bagus muljadi dosen dan peneliti indonesia punya kualitas - News | Good News From Indonesia 2024

Bagus Muljadi: Dosen dan Peneliti Indonesia Punya Kualitas

Bagus Muljadi: Dosen dan Peneliti Indonesia Punya Kualitas
images info

Bagus Putra Muljadi adalah ilmuwan Indonesia yang mendunia dan dikenal tidak biasa. Semasa berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), ia kerap bolos dari perkuliahan sehingga membuat nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah tiga dan lulus tak tepat waktu.

Namun, Bagus membuktikan bahwa nilai akademik bukan segalanya. Setelah mendapat gelar sarjana, ia lebih tekun belajar dan menyelesaikan gelar master dan doktornya di bidang mekanika terapan di National Taiwan University (NTU).

Kini Bagus menjadi asisten profesor di Departemen Teknik Lingkungan dan Kimia Universitas Nottingham, Nottingham, Inggris. Tugasnya tidak hanya mengajar, tapi juga menjembatani dosen dan peneliti Indonesia dengan instansi luar negeri. Karena ia yakin, para akademisi Indonesia memiliki kualitas dan kompeten untuk berkolaborasi dalam riset ilmu pengetahuan.

Kualitas

Pada September 2024 lalu, beredar kabar baik bahwa sebanyak sembilan periset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) masuk ke dalam daftar “Top 2% World Ranking Scientist” versi Stanford University dan Elsevier. Hal ini tentu menandakan, peneliti Indonesia diakui di mata dunia.

Bagus sendiri percaya bahwa pengajar dan peneliti Indonesia memang dibekali kualitas. Maka dari itu, agar para pengajar dan peneliti tanah air bisa mendapat perhatian lebih, ia pun bersedia menjadi penghubung saat berkarier di Inggris.

“Saya punya kenalan banyak di Indonesia, dosen-dosen baik yang di dalam BRIN maupun di universitas di Indonesia yang menurut saya secara kualitas itu enggak kalah dengan mereka yang berada di institusi-institusi dunia. Dan tujuan saya di Inggris itu adalah untuk menjembatani riset agar supaya mereka-mereka ini berikut yang termasuk di dalam ‘Top 2% Scientist of the World’ itu juga punya exposure dan potensi kerja sama dengan para counterparts mereka di Inggris Raya dan bahkan di Eropa,” ucap Bagus kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.

Mungkin kebanyakan orang bertanya-tanya, “Apakah cuma sedikit pengajar dan peneliti Indonesia yang berkualitas karena hanya dua persen yang masuk daftar?” Bagus meyakini sisanya yang 98 persen tetap baik, tapi tentu ada standar ukurannya untuk mencapai predikat unggulan.

“Dua persen itu dinilai dari matriks sitasi dan output dalam segi jumlah paper yang mereka hasilkan dan itu parameter yang penting dalam mengakses kinerja seorang peneliti,” ujarnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.