pohon gaharu harta karun asli indonesia yang beraroma wangi - News | Good News From Indonesia 2024

Pohon Gaharu, "Harta Karun" Asli Indonesia yang Beraroma Wangi

Pohon Gaharu, "Harta Karun" Asli Indonesia yang Beraroma Wangi
images info

Pohon gaharu (Aquilaria spp.) adalah tumbuhan penghasil resin aromatik yang sangat bernilai tinggi. Gaharu dikenal karena kayunya yang mengandung resin wangi, yang dimanfaatkan dalam berbagai produk mulai dari parfum hingga obat-obatan. 

Gaharu termasuk dalam famili Thymelaeaceae dan tersebar luas di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. 

Di alam liar, gaharu terbentuk sebagai respons pohon terhadap infeksi jamur atau bakteri, yang menyebabkan akumulasi resin wangi yang sangat mahal di pasaran.

Ciri-ciri Pohon Gaharu

Pohon gaharu, khususnya dari genus Aquilaria, menurut jurnal BRIN, memiliki ciri-ciri fisik yang membedakannya dari tumbuhan lain. Pohon ini dapat tumbuh mencapai ketinggian 40 meter dengan diameter batang sekitar 60 cm. 

Daunnya lonjong dan berwarna hijau gelap, dengan tepi yang halus. Bunga gaharu berukuran kecil, berwarna putih kekuningan, dan biasanya tumbuh di ujung ranting. Buahnya berbentuk kapsul dan berisi biji yang ditutupi oleh rambut halus.

Salah satu hal unik dari pohon gaharu adalah kemampuannya menghasilkan resin wangi yang disebut gaharu. Resin ini tidak ditemukan di semua pohon gaharu, melainkan hanya di beberapa yang terinfeksi jamur tertentu seperti Phialophora parasitica

Ketika jamur menginfeksi pohon, reaksi kimia pohon untuk melawan infeksi tersebut menghasilkan resin wangi yang disebut gaharu. Resin ini membuat kayu gaharu memiliki warna lebih gelap dan tekstur yang lebih berat.

Baca juga Ampupu, Pohon Endemik Nusa Tenggara Timur yang Bernilai Tinggi

Persebaran Gaharu di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil gaharu terbesar di dunia. Persebaran pohon gaharu di Indonesia cukup luas, terutama di hutan-hutan tropis di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Papua, dan Nusa Tenggara. 

Di Indonesia, spesies Aquilaria malaccensis adalah yang paling dikenal sebagai penghasil gaharu berkualitas tinggi.

Hutan-hutan di Kalimantan dan Sumatera menjadi pusat penyebaran utama pohon gaharu, meskipun penanaman gaharu juga mulai berkembang di daerah lain. Penebangan liar dan tingginya permintaan terhadap gaharu menyebabkan pohon ini semakin langka di alam liar. 

Untuk mengatasi masalah ini, berbagai upaya konservasi dan budidaya pohon gaharu telah dilakukan oleh pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk program reforestasi dan penanaman gaharu secara komersial.

Sederet Manfaat Gaharu

Gaharu telah lama dikenal memiliki banyak manfaat, baik dari segi ekonomi, budaya, maupun kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat pohon gaharu:

1. Parfum dan aromaterapi

Gaharu sering digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan parfum kelas atas karena aroma khasnya yang wangi dan tahan lama. Selain itu, minyak gaharu sering digunakan dalam aromaterapi untuk menenangkan pikiran, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas tidur.

3. Obat tradisional

Riset oleh Wang Yichen dkk. yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah MDPI mengungkapkan bahwa gaharu digunakan untuk pengobatan tradisional mengatasi berbagai macam penyakit, termasuk masalah pencernaan, gangguan pernapasan, serta untuk meningkatkan vitalitas dan energi. 

3. Bahan pembuatan dupa

Di berbagai budaya, gaharu digunakan dalam upacara keagamaan dan meditasi. Di India, Cina, dan beberapa negara Timur Tengah, gaharu sering dibakar sebagai dupa untuk menciptakan suasana yang tenang dan sakral.

4. Bernilai ekonomi tinggi

Kayu gaharu, terutama yang mengandung resin berkualitas tinggi, memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi di pasar internasional. 

Harga gaharu bisa mencapai ribuan hingga puluhan ribu dolar per kilogram, tergantung pada kualitas resinnya. Potensi ini menjadikan gaharu sebagai komoditas penting bagi perekonomian masyarakat di daerah penghasil gaharu.

Baca juga Keruing atau “Palahlar”, Pohon Raksasa yang Kini Terancam Punah

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.