ternyata ikan jadi simbol persahabatan indonesia dan jepang kok bisa - News | Good News From Indonesia 2024

Ternyata Ikan Jadi Simbol Persahabatan Indonesia dan Jepang, Kok Bisa?

Ternyata Ikan Jadi Simbol Persahabatan Indonesia dan Jepang, Kok Bisa?
images info

Jepang pernah menjadi bagian dari masa lalu kelam Indonesia. Selama tiga tahun delapan bulan, negeri Sakura itu sempat menjajah Indonesia, terhitung dari Januari 1942 hingga Agustus 1945.

Kawan GNFI, hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang mulai terjalin sejak keduanya menandatangani Perjanjian Perdamaian Jepang-Indonesia pada 20 Januari 1958. Puluhan tahun berlalu, hubungan kedua negara semakin membaik.

Persahabatan Indonesia dengan Jepang telah dirajut dengan hangat. Sebagai mitra strategis, dua negara sahabat ini juga sukses menjalin kerja sama di berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, keamanan, hingga sosial budaya.

Namun, di balik manisnya hubungan Indonesia dengan Jepang, terdapat kisah diplomasi yang sangat unik. Kisah itu dimulai di era Presiden Soekarno dan masih berlanjut hingga saat ini.

Dua negara beda budaya dan bahasa ini memiliki simbol persahabatan yang menarik. Ikan, menjadi ikon dan aktor utama dalam penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang. Bagaimana bisa?

Napak tilas diplomasi ikan Indonesia-Jepang

Jika ditarik jauh ke belakang, awal mula diplomasi ikan ini dimulai saat Presiden Soekarno memberikan ikan mas kumpay kepada Kaisar Akihito di tahun 1962. Sang Kaisar bertandang ke Indonesia untuk pertama kalinya di Istana Bogor.

Saat itu, Kaisar Akihito dan istrinya terkesima melihat koleksi ikan mas di kolam istana. Ikan itu memiliki warna sisik yang bervariasi, seperti putih, kuning, merah, dan hijau gelap.

Lenggak-lenggoknya yang manis dan anggun sukses membius keduanya. Akhirnya, Presiden Soekarno menghadiahkan 80 ekor ikan mas kumpay kepada Jepang.

Membawa Kebaikan ke Jepang: Kisah WNI yang Selamatkan Nenek Tenggelam

Tidak berhenti di sana, ikan-ikan hadiah Bapak Proklamator RI itu ternyata dikawinkan dengan koleksi ikan di Istana Kekaisaran Jepang. Ikan hasil persilangan itu menghasilkan bibit yang bercorak warna unik dan cantik.

Kemudian, pada tahun 1991, Kaisar Akihito kembali mengunjungi Indonesia sebagai salah satu agenda kenegaraannya. Kaisar juga menyerahkan 50 ekor ikan mas kepada Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto sebagai hadiah.

Usut punya usut, ikan-ikan tersebut ternyata merupakan hasil persilangan dengan indukan koi, yang mana bibitnya berasal dari Indonesia di era Soekarno. Ikan tersebut berwarna putih dan memiliki corak merah di beberapa bagian tubuhnya.

Dikutip dari Indonesia Go, hingga saat ini, ikan-ikan tersebut berkembang biak dengan baik di Istana Kekaisaran Jepang. Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, juga sempat melihat koleksi koi itu saat berkunjung ke Jepang pada 2015 silam.

Indonesia kembali hadiahkan ikan untuk Jepang

Pada Juni 2023, Kaisar Naruhito, putra mendiang Kaisar Akihito, melakukan kunjungan kenegaraan di Indonesia. Di sela-sela kunjungan tersebut, Presiden Joko Widodo memberikan ikan jenis super red untuk Kaisar.

Ikan arwana itu menjadi simbol persahabatan antara Indonesia dan Jepang yang terus berlanjut hingga kini. Ikan arwana jenis ini merupakan satwa yang dapat ditemukan di Kalimantan Barat.

Arwana super red tercatat sebagai ikan langka yang dilindungi oleh Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). Ikan ini diterbangkan ke Jepang pada 8 Juli 2024.

Kawan GNFI, saat ini, arwana super red asli bumi Kalimantan itu ditempatkan di Ueno Zoo, Jepang, dan dipertontonkan untuk publik. Pemerintah Jepang menempatkan ikan itu di Aquarium Asia Arwana, dan telah diresmikan pada 3 Desember 2024.

Arwana tersebut juga menjadi pilar konservasi satwa langka di dunia. Selain itu, melalui diplomasi ikan langka ini, diharapkan akan semakin banyak masyarakat Jepang yang tertarik dengan keragaman hayati Indonesia.

4 Teori Asal-Usul Orang Minahasa, Ada Hubungan dengan Tiongkok, Jepang, dan Eropa?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.