muhammad iqbal ceo muda di startup indonesia bangun sekolah dan psikolog gratis - News | Good News From Indonesia 2024

Muhammad Iqbal, CEO Muda di Startup Indonesia, Bangun Sekolah dan Psikolog Gratis

Muhammad Iqbal, CEO Muda di Startup Indonesia, Bangun Sekolah dan Psikolog Gratis
images info

Muhammad Iqbal, seorang pemuda berusia 21 tahun, bukanlah sosok yang tumbuh dengan segala kemewahan. Sejak kecil, ia telah akrab dengan kehidupan yang penuh tantangan.

Dilahirkan di sebuah kawasan sederhana dan serba kekurangan, serta dibesarkan oleh orang tua yang berprofesi sebagai tukang becak, Iqbal memahami bahwa hidup membutuhkan usaha dan kerja keras untuk bertahan dan berkembang.

Awal yang Berat

Di masa remajanya, Iqbal memulai perjalanan hidup dengan pekerjaan yang penuh perjuangan. Pada usia yang masih belia, ia bekerja sebagai petugas kebersihan, pemulung, dan pencuci motor sambil tetap bersekolah.

Meski pekerjaannya tampak berat, laki-laki ini menjalani semuanya dengan penuh tanggung jawab, sambil mempelajari nilai-nilai kedisiplinan dan ketekunan. Selain itu, ia juga bekerja sebagai pedagang asongan, menjajakan barang di sekitar jalanan kota dan sekolah.

Teknologi Sosrobahu, Mahakarya Asli Anak Bangsa

Mimpi Besar yang Tertanam

Iqbal tidak membiarkan keadaan membatasi mimpinya. Di balik berbagai pekerjaan yang ia jalani, tersimpan impian besar untuk mengubah hidupnya, memberi manfaat bagi orang lain, dan membangun perusahaan yang berkontribusi bagi masyarakat.

Dengan tekad, ia mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit untuk mewujudkan usahanya.

Perjuangan Mendirikan Perusahaan

Pada usia 20 tahun, Iqbal mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang media, energi, dan manufaktur. Namun, membangun perusahaan dari nol bukanlah hal yang mudah. Ia menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah keuangan dan kesulitan mendapatkan klien. Bahkan, perusahaannya hampir bangkrut akibat masalah likuiditas.

Meski demikian, Iqbal tidak menyerah. Anak muda ini terus mencari solusi, mengubah strategi bisnis, dan berfokus pada sektor yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan mental, dan penciptaan lapangan kerja.

Fokus pada Pendidikan, Lapangan Kerja, dan Kesehatan Mental

Visi Iqbal adalah menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat melalui tiga pilar utama: pendidikan, lapangan kerja, dan kesehatan mental. Dalam waktu kurang dari setahun, perusahaannya berhasil membangun sekolah dengan biaya terjangkau untuk anak-anak kurang mampu.

Astranauts 2024 Jadi Panggungnya Inovasi Terbaik Anak Bangsa, Ini 9 Pemenangnya

Selain itu, ia juga mendirikan klinik psikolog gratis dengan nama Satu Waktu Official, yang memberikan dukungan kesehatan mental kepada masyarakat.

Iqbal juga menciptakan berbagai lapangan kerja di sektor-sektor strategis, memberikan peluang bagi individu untuk berkembang. Melalui upayanya, ia ingin membuktikan bahwa perubahan positif dapat dicapai dengan perencanaan dan kerja keras.

Jatuh Bangun dan Pembelajaran Hidup

Selama perjalanannya, Iqbal menghadapi berbagai kegagalan dan tantangan berat. Namun, ia melihat kegagalan sebagai pembelajaran berharga. Baginya, setiap rintangan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan. Ia terus memperbaiki diri dan mengambil hikmah dari setiap pengalaman.

Kini, perusahaannya terus berkembang, memberikan kontribusi di banyak bidang. Meski telah mencapai berbagai pencapaian, Iqbal tetap berkomitmen pada visinya untuk membangun lebih banyak sekolah, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan menyediakan akses kesehatan mental bagi masyarakat.

Kisah Muhammad Iqbal adalah bukti bahwa kerja keras, ketekunan, dan keberanian untuk bermimpi dapat mengubah kehidupan.

Sumber: Artikel ini disusun berdasarkan kisah perjalanan Muhammad Iqbal.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.