film ratu adil revolusi kepemimpinan berbalut kebudayaan dan kesetaraan - News | Good News From Indonesia 2024

Film Ratu Adil: Revolusi Kepemimpinan Berbalut Kebudayaan dan Kesetaraan

Film Ratu Adil: Revolusi Kepemimpinan Berbalut Kebudayaan dan Kesetaraan
images info

Film ‘Ratu Adil’ sangat menarik untuk diulas. Film ini diperankan oleh Dian Sastrowardoyo sebagai Lasja Soeryo yang notabene adalah anak mafia dari grup bisnis perdagangan ilegal ‘Sembilan Naga’ yang di dalamnya ada Wibowo Soeryo, Sofjan Darma (Donny Damara), Indra Arsjad (Alm. Yayu Unru), Rahmat Adiwangsa (Arthur Tobing), Tanoto Atmaja (Wiwing Dirgantara), Robert Irawan (Arhinza), Hari Rahman (Abun Hadi), Beni Hidayat (Elkie Kwee), dan Tahir Jusuf (Joseph Karo). Pemain lainnya ada Nino Fernandez, Ira Wibowo, Hana Malasan, Donny Damara, Muhammad Khan, Khiva Iskak, Abdurrahman Arif, Budi Ros, dan Andri Mashadi.

Grup ‘Sembilan Naga’ ini beroperasi di bandar pelabuhan Jakarta. Film ini diproduksi oleh Frontier Pictures dan Vidio garapan sutradara Tommy Dewo, Ginanti Rona serta sineas lainnya seperti Timo Tjahjanto, Wicky V. Olindo, dan Upi. Film ini bergenre kriminal drama, rilis pada 29 Februari 2024, pukul 07.00 WIB dan dirangkum ke dalam 8 episode.

Menariknya, selain Lasja Soeryo adalah anak dari seorang mafia yang memiliki keahlian menembak, dia juga seorang ibu rumah tangga yang lihai urusan dapur seperti memasak. Namun, kemudian dia mendapati ayah dan suaminya terlibat konflik bisnis mafia tersebut.

Bisnis tersebut dikemas dengan citra positif sehingga masyarakat tidak tahu bahwa di balik itu ada transaksi ilegal besar-besaran yang dilakukan oleh grup ‘Sembilan Naga’. Dari konflik ini, membuat Lasja Soeryo mengangkat kembali pistolnya untuk membasmi orang-orang yang mengancam keluarganya. Berbagai misteri pun menyelimuti dan membuat tegang penonton.

Film ini sebenarnya mengandung banyak sekali kritik terhadap politik kepemimpinan. Dian Sastrowardoyo sebagai figur perempuan tentu sangat menarik ketika dikaitkan dengan kepemimpinan, karena selama ini posisi perempuan belum mencapai tingkat yang strategis dan setara dalam sistem pemerintahan.

Masih banyak ketimpangan yang dialami oleh perempuan. Terlebih jika pola kepemimpinannya adalah patriarkhi yang mana perempuan akan terus memperjuangkan dirinya, haknya, kesetaraannya ketika patriarkhi itu masih terus dijalankan.

Dian Sastrowardoyo dalam film ‘Ratu Adil’ ini mampu mendobrak tatanan itu. Di satu sisi, dia adalah seorang Ibu Rumah tangga dan di sisi lain, dia mampu mengeluarkan energi maskulinnya dan mengangkat pistol untuk melindungi keluarganya dari ancaman luar.

Cuplikan menarik dari film ‘Ratu Adil’ ini adalah “Kita tidak perlu raja yang membangun dinasti. Kita perlu ratu yang adil melindungi.”

Film ini sangat kritis dengan politik pemerintahan yang selama ini lekat dijalankan. Sangat sulit sekali bagi rakyat ketika pemerintahannya saja dijalankan oleh dinasti yang mana polarisasi itu terus berlanjut dan umumnya disebut ‘orang dalam’.

Ketika pemuda kita memiliki impian untuk menjadi pemimpin-pemimpin di masa mendatang di semua bidang beserta semua ide-ide segarnya namun kemudian berhenti di tengah jalan karena ternyata setelah lulus dari pendidikan dan melihat kenyataan hirarki ‘orang dalam’ itu sangat kuat, sehingga sangat sulit bagi pemuda yang tidak berasal dari kalangan ‘orang dalam’ untuk memasuki satu komunitas itu.

Jika pun bisa, dia akan sangat diuji oleh skill kemampuannya dan ketika skill itu dirasa menjadi ancaman oleh ‘orang dalam’ maka, yang terjadi adalah bisa dihilangkan identitasnya. Hal ini pun terjadi dengan perempuan yang juga harus sangat bekerja keras untuk mendapatkan pengakuan yang setara, sekalipun dalam hal aktualisasi diri, ekspresi diri, dan juga ranah pekerjaan.

Sebenarnya ‘Ratu Adil’ ini sudah menjadi sebuah kisah legenda yang ditulis dalam Serat Jayabaya di Jawa Dwipa (sekarang tanah Jawa). Orang Jawa dalam budayanya sering mengaktualisasikan sesuatu hal dengan kiasan, perumpamaan, dan ilustrasi sehingga ‘Ratu Adil’ tidak bisa ditafsirkan secara mentah-mentah bahwa itu dimaksudkan sebagai figur seorang pemimpin. Bukan dalam arti orangnya.

Dikisahkan bahwa ‘Ratu Adil’ itu ada dalam Zaman Kalabendu yang carut marut, kemelut, sukar, dan sengsara. Sesuatu yang terlihat putih bisa saja itu adalah hitam dan sebaliknya. Sesuatu yang terlihat baik itu juga belum tentu bahwa itu baik dan sebaliknya.

Zaman ini juga membuat orang yang memiliki niat untuk berbuat baik akan sangat ekstra tenaga untuk menghadapi orang-orang yang menentangnya. Bahkan orang yang menentangnya itu berwujud orang yang ‘dianggap baik’ oleh banyak orang. Benar-benar sangat sulit dan hanya pertolongan Tuhan dan semesta untuk bisa melanjutkan perjalanannya itu.

Dalam Serat Jayabaya mengenai ‘Ratu Adil’ itu disebutkan Satria Piningit yang tentunya hal ini cukup populer. Satria Piningit ini memiliki sifat herucakara atau sifat yang tidak mengutamakan materi maupun kekayaan serta memiliki trisula dalam arti kebenaran, kebijaksaan, dan keadilan.

Namun, semua itu tidak bisa diartikan secara mentah-mentah bahwa ini berupa ‘orang/manusia’. Ratu Adil ini bisa dimanifestasikan sebagai kekuatan Tuhan dan alam semesta ketika manusia yang berniat baik sudah tidak bisa lagi menghadang keburukan yang begitu kuatnya. Sebab, keadilan dan perlindungan sejati itu ada pada Tuhan sebagai pemilik alam semesta ini.

Referensi:

  • https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Ratu_Adil
  • https://www.kompas.id/baca/opini/2024/05/21/ramalan-ratu-adil-1
  • https://www.kompas.com/stori/read/2023/09/26/100000979/nenek-moyang-orang-jawa-menurut-serat-jayabaya-jangka-sengkala?page=all
  • https://manado.antaranews.com/berita/246309/sinopsis-serial--ratu-adil-dan-jejak-berliku-sang-anak-mafia
  • https://www.vidio.com/premier/9372/ratu-adil

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.