legenda hantu gunung wanggameti dari sumba yang menakuti para penebang liar - News | Good News From Indonesia 2024

Legenda Hantu Gunung Wanggameti dari Sumba yang Menakuti Para Penebang Liar

Legenda Hantu Gunung Wanggameti dari Sumba yang Menakuti Para Penebang Liar
images info

Gunung Wanggameti merupakan puncak tertinggi yang ada di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Terdapat sebuah legenda hantu yang berasal dari Gunung Wanggameti.

Menurut ceritanya, hantu ini bertujuan untuk menakuti para penebang liar yang merusak alam di gunung tersebut. Lantas bagaimana cerita lengkap dari legenda hantu Gunung Wanggameti tersebut?

Legenda Hantu Gunung Wanggameti

Dalam buku Marina Asril Reza yang berjudul 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi, dikisahkan bahwa pada zaman dahulu Gunung Wanggameti sangat berpengaruh bagi masyarakat yang ada di Tanah Sumba. Gunung ini menjadi pemasok air bersih utama bagi masyarakat yang ada di pulau tersebut.

Tidak hanya itu, Gunung Wanggameti juga memiliki berbagai macam keragaman hayati yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Apalagi banyak masyarakat Sumba pada waktu itu yang bekerja sebagai petani dan peternak.

Oleh sebab itu, masyarakat selalu berupaya untuk menjaga kelestarian Gunung Wanggameti. Namun terdapat segelintir masyarakat yang suka merusak alam yang ada di Gunung Wanggameti.

Kelompok masyarakat ini sering menebang pohon dalam jumlah banyak di gunung tersebut. Tidak hanya itu, mereka juga sering membuka hutan untuk membuka lahan bagi kepentingan mereka pribadi.

Aktivitas ini tentu merusak kondisi alam dan lingkungan yang ada di Gunung Wanggameti. Bahkan banyak binatang yang akhirnya pergi meninggalkan gunung tersebut.

Ternyata jauh di dalam hutan Gunung Wanggameti hiduplah seekor burung putih dengan ekor yang menjuntai panjang. Burung tersebut bernama Kullu Kanuhu.

Tidak seperti hewan lain yang meninggalkan Gunung Wanggameti, Kullu Kanuhu tetap bertahan di habitat tempat dia tinggal. Namun Kullu Kanuhu merasa geram dengan perlakuan masyarakat yang merusak tempat tinggalnya.

Burung putih ini kemudian memikirkan cara agar masyarakat menghentikan kerusakan tersebut. Akhirnya Kullu Kanuhu mendapatkan sebuah ide untuk mencegah masyarakat merusak alam di Gunung Wanggameti.

Kullu Kanuhu berniat menyamar menjadi hantu dan menakuti setiap penebang yang datang ke gunung tersebut. Hal ini benar dia lakukan ketika masyarakat yang hendak memotong pohon datang ke tempat tinggalnya.

Ketika para penebang sedang asik menebang pohon, Kullu Kanuhu meneriakkan lolongan selayaknya hantu. Tidak hanya itu, juntai ekornya yang panjang dan berwarna putih membuat dirinya memang terlihat seolah-olah seperti hantu.

Para penebang yang tadinya sedang menebang pohon langsung terkejut dan kaget melihat hal ini. Mereka kemudian langsung pergi kembali ke daerah pemukiman.

Peristiwa ini terus terjadi berulang kali. Akibatnya cerita tentang hantu di Gunung Wanggameti mulai menyebar di masyarakat.

Keberadaan hantu jelmaan Kullu Kanuhu ini ternyata benar-benar menakuti masyarakat. Tidak ada lagi masyarakat yang menebang pohon di gunung tersebut.

Namun terdapat seorang pemuda yang penasaran dengan keberadaan hantu tersebut. Akhirnya dia pergi seorang diri ke Gunung Wanggameti tanpa membawa alat untuk menebang pohon.

Sesampainya di dalam hutan, pemuda ini langsung berteriak dan memanggil hantu yang selama ini merebak ceritanya. Mendengar teriakan pemuda ini, Kullu Kanuhu langsung muncul dan melolong selayaknya hantu.

Akan tetapi, pemuda tersebut tidak merasa ketakutan. Bahkan dirinya bertanya mengapa Kullu Kanuhu melakukan hal tersebut.

Kullu Kanuhu kemudian menceritakan situasi yang dia alami akibat penebangan liar yang dia lakukan oleh masyarakat. Burung putih tersebut berkata bahwa masyarakat boleh saja menebang pohon asal tetap memikirkan kelestarian alam.

Pemuda tersebut mendengar cerita Kullu Kanuhu dengan seksama. Burung putih ini kemudian berpesan bahwa dia tidak akan menakuti masyarakat lagi jika mereka juga berhenti menebang pohon secara masif.

Akhirnya pemuda tersebut kembali ke pemukiman dan menyampaikan pesan Kullu Kaluhu. Para penebang akhirnya menyadari kesalahan mereka dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya.

Sejak saat itu, alam di Gunung Wanggameti tetap terjaga lestari. Kullu Kaluhu juga tidak pernah menampakkan wujudnya lagi sejak pertemuan terakhirnya dengan pemuda tersebut.

Sumber:
- Reza, Marina Asril. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi. Visimedia, 2010.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.