berkunjung ke makam pendiri kota bandung ramai dengan aktivitas warga dan dijaga dari tangan jahil - News | Good News From Indonesia 2024

Berkunjung ke Makam Pendiri Kota Bandung, Ramai dengan Aktivitas Warga dan Dijaga dari Tangan Jahil

Berkunjung ke Makam Pendiri Kota Bandung, Ramai dengan Aktivitas Warga dan Dijaga dari Tangan Jahil
images info

Berkunjung ke Makam Pendiri Kota Bandung, Ramai dengan Aktivitas Warga dan Dijaga dari Tangan Jahil


Aktivitas masyarakat di kota Bandung, terutama di Jalan Dalem Kaum masih cukup ramai walau malam hari. Lokasinya yang berada di dekat alun-alun, dijadikan warga sebagai tempat berkumpul.

Tetapi tidak banyak yang tahu di sudut Jalan Dalem Kaum ada sebuah makam 
Raden Adipati Wiranata Koesoemah II. Sosok ini dipercaya oleh masyarakat sebagai Bapak Pendiri Kota Bandung.

baca juga

Dinukil dari Detik, saat malam hari suasana menuju pemakaman begitu asri dengan lampu penerangan di mana-mana. Di awal masuk gang, ada gapura bertuliskan ‘Makam Pendiri Kota Bandung RA Wiranata Koesoemah II Bupati Bandung ke-6.

Bukan hanya makam RA Wiranata Koesoemah II, di sana juga ada lebih dari 100 kuburan. Makam ini terdiri dari Nyi Raden Ayu Kendran yang merupakan istri RA Wiranata Koesoemah.

Ada juga makam Bupati Bandung ke-15 Raden Tumenggung Male Wiranatakusumah, Tumenggung Male Wiranatakusumah, dan Penghulu Kabupaten Bandung Raden Moch Soleh. Sementara sisanya, merupakan makam dari keturunan adipati.

Menurut warga, banyak peziarah yang datang ke makam ini. Bukan hanya berasal dari Kota Bandung, tetapi ada juga dari luar kota untuk mengenang jasanya dalam pembangunan Kota Bandung.

"Yang dateng ada dari luar kota juga. Ada yang dari Jakarta, Bekasi, terus dari Jawa juga ada," kata Fredy, warga setempat.

Dirawat dengan baik

Ketika malam hari, suasana makam tidak terasa mencekam karena pemerintah sudah menujuk kuncen. Selain itu kebersihan makam juga dijaga dengan baik.

Empat makam utama berbalut warna hijau dan emas, berada di tengah-tengah. Sedangkan sisanya, berada di pelataran yang terlihat dirawat oleh penjaga makam.

Keasrian makam pun terlihat dirawat secara berkala. Lantai putihnya masih tampak bersih, dan tak terlihat ceceran dedaunan di beberapa sudut makam tersebut.

baca juga

Malah, keberadaan empat makam utama di tengah-tengah itu menambah gagahnya makam Wiranata Koesoemah, sebagaimana jasanya dalam merintis pendirian Kota Bandung.

Makam ini dibuka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Peziarah pun disarankan untuk datang pada waktu siang jika ingin berkunjung ke makam tersebut.

"Bukanya siang doang, kalau malem mah nggak boleh. Ditutup," ujarnya.

Dijaga dari tahan jahil

Keberadaan makam Raden Adipati atau RA Wiranata Koesoemah II tentu harus dijaga bersama-sama. Hal ini karena makam pendiri Kota Bandung ini berpotensi tak lepas dari tangan-tangan jahil. 

Ferdy menyebut keberadaan makam rawan dipakai oleh orang untuk kegiatan yang tak bertanggungjawab. Makanya, setiap malam, sebagian warga di sana kerap bergiliran untuk menjaga makam di sela aktivitasnya.

"Kalau nggak dijaga, rawan. Kan bisa aja dia masuk ke makam dan kita nggak tahu dia mau ngelakuin apa. Bisa mabuk-mabukan, atau malah yang lebih parah," kata Fredy.

baca juga

Jika siang hari, warga tak begitu khawatir dengan keberadaan makam RA Wiranata Koesoemah II. Sebab, ada kuncen yang turut menjaga makam tersebut dari orang-orang yang datang ke sana.

Namun saat malam hari, setelah sang kuncen pulang, kondisi makam praktis akan menjadi sepi. Tak ada penjaga di sana yang membuat lokasi makam rawan digunakan untuk hal-hal yang tak bertanggungjawab.

Untungnya, suasana gang sudah diterangi dengan beberapa lampu penerangan. Sehingga, warga pun bisa turut menjaga makam tersebut apalagi saat waktu sudah malam.

"Kalau malem, biasanya ada yang ikut jaga di sini. Saya juga gitu, supaya kalau ada orang yang macem-macem ke makam kita bisa peringatin," pungkasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.