membongkar rahasia kepopuleran boneka labubu di platform digital - News | Good News From Indonesia 2024

Membongkar Rahasia Kepopuleran Boneka Labubu di Platform Digital

Membongkar Rahasia Kepopuleran Boneka Labubu di Platform Digital
images info

Boneka Labubu, karakter dari seri "The Monsters" karya ilustrator Hong Kong, Kasing Lung, telah mengalami peningkatan popularitas yang signifikan sejak diperkenalkan kembali pada tahun 2019 melalui kolaborasi dengan Pop Mart. Artikel ini mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kepopuleran Labubu di platform digital, didukung oleh data dan tren dari 2023 hingga 2024.

Boneka Labubu. Foto: Instagram @labubuoffical
info gambar

Sejarah dan Kolaborasi

Labubu pertama kali muncul sebagai bagian dari seri "The Monsters" yang diterbitkan pada tahun 2015. Awalnya, Labubu merupakan bagian dari serangkaian karya seni patung yang dibuat terbatas untuk pameran.

Namun, karena respons positif dari para penggemar seni dan popularitas global Labubu juga mulai berkembang, Kasing Lungpun menjalin kerjasama dengan Pop Mart pada 2019.

Melihat potensi Labubu karakter ini mulai diproduksi secara lebih luas dalam bentuk mainan koleksi oleh Pop Mart, perusahaan mainan asal China yang terkenal dengan produk blind box.

Blind box adalah konsep pemasaran yang menggabungkan elemen kejutan dengan eksklusivitas. Konsumen tidak dapat melihat isi dari kotak yang mereka beli, yang menciptakan pengalaman pembelian yang menarik dan menantang. Inovasi pemasaran ini berhasil menarik perhatian penggemar koleksi mainan di seluruh dunia.

Estetika dan Desain Unik

Salah satu rahasia di balik kepopuleran Labubu adalah desainnya yang unik dan lucu. Labubu digambarkan sebagai makhluk kecil dengan ciri khas senyum lebar dan mata besar yang menggambarkan yang nakal dan menggemaskan.

Desain ini tidak hanya menarik bagi anak-anak, tetapi juga untuk kolektor dewasa yang mencari sesuatu yang sedikit berbeda dari mainan konvensional.

Pengaruh Selebriti dan Sosial Media

Boneka Labubu. Foto: Instagram @lalalalisa_m
info gambar

Pengaruh selebriti, khususnya dari dunia K-pop, memainkan peran penting dalam popularitas Labubu. Lisa, anggota BLACKPINK, secara tidak langsung mempromosikan Labubu dengan memasang boneka ini sebagai aksesori di berbagai kesempatan.

Efek Lisa, istilah yang merujuk pada dampak kuat Lisa dalam mempromosikan produk, membuat permintaan akan boneka Labubu melonjak tajam. Gambar dan video Lisa dengan Labubu tersebar luas di media sosial sepertiInstagram dan TikTok, yang memperkuat posisi Labubu sebagai simbol status eksklusif di kalangan penggemar.

Aspek Ekonomi dan Psikologis

Fenomena Labubu juga dapat dianalisis dari perspektif ekonomi dan psikologis. Tren FOMO (Fear of Missing Out) berperan signifikan dalam mendorong popularitas Labubu. Konsumen merasa terdorong untuk membeli segera karena takut kehilangan kesempatan memiliki edisi terbatas. Strategi ini berfungsi menciptakan emotional buying, di mana keputusan pembelian lebih didasarkan pada dorongan emosional daripada kebutuhan aktual.

Kondisi ini tercermin dalam laporan keuangan Pop Mart, yang mencatat peningkatan pendapatan hinggaRp94,5 triliun pada tahun 2023. Pendapatan ini didorong oleh penjualan edisi terbatas Labubu yang sering kali terjual habis dalam hitungan menit setelah peluncuran.

Strategi Pemasaran Inovasi dan Digital

Selain memanfaatkan pengaruh selebriti dan media sosial, Pop Mart juga melakukan diversifikasi produk dan pasar. Mereka memperkenalkan Labubu ke berbagai pasar internasional, termasuk Malaysia, Thailand, dan Eropa. Inovasi terus berlanjut dengan peluncuran versi kedua Labubu pada Juli 2024, yang menawarkan varian baru dengan elemen koleksi unik.

Labubu berhasil menjadi fenomena di platform digital, berkat strategi pemasaran yang efektif dari Pop Mart. Mereka memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk menarik perhatian pengguna muda dan influencer.

Komunitas Kolektor yang Solid

Kepopuleran Labubu juga tidak lepas dari peran komunitas kolektor yang solid dan aktif di berbagai platform. Komunitas ini sering berbagi informasi mengenai rilis terbaru, tempat pembelian, hingga tips merawat dan memanjang Labubu mereka.

Grup-grup kolektor di media sosial dan forum diskusi online memfasilitasi interaksi dan pertukaran informasi, yang pada gilirannya mendorong lebih banyak orang untuk bergabung dalam tren ini.

Eksklusivitas dan Kelangkaan

Kepopuleran Labubu juga dipengaruhi oleh strategi penciptaan eksklusivitas dan kelangkaan. Pop Mart sering merilis edisi terbatas dari Labubu, yang membuat kolektor berlomba-lomba mendapatkannya sebelum stok habis. Keberadaan edisi khusus ini memberikan nilai tambahan bagi kolektor dan meningkatkan daya tarik Labubu di pasar.

 

Referensi

KilasJatim. (2023). Fenomena Boneka Labubu yang Viral di Media Sosial, Ini Daya Tariknya. (https://kilasjatim.com/fenomena-boneka-labubu-yang-viral-di-media-sosial-ini-daya-tariknya).

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.