Indonesia, negeri dengan ribuan pulau dan budaya yang kaya, menawarkan cita rasa yang memanjakan siapa saja yang mencobanya ketika singgah.
Negara ini juga disebut sebagai surga kuliner berkat kejayaan rempah-rempahnya. Karena itu, selain warga lokal, wisatawan juga berbondong-bondong datang ke Indonesia dengan tujuan yang sama.
Setiap kuliner daerah di Indonesia mencerminkan kekayaan budaya, menjadikan negara ini pusat perhatian dunia dan dikenal sebagai "Mother of Spices".
Siapkah Kawan GNFI mengikuti petualangan kuliner menelusuri Nusantara, di mana setiap suapan menceritakan kisah dari berbagai budaya dan rasa Indonesia?
Rasa Sumatra: dari Rendang hingga Ayam Napinadar
Perjalanan kuliner dimulai dari Sumatra dengan hidangan kaya rempah. Sumatra menyuguhkan cita rasa tak terlupakan disetiap suapan mencerminkan kekayaan tradisi pulau ini.
Rendang, Si Legendaris dari Minangkabau
Popularitas rendang tidak hanya sebagai lauk paling sold out di Rumah Makan Padang, loh!
Dilansir dari laman Kemenparekraf, rendang, masakan khas Minangkabau dari Sumatra Barat, pernah dinobatkan sebagai “World’s 50 Most Delicious Foods” oleh CNN International pada 2011.
Dikenal dengan teksturnya yang berserat dan rasa pedas gurih, rendang memiliki warna gelap khas dari perpaduan rempah-rempah yang memikat hati masyarakat Indonesia dan International.
Makanan dibuat dari daging sapi yang dimasak dengan bumbu rempah dan santan kelapa, melalui proses yang memakan waktu lama. Hidangan ini tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga dinikmati oleh selebritas internasional, seperti Lisa BLACKPINK, yang mencicipinya di Jakarta pada acara 2024 Lisa Fan Meetup.
Dalam budaya Minangkabau, rendang memiliki makna filosofis yang mendalam. Empat bahan utamanya: daging, kelapa, cabai, dan bumbu rempah, melambangkan pemimpin adat, kaum intelektual, alim ulama, dan masyarakat Minangkabau secara keseluruhan.
Rendang juga menjadi sajian utama dalam berbagai acara adat dan perayaan besar seperti Idulfitri dan Iduladha.
Ayam Napinadar, Santapan Berkah Tradisi
Bagaimana dengan makanan khas Batak di Sumatra Utara ini? Apakah Kawan GNFI pernah mencobanya?
Dilansir dari laman Merdeka.com, ayam napinadar, kuliner khas Batak yang terbuat dari ayam kampung jantan, melambangkan kegagahan dan keberhasilan.
Rasa pedas tajam yang khas berasal dari andaliman, bumbu utama dengan aroma jeruk dan rasa getir, yang dipadukan dengan cabai dan darah ayam yang menawarkan cita rasa unik.
Lebih dari sekadar hidangan, ayam napinadar memiliki filosofi dalam budaya Batak, yang melambangkan berkat dan doa. Hidangan ini sering disajikan dalam perayaan adat penting, seperti kelahiran, penikahan, dan perantauan, bahkan zaman dahulu menjadi sajian istimewa untuk raja.
Makanan ini memberikan lebih dari sekadar kenikmatan, melainkan juga semangat, harapan, dan berkah bagi yang menikmatinya.
Baca juga: 12 Kuliner Khas Sumatera Barat yang Lamak Bana, Wajib Dicoba!
Rasa Sumbu Jawa: Petualangan Kuliner dari Barat ke Timur
Setelah Kawan mengenal kuliner khas Sumatra, Kawan akan diajak berkeliling lagi bersama kuliner khas Jawa, nih!
Kuliner Jawa ini mengajak Kawan mencicipi hidangan unik dan ikonik yang kaya rasa dan budaya. Mulai dari bakakak hayam di Jawa Barat hingga ragam lezat di Jawa Timur.
Bakakak Hayam, Hidangan dengan Khasiat kesehatan
Bakakak hayam, kuliner khas Sunda dari Pandeglang, ayam utuh berbumbu khas yang dibakar hingga meresap. Biasanya disajikan dengan nasi liwet, sambal, dan lalapan. Hidangan ini kerap hadir dalam acara adat seperti pernikahan dan sunatan.
Menariknya, bumbunya yang kaya rempah, seperti bawang putih dan ketumbar, diyakini bermanfaat untuk kesehatan jantung dan mencegah masuk angin. Lebih dari sekadar sajian lezat, bakakak hayam melambangkan kebersamaan dalam budaya Sunda dan wajib Kawan coba saat ke Jawa Barat!
Wajik, Manisnya Tradisi dalam Setiap Gigitan
Wajik sering kali Kawan temukan di warung jajanan pasar, loh!
Wajik adalah kue tradisional Indonesia yang terbuat dari ketan, santan, dan gula merah, menghasilkan rasa manis dan gurih. Biasanya disajikan dalam bentuk persegi dengan warna coklat kekuningan yang khas.
Keunikan wajik terletak pada tekstur kenyal dan padat dari ketan. Kue ini sering hadir dalam acara tradisional, seperti syukuran, pernikahan, dan perayaan hari besar.
Secara budaya wajik melambangkan keberuntungan, kesejahteraan, serta keharmonisan dalam masyarakat. Kue ini dipercaya digunakan dalam ritual adat untuk menghormati leluhur dan memohon berkah.
Meskipun memiliki berbagai penamaan dan jenis di beberapa daerah, nama “wajik” lebih dikenal di Pulau Jawa, terutama di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
Baca juga: Wisata Kuliner Jawa Timur, Panduan untuk Makanan Tradisional Daerah Ini
Rawon, Keunikan Sup Daging Khas Jawa Timur
Tahukah Kawan GNFI bahwa rawon telah berusia lebih dari 1.000 tahun?
Dilansir dari RadarTegal.com, rawon, makanan khas Indonesia yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur ini telah dinobatkan sebagai sup terenak versi TasteAtlas dengan posisi pertama.
Penggambaran hidangan rawon dalam budaya Jawa Timur sebagai rasa hangat dan keakraban. Rawon juga memiliki tempat istimewa dalam tradisi makan pagi di beberapa daerah.
Daging sapi yang dipotong kecil, utamanya adalah bagian sandung lamur dengan campuran bumbu khas dan warna gelap yang dihasilkan dari penggunaan kluwek dalam budaya Ponorogo masih kental akan hal magis.
Rawon biasa disajikan dalam mangkuk besar dengan daging sapi empuk, kuah hitam yang kaya rasa, dan pelengkap seperti telur asin, sambal, serta kerupuk.
Rasa Kalimantan: Keunikan Kuliner Pulau yang Kaya Tradisi dan Rempah
Ini dia petualangan kuliner Indonesia Barat berakhir di Kalimantan, tempat di mana kekayaan alam menciptakan rasa yang unik. Kawan GNFI juga dapat menikmati sensasi baru yang menggugah selera dari hidangan khas daerah ini!
Sate Payau
Sate payau, kuliner khas Kalimantan Timur yang terbuat bukan dari daging kambing maupun sapi, Sate payau ini menggunakan daging rusa (payau) yang langka dan dibumbui rempah khas kemudian menghasilkan cita rasa yang gurih dan sedikit manis, serta aroma khas daging rusa, yang menjadikan hidangan ini banyak dicari oleh wisatawan.
Sebagai simbol tradisi berburu maysrakat Kalimantan, menggambarkan hubungan antara manusia dan alam. Kudapan ini bisa ditemukan di warung-warung makan khas Kalimantan.
Juhu Singkah Uhut
Juhu singkah uhut, dari namanya mungkin terdengar kurang mengenali hidangan khas unik ini, terutama bagi Kawan GNFI yang belum pernah datang ke Kalimantan.
Juhu singkah uhut merupakan masakan khas masyarakat Suku Dayak, Kalimantan Tengah. Juhu Singkah terdiri dari sup ikan khas Kalimantan yang menggunakan ikan sungai sebagai bahan utama dipadukan dengan rasa gurih dan pedas yang menyegarkan.
Hidangan ini mencerminkan kearifan lokal Kalimantan, di mana masyarakat sangat beruntung pada hasil alam sungai untuk makanan sehari-hari.
Baca juga: 7 Rekomendasi Wisata Kuliner di Kalimantan Barat, Ingin Coba?
Petualangan lidah Kawan akan berlanjut di bagian kedua, nih! Di bagian kedua, Kawan GNFI bisa mengekplorasi cita rasa Nusa Tenggara hingga Papua. Siap untuk petualangan selanjutnya?
Sumber:
- https://www.kemenparekraf.go.id/hasil-pencarian/rendang-dan-nasi-goreng-makanan-terenak-di-dunia,-daya-tarik-pariwisata-indonesia
- rtegal.disway.id/read/660933/keren-rawon-ponorogo-dinobatkan-sebagai-sup-terenak-di-dunia-versi-taste-atlas-kalahkan-ramen-jepang
- https://www.merdeka.com/sumut/menyantap-ayam-napinadar-lezatnya-hidangan-khas-batak-jaman-dulu-yang-turun-temurun.html?page=6
- https://id.wikipedia.org/wiki/Hidangan_Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News