Ali Jasim punya kisah unik sebagai pesepak bola. Dari yang tadinya tampil sebagai peneror Timnas Indonesia, ia kemudian bergabung dengan klub Liga Italia yang dimiliki orang Indonesia.
Pada Juli 2024 lalu, Como 1907 mengumumkan perekrutan Jasim. Ia dikontrak selama tiga tahun bersama klub Serie A Liga Italia itu.
"Como 1907 dengan gembira mengumumkan perekrutan salah satu talenta paling cemerlang di Asia, Ali Jasim dari Al Kahrabaa." demikian pernyataan Como saat itu.
Bagi pencinta sepak bola Indonesia, Como 1907 dan Jassim bukanlah nama yang asing karena ia pernah bermain melawan Timnas Indonesia kala membela Irak. Sementara itu, Como 1907 merupakan klub yang kepemilikannya dipegang SENT Entertainment Ltd, perusahaan yang dinaungi Djarum milik duo konglomerat Indonesia Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono.
Shin Tae-yong dan Harapan Tinggi Pecinta Sepakbola Tanah Air
Peneror Timnas Indonesia
Bagi Indonesia, Jasim bukan pemain biasa. Ia pernah hadir membaw teror bagi Garuda. Kemampuan apiknya sebagai penyerang sayap kiri membuat para pemain Indonesia kelabakan di lapangan.
Menurut data Soccerway, Jasim telah 5 kali merasakan bermain menghadapi Indonesia di berbagai level, mulai dari U-20 hingga senior. Luar biasanya, kelima pertandingan tersebut berakhir dengan kemenangan Irak.
Pertemuan pertama Jasim dengan Indonesia terjadi pada 2023 di ajang Piala Asia U-20. Saat itu, Irak menang 2-0.
Pada akhir 2023, Jasim kembali menghadapi Indonesia lagi, namun kali ini bersama timnas senior di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Hasilnya, Jasim menjadi bintang dengan menyumbang 2 assist yang mengantar Irak menang telak 5-1.
Pada 2024, Jasim tercatat 3 kali bermain menghadapi Indonesia bersama timnas U-23 dan senior. Pemain berusia 20 tahun itu menorehkan kemenangan 3-1 dan 2-0 di ajang Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026, plus menang 2-1 di Piala Asia U-23. Dari tiga pertandingan melawan Indonesia sepanjang 2024, Jasim mencetak 2 gol.
Indonesia ke Piala Dunia 2026 (Bukan) Sebuah "Mission Impossible"
Performa di Como 1907
Di Timnas Irak, Jasim mampu tampil sebagai penyerang andalan saat usianya masih begitu muda. Lantas, bagaimana dengan di Como 1907?
Di Como 1907, Jasim harus bersaing dengan Lucas Da Cunha dan Alieu Fadera untuk memperebutkan posisi sayap kiri. Sayangnya, kesempatan bermainnya belum banyak.
Saat artikel ini diturunkan, Jasim baru mendapat kesempatan bermain dua kali di Serie A. Ini berbeda dengan Da Cunha dan Fadera yang sama-sama sudah bermain 12 kali.
Secara usia, Da Cunha dan Fadera memang lebih senior ketimbang Jasim. Meski demikian, selisih umur mereka sebetulnya tidak banyak. Sementara Jasim berusia 20 tahun, Da Cunha dan Fadera hanya lebih tua sekitar 3 tahun.
Bersama Jasim, Como juga terseok-seok di papan bawah klasemen. Dari 14 laga yang sudah dijalani, Como baru mengoleksi 11 poin.
Tim Garuda yang Terus Berkembang
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News