Kepuh atau kelumpang (Sterculia foetida) terkenal mengeluarkan aroma yang khas dan kurang sedap. Meski begitu, tanaman ini memiliki banyak manfaat.
Pohon kepuh banyak dijumpai di beberapa wilayah Asia, terutama di Indonesia, Thailand, dan India. Tingginya bisa mencapai 40 meter. Tumbuh hingga puluhan meter dengan diameter batang mencapai 1,5 meter membuat kepuh tampak kokoh di antara pepohonan lainnya.
Ciri-ciri pohon kepuh
Batang kepuh berwarna abu-abu hingga coklat gelap dengan permukaan yang agak kasar dan memiliki guratan-guratan atau retakan yang cukup dalam.
Pohon kepuh juga memiliki dahan yang tebal dan berukuran besar. Umumnya dahan bercabang-cabang di bagian atas dan membentuk kanopi yang cukup lebar.
Daunnya berbentuk majemuk dan memiliki daun kecil yang tersusun berbentuk jari atau menyirip. Setiap tangkai daun biasanya terdiri dari 5–7 helai daun kecil yang berwarna hijau tua. Saat musim kemarau, pohon kepuh akan menggugurkan daunnya—mirip pohon jati.
Bunga kepuh berwarna kuning kehijauan dan mengeluarkan aroma yang kurang sedap. Buahnya berbentuk kapsul besar yang berwarna cokelat atau merah saat matang. Di dalamnya terdapat biji-biji berwarna hitam yang cukup besar.
Tumbuh di berbagai medan
Kepuh adalah tanaman yang mampu tumbuh di berbagai jenis tanah, tetapi umumnya lebih banyak ditemukan di daerah yang memiliki iklim tropis dan subtropis.
Pohon ini tumbuh subur di daerah dataran rendah, terutama di kawasan pesisir atau tepian sungai.
Tanaman ini juga tahan terhadap kekeringan sehingga banyak ditemukan di wilayah-wilayah yang memiliki musim kering cukup panjang.
Di Indonesia, kepuh tumbuh di berbagai daerah, terutama di pulau-pulau besar seperti Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.
Baca juga Pohon Gaharu, “Harta Karun” Asli Indonesia yang Beraroma Wangi
Manfaat dan Kegunaan Kepuh
Meskipun memiliki bau yang kurang sedap, kepuh memiliki banyak manfaat yang bernilai ekonomis dan ekologis. Berikut adalah beberapa manfaatnya:
Sumber Minyak Nabati
Biji kepuh mengandung minyak nabati yang dikenal sebagai minyak kepuh atau minyak kelumpang.
Minyak ini mengandung senyawa yang bermanfaat untuk pengobatan tradisional dan sering digunakan sebagai minyak pijat. Selain itu, minyak kepuh juga memiliki potensi sebagai bahan bakar biodiesel.
Bahan Baku Pangan dan Obat Tradisional
Meski bijinya tidak dikonsumsi secara langsung karena mengandung senyawa beracun, biji kepuh bisa dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional setelah diproses. Di beberapa daerah, biji kepuh digunakan sebagai obat pencahar alami.
Bahan Kerajinan
Kayu dari pohon kepuh cukup ringan dan mudah dibentuk sehingga sering dimanfaatkan untuk pembuatan peralatan rumah tangga, seperti papan dan kerajinan tangan.
Kayu kepuh juga digunakan untuk membuat perahu tradisional di beberapa wilayah di Indonesia.
Penyerap Karbon
Dengan ukuran dan kanopi yang besar, pohon kepuh memiliki kemampuan menyerap karbon yang cukup tinggi.
Dengan begitu, pohon kepuh berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan membantu mengurangi dampak pemanasan global.
Baca juga Ampupu, Pohon Endemik Nusa Tenggara Timur yang Bernilai Tinggi
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News