mengenal suku osing lebih dekat sang pelestari budaya di jantung banyuwangi - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Suku Osing Lebih Dekat, Sang Pelestari Budaya di Jantung Banyuwangi

Mengenal Suku Osing Lebih Dekat, Sang Pelestari Budaya di Jantung Banyuwangi
images info

Kawan GNFI, siapa yang tak kenal Banyuwangi? Wilayah di ujung timur Pulau Jawa ini dikenal sebagai "Sunrise of Java" karena keindahan alamnya yang memukau.

Tapi, tahukah Kawan bahwa Banyuwangi menyimpan pesona budaya yang tak kalah menarik? Salah satunya adalah keberadaan Suku Osing, masyarakat asli Banyuwangi yang kaya akan tradisi dan budaya unik.

Mari kita jelajahi bersama, Kawan, bagaimana Suku Osing menjadi bagian penting dari identitas Banyuwangi dan daya tarik wisata budaya yang tak boleh dilewatkan.

Mau Menikmati Pengalaman Baru Menjelajah Banyuwangi, Bali Barat, dan Bali Utara? Ayo Coba Paket Wisata 3B dari Kemenparekraf!

Siapa Suku Osing?

Mungkin Kawan pernah mendengar nama Suku Osing, tapi siapa sebenarnya mereka?

Suku Osing adalah masyarakat asli Banyuwangi yang diyakini sebagai keturunan Kerajaan Blambangan, kerajaan Hindu-Buddha terakhir di Jawa.

Meski zaman terus berubah, mereka tetap mempertahankan bahasa, tradisi, hingga seni budaya yang diwariskan secara turun-temurun.

Bahasa Osing, misalnya, adalah dialek khas yang masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi bukti bahwa identitas Suku Osing begitu kuat dan terjaga hingga kini.

Jadi Kereta dengan Rute Terpanjang di Indonesia, KA Blambangan Ekspres Jadi Pilihan Hemat untuk Wisata ke Banyuwangi

Kekayaan Budaya Osing yang Masih Kental Terjaga

Jika Kawan ingin menyelami budaya lokal, Suku Osing menawarkan pengalaman yang luar biasa. Mulai dari seni pertunjukan, tradisi adat, hingga kuliner khas, semuanya memiliki cerita menarik di baliknya.

Apa jadinya jika seni dan cerita bersatu?

Itulah yang bisa Kawan temukan dalam tari gandrung, wayang wong, dan kethoprak khas Osing. Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga sarat makna dan sejarah. Salah satu momen terbaik untuk menikmatinya adalah saat Festival Gandrung Sewu yang diadakan setiap tahun.

Upacara adat seperti ritual panen, pernikahan, dan selamatan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan Suku Osing. Tradisi ini menjadi cerminan bagaimana mereka menjaga harmoni dengan alam dan sesama manusia.

Lalu, Kawan GNFI, pernah melihat batik dengan motif gajah oling?

Itu adalah salah satu motif khas Osing yang menggambarkan kekayaan alam dan filosofi hidup masyarakatnya. Selain batik, tenun tradisional juga menjadi kerajinan yang patut diapresiasi.

Bagi Kawan yang ingin merasakan langsung kehidupan Suku Osing, Desa Kemiren adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Desa ini dikenal sebagai pusat budaya Osing dan sering mengadakan berbagai acara budaya, seperti Barong Ider Bumi, ritual tolak bala yang penuh warna.

Selain itu, Kawan juga bisa mengunjungi Umah Suket Ilalang di Desa Tamansuruh, tempat anak-anak belajar menganyam ilalang sebagai bagian dari pelestarian tradisi.

Ada pula Sekolah Adat Osing Pesinauan, yang mengajarkan seni tari, musik, hingga silat kepada generasi muda.

Tak lengkap rasanya berkunjung tanpa mencicipi kuliner khas. Pecel pitik, tahu walik, dan uyah asem adalah beberapa hidangan yang wajib Kawan coba.

Setiap hidangan tidak hanya lezat tetapi juga mencerminkan keanekaragaman budaya Osing.

Kisah di Balik Santet Banyuwangi, Kerap Disalahpahami tetapi Sejak Lama Jadi Tradisi

Melestarikan Warisan, Menyambut Wisatawan

Suku Osing adalah suku asli Banyuwangi, Jawa Timur, yang memiliki budaya dan tradisi unik. Untuk menemukan Suku Osing, Anda bisa mengunjungi Desa Kemiren, yang merupakan pusat budaya mereka.

Di desa ini, Anda bisa melihat rumah tradisional, menikmati tarian Gandrung, dan mencicipi makanan khas seperti Pecel Pitik.

Selain Kemiren, Kawan juga bisa menemukan Suku Osing di Kecamatan Glagah, yang memiliki beberapa desa lain seperti Desa Olehsari, yang masih mempertahankan tradisi mereka.

Tempat lain yang menarik adalah Taman Gandrung Terakota, yang menampilkan seni dan budaya Osing, termasuk patung-patung Gandrung dan pertunjukan tari. Mengunjungi tempat-tempat ini akan memberikan Kawan kesempatan untuk lebih mengenal kehidupan dan budaya Suku Osing.

Suku Osing adalah penjaga budaya Banyuwangi yang autentik. Melalui berbagai upaya pelestarian, mulai dari festival hingga pendidikan adat, mereka tidak hanya menjaga tradisi tetapi juga membuka pintu bagi wisatawan untuk mengenal lebih dalam kekayaan budaya mereka.

Jadi, kapan Kawan GNFI berkunjung ke Banyuwangi? Nikmati pesona alamnya, tapi jangan lupa luangkan waktu untuk menyelami kekayaan budaya Suku Osing yang penuh warna ya!

Desa Wisata Osing Kemiren Banyuwangi Ditargetkan Jadi Tujuan Wisata Kelas Dunia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.