mengapa pemahaman lebih penting daripada nilai dalam proses belajar - News | Good News From Indonesia 2024

Mengapa Pemahaman Lebih Penting daripada Nilai dalam Proses Belajar?

Mengapa Pemahaman Lebih Penting daripada Nilai dalam Proses Belajar?
images info

Dalam dunia pendidikan, keberhasilan seorang siswa sering diukur melalui angka atau nilai. Banyak siswa, orang tua, dan bahkan sebagian besar masyarakat menganggap nilai sebagai indikator utama dari kecerdasan dan prestasi seorang individu.

Namun, makin banyak bukti menunjukkan bahwa pemahaman yang mendalam terhadap materi pelajaran jauh lebih berharga daripada sekadar mendapatkan nilai tinggi. Mari kita eksplorasi mengapa pemahaman memiliki nilai yang lebih tinggi dalam proses belajar mengajar dan bagaimana hal ini dapat membawa perubahan positif pada kegiatan belajar sehari-hari.

1. Nilai Hanya Menyentuh Permukaan

Nilai seringkali hanya mencerminkan kemampuan siswa untuk menghafal dan mereproduksi informasi pada saat ujian. Dalam banyak kasus, siswa yang hanya berfokus pada nilai akan belajar demi hasil tes, bukan demi pemahaman jangka panjang.

Mereka mungkin cepat melupakan materi setelah ujian selesai karena tujuan utamanya adalah hasil angka, bukan pemahaman mendalam. Hal ini membuat proses belajar terasa singkat dan terpotong-potong, seperti perjalanan tanpa arah yang jelas.

Sebaliknya, jika tujuan belajar diarahkan pada pemahaman, siswa akan lebih terdorong untuk menguasai konsep secara keseluruhan, bukan hanya mengingat detail. Pemahaman yang mendalam memungkinkan siswa untuk menghubungkan berbagai konsep yang dipelajari dengan kehidupan nyata, menjadikan ilmu sebagai sesuatu yang relevan dan bermanfaat sepanjang hidup.

2. Pemahaman Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis

Pemahaman bukan hanya tentang tahu, tetapi juga tentang bisa memikirkan dan menganalisis secara mendalam. Saat siswa benar-benar memahami suatu konsep, mereka lebih mampu berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengevaluasi informasi dengan lebih baik. Keterampilan ini menjadi sangat penting di era modern, di mana siswa perlu menghadapi berbagai informasi yang datang dari berbagai sumber.

Keterampilan berpikir kritis membantu siswa memilah informasi yang benar dan bermanfaat dari yang tidak akurat atau menyesatkan. Mereka belajar untuk tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tetapi juga untuk mempertanyakan, menganalisis, dan menarik kesimpulan yang logis. Pada akhirnya, pemahaman memberikan keterampilan hidup yang tidak bisa diukur hanya dengan angka di rapor.

3. Proses Belajar yang Menyenangkan dan Menarik

Pembelajaran yang berfokus pada pemahaman juga dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan memotivasi siswa untuk lebih banyak eksplorasi. Saat siswa merasa bebas untuk bertanya, berdiskusi, dan mendalami suatu konsep, mereka akan lebih antusias dan tidak merasa terbebani dengan tekanan nilai. Dalam proses ini, mereka belajar secara alami dan bisa mengembangkan rasa ingin tahu serta motivasi untuk terus belajar sepanjang hayat.

Sebagai contoh, guru yang memberikan penjelasan mendalam dan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari dapat membantu siswa lebih mudah memahami dan mengingat konsep. Mengajak siswa untuk berdiskusi atau mengadakan kegiatan eksperimen sederhana juga bisa membuat pembelajaran terasa lebih relevan dan tidak monoton.

4. Pentingnya Metode Pengajaran yang Mendukung Pemahaman

Untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam, metode pengajaran yang diterapkan juga harus mendukung. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah pembelajaran berbasis proyek atau pembelajaran berbasis masalah, di mana siswa diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah nyata yang relevan dengan kehidupan mereka. Dalam metode ini, siswa akan lebih terdorong untuk berpikir kritis dan kreatif, sekaligus menerapkan konsep yang dipelajari dalam situasi nyata.

Guru juga dapat menggunakan pertanyaan terbuka yang merangsang siswa untuk berpikir lebih mendalam, bukan hanya sekadar mengingat fakta. Dengan metode seperti ini, siswa belajar untuk mengeksplorasi, menalar, dan memahami, bukan sekadar meniru jawaban yang sudah diberikan.

5. Nilai Penting Bukanlah Akhir dari Belajar

Pada akhirnya, penting untuk diingat bahwa nilai bukanlah akhir dari belajar. Nilai adalah alat yang membantu kita melihat seberapa baik seorang siswa memahami materi, tetapi itu bukan satu-satunya ukuran keberhasilan. Mengutamakan pemahaman dalam proses belajar dapat mempersiapkan siswa menjadi individu yang lebih matang dan mandiri di masa depan, siap menghadapi tantangan hidup dengan keterampilan yang relevan.

Dengan mengubah paradigma ini, baik siswa maupun guru bisa mengembangkan budaya belajar yang lebih sehat, di mana siswa tidak takut membuat kesalahan dan justru lebih antusias untuk mencari tahu. Dengan demikian, proses belajar tidak lagi menjadi perjalanan mencari angka, tetapi menjadi petualangan menemukan pengetahuan yang bermakna dan bermanfaat.

Pemahaman adalah fondasi dari pembelajaran sejati. Mengarahkan siswa pada pemahaman akan menghasilkan individu yang mampu berpikir kritis, kreatif, dan dapat menghubungkan pelajaran dengan kehidupan nyata.

Saat kita menghargai pemahaman lebih dari sekadar angka, kita sedang membantu menciptakan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan dunia, tidak hanya melalui kecerdasan akademik, tetapi juga dengan keterampilan hidup yang esensial.

Sumber:

  • https://binus.ac.id/binusian-journey/2023/06/30/manakah-yang-lebih-penting-proses-atau-hasil/
  • https://lpm-penalaran.mhs.unm.ac.id/2024/09/26/pembelajaran-diferensiasi-terhadap-pemahaman-siswa/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.