Indonesia semakin melebarkan sayapnya di tingkat global. Setelah sebelumnya mengumumkan keingininan untuk bergabung dengan BRICS, kabar Indonesia untuk segera masuk ke dalam OECD semakin santer berhembus.
Bahkan, pada Kamis (28/11/2024), Sekjen OECD, Mathias Cormann, menemui Presiden Prabowo di Istana Merdeka. Pertemuan keduanya membahas perkembangan ekonomi serta proses aksesi Indonesia ke OECD.
Indonesia sebenarnya sudah menjadi Mitra Kunci atau Key Patner OECD sejak 2007 bersama Brasil, Tiongkok, India, dan Afrika Selatan. Selain itu, Indonesia dan tujuh negara lainnya juga menjadi kandidat negara aksesi.
Tujuh negara tersebut adalah Argentina, Brasil, Bulgaria, Kroasia, Peru, Romania, dan Thailand. Indonesia sendiri menjadi negara ASEAN pertama yang menjadi kandidat aksesi pada Februari 2024.
Lebih dekat dengan OECD
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) adalah organisasi internasional yang berfokus pada kerja sama dan pembangunan ekonomi. Berdiri pada 1961, OECD menjadi platform multilateral yang berperan untuk membentuk berbagai kebijakan ekonomi.
Organisasi ini menyatukan para pemangku kepentingan untuk mendorong kemajuan di berbagai bidang. Kolaborasi antarnegara itu menghasilkan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
OECD berbasis di Paris, Prancis. Hingga saat ini, organisasi ini memiliki 38 negara anggota yang merepresentasikan 80 persen aktivitas perdagangan dunia.
Menariknya, OECD menjadi organisasi yang memiliki kontribusi sangat besar terhadap GDP global, yakni sebesar 41,1 persen. Sebagian besar anggotanya juga merupakan negara maju.
Menurut laman resmi Tim Nasional Aksesi OECD Indonesia, komposisi keanggotaan OECD terdiri dari 33 negara maju (87 persen), dan lima negara berkembang (13 persen).
Tak bergerak sendirian, OECD turut merangkul organisasi “raksasa” lainnya, seperti G7, G20, dan APEC. OECD juga bekerja sama dengan lebih dari 100 negara untuk memperluas pengaruhnya.
Menteri Selandia Baru Sebut Indonesia Penting bagi OECD, Kok Bisa?
OECD didanai oleh negara-negara anggotanya. Namun, terdapat rumus khusus yang memperhitungkan ukuran ekonomi negara anggota untuk berkontribusi dalam pendanaan.
Di sisi lain, anggota OECD juga bisa memberikan kontribusi sukarela untuk mendukung organisasi tersebut secara finansial.
Apa untungnya jika Indonesia bergabung OECD?
OECD mengakui jika Indonesia merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Berdasarkan paritas daya beli, Indonesia berada di posisi ke-7 global. Tidak hanya itu, Indonesia juga merupakan salah satu negara yang memiliki ekonomi pasar yang berkembang sangat dinamis saat ini.
Dalam Survei Ekonomi OECD 2024, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonominya sebesar 5 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi domestik, invetasi, dan sektor manufaktur.
Di sisi lain, laju inflasi juga sangat terkendali. Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, menjelaskan jika inflasi per Oktober 2024 berada di angka 1,71 persen.
Tidak berhenti di sana, surplus perdagangan Indonesia ternyata juga menunjukkan tren positif. Menkeu menyebut jika surplus perdagangan mampu dipertahankan selama 54 bulan berturut-turut.
Lalu, adakah manfaat yang akan diterima Indonesia jika bergabung dengan OECD? Melalui laman Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, berikut manfaat yang akan diterima Indonesia jika bergabung dengan OECD:
- Mendukung reformasi struktural berkelanjutan di Indonesia.
- Mendukung penyempurnaan kebijakan dan regulasi sesuai standar negara maju.
- Menaikkan tingkat kepercayaan global.
- Meningkatkan perdagangan dan investasi, terutama dalam kolaborasi teknologi.
- Memperluas akses pasar bagi komoditas ekspor dalam negeri.
- Meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan, lapangan kerja, dan infrastruktur.
Mathias selaku Sekjen OECD mengaku bahwa proses aksesi Indonesia ke OECD tidak memiliki kendala. Selain itu, Indonesia juga mendapatkan dukungan dari Presiden AS, Joe Biden, dan PM Inggris, Keir Starmer, untuk menjadi anggota OECD.
Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju OECD
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News