Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman tropis yang berasal dari wilayah Papua, Indonesia. Persebarannya mencakup wilayah Maluku, Sulawesi, hingga negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Matoa kerap disebut sebagai “lengkeng Papua” karena buahnya menyerupai lengkeng, baik dari tekstur daging maupun rasanya. Tanaman dari keluarga Sapindaceae ini terbagi menjadi dua jenis.
Pertama, matoa kelapa yang memiliki daging buah yang kenyal dan lebih tebal. Kedua, matoa papeda yang memiliki daging buah cenderung lembek dan lengket.
Tinggi mencapai 50 meter
Pohon matoa dapat mencapai tinggi 50 meter. Akarnya tergolong akar tunggang yang kuat, sehingga mendukungnya tumbuh di berbagai kondisi tanah.
Matoa memiliki daun berwarna merah cerah saat muda dan berubah hijau saat dewasa. Sementara bunganya, tumbuh di ujung tangkai, berbulu halus dengan kelopak yang menyatu.
Buah matoa berbentuk bulat lonjong dengan panjang 1,5 hingga 5 sentimeter. Saat matang, kulit buah berwarna cokelat kemerahan dan licin. Daging buahnya transparan dan beraroma khas.
Habitat dan Persebaran Matoa
Pohon matoa tumbuh di daerah tropis dengan ketinggian hingga 1200 meter di atas permukaan laut.
Tanaman ini membutuhkan suhu hangat dan curah hujan yang cukup. Matoa dapat ditemukan secara alami di hutan Papua, Maluku, dan Sulawesi.
Meskipun sering tumbuh liar, potensi budidaya matoa terus dikembangkan, terutama karena manfaat ekonominya.
Baca juga Pohon Akasia Ternyata Mengeluarkan Racun, Apakah Berbahaya?
Sederet Manfaat Pohon Matoa
1. Baik untuk kesehatan
Buah matoa diketahui kaya akan vitamin C dan E yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh serta kesehatan kulit. Kandungan antioksidan, seperti tanin, mampu menangkal radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit kronis, termasuk stroke, diabetes, dan kanker.
2. Penting bagi lingkungan
Sebagai pohon rindang, matoa berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis. Akar dan batangnya membantu menstabilkan tanah dan mencegah erosi.
3. Sebagai bahan bangunan
Kayu matoa dikenal kuat dan tahan lama, sering digunakan untuk konstruksi bangunan, mebel, hingga alat rumah tangga.
4. Melestarikan pohon matoa
Meski memiliki banyak manfaat, pohon matoa memerlukan perhatian dalam pelestariannya. Eksploitasi yang tidak terkontrol dapat mengancam populasinya di alam liar.
Oleh karena itu, perlu adanya langkah konservasi dan pengelolaan berkelanjutan agar kekayaan hayati ini tetap terjaga.
Pohon matoa adalah salah satu contoh keanekaragaman hayati Indonesia yang harus dijaga, tidak hanya untuk manfaat ekonominya tetapi juga sebagai bagian dari warisan alam yang berharga.
Baca juga Kepuh atau Kelumpang, Pohon Berbau Tak Sedap yang Menyimpan Banyak Manfaat
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
