan prinsip-prinsip psikologi kognitif dalam optimalisasi proses penyimpanan dan pemanggilan kembali informasi yang sudah ada sebelumnya.
Jadi, bukan hanya untuk menghafal saja, namun meningkatkan pemahaman serta memperkuat daya ingat jangka panjang.
Untuk menerapkannya, Kawan bisa mengikuti beberapa strategi berikut ini:
Pilih informasi yang ingin diingat dan temukan kata kuncinya.
Buat singkatan dari kata-kata yang perlu diingat. Misalnya, untuk mengingat urutan planet dalam tata surya (Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus), Kawan bisa menggunakan kalimat seperti "Me-Ve-Bu-Ma-Yu-Sa-Ur-Nep".
Buat visualisasinya melalui gambar atau sebuah cerita. Misalnya, mengingat materi pembelajaran dengan menciptakan karakter-karakter seperti yang ada di film kartun favorit Kawan.
Buat rima atau lagu yang berkaitan dengan informasi tersebut. Teknik ini sangat menyenangkan dan membantu dalam recall ingatan.
Bagi informasi menjadi potongan-potongan kecil agar lebih mudah diingat kembali. Misalnya, saat belajar bahasa Inggris, Kawan bisa memecah kosa kata menjadi beberapa kelompok, seperti kata benda maupun kata kerja.
Menerapkan strategi ini, Kawan bisa meningkatkan daya ingat dengan lebih mudah dan berkelanjutan.
Storytelling
Saat Clash of Champions, Xaviera Putri berhasil memukau penonton dengan menampilkan kemampuan hafalannya.
Menariknya, kemampuan menghafal yang kuat tersebut didapatkan dari penggunaan teknik belajar yang tepat, seperti storytelling.
Teknik tersebut dapat membantu Kawan menghafal sejumlah informasi dalam waktu yang singkat.
Ada sejumlah tips yang Xaviera bagikan untuk mengoptimalkan teknik belajar ini, seperti:
Mengorganisasi informasi dengan menyusun dan mengelompokkan data atau materi yang harus di hafalkan, sehingga lebih mudah untuk dipahami.
Pahami dan coba prediksi soal-soal yang akan keluar.
Hubungkan seluruh informasi dan pemahaman yang telah kamu peroleh.
Selanjutnya, buatlah cerita berdasarkan informasi tersebut.
Jadi, jika ada soal yang serupa dengan apa yang telah dipelajari, tinggal ingat kembali cerita yang sudah Kawan buat. Teknik ini dapat menjadi cara pembelajaran yang efektif sekaligus menyenangkan.
Teknik Feynman
Belajar dengan menggunakan teknik yang ditemukan oleh fisikawan ternama, Richard Feynman, dapat membantu Kawan memahami materi secara mendalam dengan cara mengajarkannya kepada orang lain.
Hal ini juga disampaikan oleh Agusleo Halim dalam video YouTube miliknya, yang menjelaskan bahwa teknik ini mengajarkan kita untuk tidak sekadar mengetahui informasi, tetapi mampu memahaminya dengan lebih dalam.
Apabila ingin mencoba teknik ini, Kawan GNFI perlu melewati empat tahap sederhana berikut:
Kenali dan pilih topik yang perlu dipelajari lebih lanjut.
Ajarkan pemahaman tersebut kepada orang lain.
Identifikasi dan analisa hal-hal yang masih kurang dipahami.
Setelah memperbaiki kekurangan, jelaskan kembali materi tersebut dengan cara yang lebih sederhana dan pastikan Kawan telah benar-benar memahaminya.
Baca juga: Melihat Cara Belajar Ilmuwan Dunia, Bisa Kamu Contoh!
Dengan mengajarkan, suatu topik kepada orang lain, Kawan dapat melihatnya dari sudut pandang yang berbeda, yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Hal ini dapat mengoptimalkan proses pemahaman terkait materi yang dipelajari.
Jika hanya menghafal tanpa memahami materi dengan baik, pembelajaran tersebut tidak akan berkelanjutan dan cenderung mudah terlupakan.
Jadi, apakah Kawan GNFI tertarik mencoba teknik belajar yang telah disampaikan?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
