Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangat berlimpah dari ujung timur hingga ujung barat. Dengan kekayaan alam yang melimpah ini membuat Indonesia menjadi negara dengan potensi sumber daya alam terbesar di dunia. Tidak hanya keindahan alam, kandungan mineral di perut bumi juga melimpah di Indonesia. Salah satu wilayah dengan potensi mineral yang melimpah adalah Maluku Utara.
Dikenal memiliki cadangan nikel yang melimpah, Maluku Utara kini digerakkan oleh industri pertambangan Indonesia khususnya untuk memenuhi kebutuhan nikel secara global. Indonesia memang diketahui memiliki cadangan nikel terbesar mencapai 45% dari cadangan nikel global. Cadangan nikel Indonesia tersebar di berbagai wilayah, terutama Sulawesi, Papua, Papua Nugini, Maluku, dan Maluku Utara. Namun, Maluku Utara menjadi provinsi penghasil nikel tertinggi di Indonesia.
Meskipun demikian, industri pertambangan di Maluku Utara tidak hanya diisi oleh pertambangan nikel saja, melainkan juga diisi oleh pertambangan emas. Berikut informasi perusahaan tambang yang berada di Maluku Utara.
Baca juga: Gunung Dukono, Sejarah dan Keunikan Gunung Api Aktif di Maluku Utara
Nusa Halmahera Minerals (NHM)
Perusahaan tambang emas ini berada di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. NHM didirikan sebagai hasil kerja sama antara Newcrest Mining Ltd. dari Australia dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Saat ini, NHM dimiliki oleh PT Indotan Halmahera Bangkit (75%) dan Antam (25%).
NHM sendiri mengelola pertambangan emas Gosowong yang terletak di Pulau Halmahera. Tambang ini dikenal dengan operasi tambang terbuka yang telah berakhir dan saat ini beroperasi sebagai tambang bawah tanah di dua area produksi utama, yaitu Kencana dan Toguraci.
PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) telah mencapai produksi emas yang signifikan di tambang emas Gosowong. Dari eksplorasi awal yang menunjukkan cadangan emas sekitar 770 Koz (kilogram emas) pada tahun 1996, produksi NHM kemudian meningkat secara signifikan. Hingga tahun 2020, cadangan emas di Gosowong telah mencapai 7 Moz (miliar ons) dengan total produksi sekitar 6 Moz. Produksi tahunan NHM mencapai 1,4 juta ons emas dalam tiga tahun terakhir, dengan estimasi nilai mencapai lebih dari US$ 4,1 miliar.’
Harita Nickel
PT Harita Nickel, yang juga dikenal sebagai PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) merupakan salah satu perusahaan pertambangan nikel terbesar di Indonesia. Perusahaan ini terletak di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. PT Harita Nickel memiliki cadangan nikel yang sangat melimpah dan berkomitmen untuk menjalankan operasi pertambangan yang berkelanjutan.
Perusahaan ini telah memperluas jangkauannya dengan mengakuisisi PT Gane Tambang Sentosa, menyebabkan peningkatan cadangan nikel menjadi 302 juta wet metric tonnes (wmt). Harita Nickel juga berfokus pada hilirisasi nikel dengan memproduksi nikel pig iron (NPI) dan feronikel (FeNi), serta memulai produksi kobalt elektrolitik.
Dengan investasi besar dalam teknologi dan infrastruktur, PT. Harita Nickel berpeluang untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kontribusi terhadap industri nikel global, terutama dalam sektor baterai kendaraan listrik yang sebelumnya telah dilakukan.
Mega Haltim Mineral
Perusahaan tambang nikel ini beroperasi di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara. PT. Mega Haltim Mineral memiliki izin usaha pertambangan (IUP) untuk menambang nikel di wilayah Weda Selatan, Halmahera Tengah dengan luas konsesi mencapai 13.510 hektar.
Perusahaan ini berkomitmen untuk menjalankan operasi pertambangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta berkontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat setempat. PT. Mega Haltim Mineral juga dikenal ramah warga dan menjalin hubungan baik dengan suku Togutil yang tinggal di area operasionalnya, termasuk memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok kepada masyarakat suku tersebut.
Halmaheira Sukses Mineral
Halmaheira Sukses Mineral beroperasi di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara. Perusahaan ini fokus pada penambangan nikel, kobalt, dan bijih besi. Berdiri pada tahun 1992, PT. Halmaheira Sukses Mineral telah berkembang pesat dan menjadi perusahaan pertambangan terkenal dalam industri pertambangan di Indonesia.
Perusahaan ini menggunakan teknologi modern dan didukung oleh tim ahli, menyebabkan keberhasilan dalam mengoptimalkan proses penambangan dan pengolahan mineral untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Halmaheira Sukses Mineral juga berkomitmen untuk menjalankan operasi pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, serta melindungi lingkungan sekitar lokasi operasionalnya.
Tekindo Energi
Tekindo Energi merupakan sebuah perusahaan pertambangan nikel yang beroperasi di Lelilef, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara. Berdiri pada tahun 2009, PT. Tekindo Energi fokus pada penambangan bijih nikel laterit. Perusahaan ini aktif dalam berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, seperti pengadaan kebutuhan hidup dan pengadaan air bersih.
Baca juga: Benteng Tolukko, Jejak Eksplorasi Rempah Portugis di Maluku Utara
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News