kenali jepang lebih dalam lewat embassy visit gnfi seasia - News | Good News From Indonesia 2024

Kenali Jepang Lebih Dalam Lewat Embassy Visit GNFI Seasia

Kenali Jepang Lebih Dalam Lewat Embassy Visit GNFI Seasia
images info

Ingin mengenal Jepang lebih dalam? Kali ini, sekitar 60 orang Kawan GNFI mengikuti Embassy Visit ke Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia di Jakarta pada Kamis, 28 November 2024.

Dalam tur diplomasi tersebut, Kawan GNFI diajak untuk lebih mengenal sejumlah budaya dan teknologi mutakhir Jepang. Apa saja, ya? Yuk, simak artikel ini lebih lanjut!

Budaya dan Teknologi Jepang

Ada oshibori atau handuk tangan yang disajikan dalam keadaan lembab. Oshibori biasanya digunakan untuk membersihkan tangan sebelum makan. Hal ini merupakan bagian dari omotenasi alias keramah-tamahan orang Jepang.

Kemudian, Kawan GNFI pasti tahu, kan, kalau orang Jepang tidak afdol bila makan tanpa sumpit. Setiap orang Jepang ternyata memiliki sumpitnya masing-masing loh, Kawan GNFI!

Menggunakan sumpit pun tidak bisa sembarangan. Ada beberapa etika yang harus diperhatikan, seperti tidak boleh berbagi makanan dari sumpit ke sumpit, tidak boleh menusuk makanan dengan sumpit, dan tidak boleh menggeser mangkuk dengan sumpit.

Perjalanan Tanpa Visa ke Jepang Akan Dihentikan - Ini Informasi Tentang Sistem Masuk yang Baru!

Selain itu, Jepang juga terkenal dengan kebersihannya. Gagasan itu turut diterapkan dalam teknologi mereka.

Seperti kehadiran toilet dengan flush canggih yang bisa membersihkan sendiri. Ada pula kamar mandi umum yang transparan bila tidak dimasuki seseorang.

Eits, jangan khawatir, Kawan GNFI! Kalau Kawan GNFI masuk ke kamar mandi itu, kacanya pasti langsung menebal alias tertutup tanpa celah.

Teknologi Jepang juga memudahkan hidup masyarakatnya dari segi pangan. Salah satunya, Jepang mencegah limbah makanan berlebih dengan membuat semacam food paper.

Sayur-sayuran seperti lobak dan wortel diolah sedemikian rupa untuk menjadi kertas yang bisa dimakan.

Hasilnya, olahan sayur tersebut bisa bertahan sampai 2 tahun! Kalau beli sayur-sayur biasa 'kan mungkin bisa cepat kedaluwarsa dalam seminggu.

Inovasi itu pun turut didukung menjadi alternatif makanan dalam evakuasi bila terjadi bencana. Sugoine, Kawan GNFI!

Dengan demikian, segala kemajuan Jepang mendorong terjalinnya berbagai hubungan diplomasi dengan negara lain, termasuk Indonesia.

Kebiasaan Disiplin Pendidikan Jepang: Sesi Internasional EduStanding oleh AIESEC in Untan

Hubungan Bilateral Indonesia dan Jepang

Dalam Embassy Visit GNFI dan Seasia itu, sekretaris ketiga Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia Kubo Ryutaro dan Furosawa Ken menyebutkan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Jepang berlaku di sejumlah bidang.

Semisal, pendidikan, ekonomi, pariwisata, budaya, anime, manga, tenaga kerja, transportasi, dan energi.

Embassy Visit GNFI dan Seasia ini pun merupakan tur diplomasi untuk memperat hubungan Indonesia dan Jepang.

"Kalau kalian mau ke Jepang, saya saran ya, jangan pas Juli dan Agustus karena panas! Lebih baik akhir tahun ketika winter atau Maret waktu sakura mekar," kata Kubo, yang diiringi gelak tawa dari para Kawan GNFI.

Indonesia Gandeng Jepang Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan

Salah satu peserta, Gilang Ramadhan dari Unit Pengelola Kawasan Kota Tua Jakarta, mengaku beruntung mengikuti kunjungan diplomasi itu.

"Saya sangat tertarik dengan hubungan internasional, terutama bilateral Indonesia dan Jepang. Saya mau mencari tau, kenapa Jepang sangat digandrungi untuk wisata, kerja, studi, teknologi, dan masih banyak lagi," tutur Gilang.

Gilang pun berharap Indonesia-Jepang sebagai sesama negara dan bangsa Asia bisa terus bekerja sama, terutama dalam transfer ilmu pengetahuan dan teknologi.

Indonesia bisa meniru etos-etos baik Jepang sedangkan Jepang juga bisa melihat potensi SDM dan budaya Indonesia.

"Kalau melihat strategi Jepang, tidak menutup kemungkinan kebudayaan Indonesia juga bisa mendunia," kata Gilang dengan optimis.

Raja Tempe di Jepang dari Tuban

Selain berbincang-bincang soal diplomasi Indonesia-Jepang, Kawan GNFI yang hadir juga mengikuti lokakarya pembuatan furoshiki.

Furoshiki adalah seni membungkus barang dengan kain persegi. Biasanya, furoshiki digunakan untuk mengemas kado, bento, tisu, atau seserahan.

Kawan GNFI pun antusias mengikutinya dan semangat memamerkannya kala furoshiki selesai. Omoshiroi!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AD
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.