perkembangan iptek dan globalisasi terhadap kesehatan - News | Good News From Indonesia 2024

Perkembangan IPTEK dan Globalisasi Terhadap Kesehatan

Perkembangan IPTEK dan Globalisasi Terhadap Kesehatan
images info

Dewasa ini, Ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang secara sangat pesat dan cepat. Banyak teknologi canggih yang bermunculan dan turut membantu aktivitas manusia. Jika dibandingkan pada zaman penjajahan dahulu, perkembangan teknologi kini telah jauh mengalami transformasi.

Kini, hampir seluruh bagian Indonesia mendapat listrik yang stabil, pengoperasian transportasi bermesin dan bertenaga listrik, berkembangnya jaringan nirkabel, dan akses jaringan internet dengan jangkauan yang hampir tak terbatas. Apabila kita bandingkan, dahulu pada zaman penjajahan mungkin akan sulit untuk menjangkau listrik.

Perkembangan IPTEK di Indonesia sekitar abad ke-20 masih berdasarkan kebutuhan pokok dan dipengaruhi oleh kolonial Belanda. Baru setelah proklamasi kemerdekaan, Perkembangan IPTEK terlihat memberikan kontribusi bagi kemajuan negara Indonesia.

Perkembangan IPTEK di Indonesia mencapai puncaknya pada tahun 1990, pada tahun ini terjadi perkembangan yang mampu mendorong pengembangan jaringan internet. Pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mendukung era globalisasi dengan mempermudah akses informasi dan komunikasi.

Dengan kemajuan teknologi ini, informasi dan pesan dapat tersalurkan dengan hitungan detik. Jika dahulu diperlukan perjalanan jauh untuk menyampaikan informasi ke negara lain, sekarang tinggal bermodalkan klik dan send atau klik dan upload, sebuah informasi sudah langsung dapat disebarkan ke negara-negara lain.

Pengaruh dari negara lain, baik budaya, ilmu, ajaran-ajaran, gaya hidup, makanan, dan informasi lain dapat masuk ke negara lain dan membawa dampak. Dampak tersebut didefinisikan sebagai dampak dari globalisasi.

Globalisasi adalah proses mempengaruhi dan menanggapi yang terbentuk secara bertahap di antara kelompok masyarakat maupun individu, dan antar negara. Melalui interaksi tersebut para entitas bertukar informasi dengan sistem saling memberi dan mendapatkan.

Kemajuan IPTEK diharapkan dapat terus mendukung perkembangan kemajuan negara Indonesia, bahkan setelah Indonesia merdeka. Melalui Sidang Umum PBB yang dilaksanakan tahun 2015, ditetapkannya sebuah komitmen global dan nasional yang disebut sebagai SDGs.

SDGs adalah singkatan dari Sustainable Development Goals yang mencakup 17 tujuan dan sasaran global tahun 2030 untuk menyejahterakan masyarakat. SDGs kini telah dijadikan sebagai indikator untuk mengukur pembangunan berkelanjutan sebuah negara.

Indonesia, sebagai negara yang berpartisipasi dalam PBB turut ikut serta dalam program SDGs. Dewasa ini, SDGs yang ditargetkan pada 2030 di Indonesia, telah mencapai 76%, dengan peningkatan posisi dari 102 menuju 75.

Dari 17 tujuan tersebut, terdapat tujuan ketiga bertemakan Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Untuk memenuhi SGDs nomor 3 tentang Good Health and Wellbeing pada tahun 2030, terdapat 13 target yang ditetapkan dan dinyatakan melalui 50 indikator.

Target tersebut mencakup penurunan angka mortalitas ibu dan bayi, mengurangi kesakitan akibat penyakit menular dan tidak, menurunkan penyalahgunaan narkotik, layanan kesehatan seksual yang terjangkau, meningkatkan cakupan kesehatan universal, penguatan pelaksanaan pengendalian tembakau (tobacco control), pengembangan dan penelitian vaksin dan obat, peningkatan pembiayaan kesehatan, serta menjaga kesehatan mental.

Sebagian besar penduduk dunia masih kekurangan akses ke layanan kesehatan yang penting dan layak. Kemunduran dan kekurangan dalam aspek kesehatan yang sudah berlangsung lama perlu segera diatasi. Ketimpangan terus menjadi tantangan mendasar.

Cakupan layanan kesehatan reproduksi, ibu, anak, dan remaja cenderung lebih tinggi di kalangan mereka yang lebih kaya, lebih terdidik, dan tinggal di daerah perkotaan, terutama di negara-negara berpendapatan rendah.

Untuk menjembatani kesenjangan ini dan memastikan penyediaan layanan kesehatan yang adil, mengatasi masalah dan faktor-faktor yang mempengaruhi sangatlah penting. Berbagai faktor penentu kesehatan, termasuk faktor lingkungan dan komersial, perlu diperhatikan untuk mencapai tujuan bersama, yaitu Kesehatan untuk Semua dan mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Di Indonesia sendiri, persoalan menyangkut masalah distribusi tenaga kesehatan yang belum merata. Beberapa daerah masih banyak yang kekurangan tenaga kesehatan, terutama untuk dokter spesialis sehingga beberapa jenis penyakit belum mendapat penanganan optimal disana.

Lingkungan, gaya hidup, dan pelayanan kesehatan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan di Indonesia. Guna mempercepat pemenuhan SDGs, pemerintah terus berupaya meningkatkan ekonomi, sosial, dan politik negara. Pemerintah sendiri telah menyelenggarakan beberapa program untuk mendukung pengembangan di bidang kesehatan:

  • Program Indonesia Sehat dengan 3 pilar, yakni paradigma sehat, pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional.
  • Rumah Desa Sehat, program desa baru untuk mewujudkan warga sehat dan desa sehat.
  • Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) & Keluarga Berencana (KB).
  • Program Imunisasi.

Pemerintah ingin terus meningkatkan pembangunan nasional sehingga mencapai target final SDGs. Tercatat dalam Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022 yang mengatur mengenai penetapan ditetapkan sasaran Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) nasional Tahun 2024 yang disusun dengan mengarah pada tujuan dan sasaran global TPB Tahun 2030 dan rencana pembangunan jangka nasional Tahun 2020-2024.

Harapannya, perkembangan IPTEK yang dari zaman kemerdekaan telah membantu pembangungan nasional masih tetap mendukung tercapainya SDGs. Dampak positif yang dapat dibawa oleh kemajuan IPTEK antara lain adalah dengan terciptanya telemedicine. Telemedicine memungkinkan dan memudahkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter mereka secara virtual melalui platform video call maupun chat.

Kehadiran Telemedicine ini berhasil mempermudah masyarakat untuk menjangkau layanan kesehatan secara jarak jauh dan mencegah penanganan yang terlambat. Namun, kenyataannya perkembangan IPTEK tidak membawa sepenuhnya dampak positif.

Dengan hadirnya globalisasi, masyarakat kini terpengaruhi oleh gaya hidup modern dari budaya Barat. Gaya hidup yang sekarang sudah masuk ke Indonesia beberapa membuat masyarakat abai akan kesehatan. Masyarakat sekarang suka mengkonsumsi makanan cepat saji, menatap layar ponsel dalam waktu lama, merokok, menggunakan narkotika, dan masih banyak kebiasaan lain.

Seringkali masyarakat menerima pengaruh globalisasi tanpa meninjau dan melihat efeknya terlebih dahulu. Beberapa masyarakat bahkan tidak mengetahui bahwa apa yang dia lakukan karena pengaruh globalisasi sebenarnya membahayakan kesehatannya. Perkembangan IPTEK sendiri sejatinya dapat digunakan untuk mengembangkan kemajuan kesehatan di Indonesia asalkan diterapkan dan ditanggulangi dengan benar.

Mengenal bahwa masyarakat yang terkena dampak globalisasi sering mengabaikan kesehatan karena lalai, diperlukan pengingat dan himbauan untuk terus menyadarkan masyarakat akan bahaya ini.

Kampanye kesehatan adalah salah satu upaya yang dinilai dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan dampak negatif globalisasi terhadap kesehatan. Dengan kampanye yang dilakukan, masyarakat akan mendapat edukasi terkait kesehatan yang mungkin belum mereka ketahui.

Salah satu perkembangan IPTEK berupa jaringan internet adalah sarana yang dapat digunakan untuk menanggulangi dampak negatif yang dibawa globalisasi guna untuk terus meningkatkan SDGs.

Dengan memanfaatkan jaringan internet, melewati platform media sosial yang kini juga banyak digunakan dalam era globalisasi, kita dapat menjangkau masyarakat untuk bersama-sama waspada terhadap bahaya kesehatan ini. Kedepannya dengan peningkatan kewaspadaan masyarakat, kondisi kesehatan di Indonesia dapat meningkat dan mendukung pencapaian final SDGs.

Sumber: 

  • https://www.kompas.com/stori/read/2022/03/18/140000779/perkembangan-iptek-di-indonesia?page=2
  • https://uma.ac.id/berita/apa-itu-globalisasi#:~:text=Globalisasi%2C%20atau%20integrasi%20internasional%2C%20adalah,bidang%20teknologi%20komunikasi%20dan%20transportasi.
  • https://sdgs.bappenas.go.id/
  • https://dashboards.sdgindex.org/chapters/methodology
  • https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/berita-daerah/indonesia-capai-62-5-persen-target-sdgs-2030-tertinggi-di-asia#:~:text=Jakarta%2C%20InfoPublik%20%E2%80%93%20Tujuan%20Pembangunan%20Berkelanjutan,139%20indikator%20dari%20total%20target.
  • https://setkab.go.id/capaian-sdgs-indonesia-paling-progresif-billy-mambrasar-komitmen-indonesia-untuk-dunia/
  • https://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/sdgs/detail/3-kesehatan-yang-baik-dan-kesejahteraan
  • https://www.un.org/sustainabledevelopment/health/
  • https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/5955/berhasil-naik-dari-posisi-102-ke-75-di-tahun-2023-menko-airlangga-saya-optimis-indonesia-capai-sdgs-tahun-2030#:~:text=Sebanyak%2076%25%20indikator%20SDGs%20di,Transformasi%20Menuju%20Agenda%20Pembangunan%20Berkelanjutan
  • https://sv.ipb.ac.id/sdgs-kehidupan-yang-sehat-dan-sejahtera/#:~:text=Program%20yang%20diusung%20untuk%20mewujudkan,kesehatan%20dan%20jaminan%20kesehatan%20nasional.
  • https://www.kompasiana.com/zilvyhikmatulhasanah/5daaa7fe5e59ff3d432dfcd2/gaya-hidup-di-era-globalisasi
  • https://peraturan.bpk.go.id/Details/227039/perpres-no-111-tahun-2022 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.