Di Kabupaten Purbalingga terdapat sebuah kampung mati yang lokasinya berada di tengah hutan. Kampung mati ini hanya ditempati oleh satu keluarga.
Dilihat dari akun YouTube Jejak Bang Ibra yang diunggah pada 7 Juli 2024 ini memperlihatkan suasana kampung yang begitu sepi. Bahkan untuk sampai ke lokasi kampung ini hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.
Legenda Putri Ayu Limbasari, Cerita Kecantikan yang Membawa Petaka
Perjalanan menuju kampung ini dilalui dengan melewati dengan melewati tebing dan ladang sawah yang berada di perbukitan. Di tengah perjalanan, kampung mati ini bisa dilihat dari kejauhan.
Terlihat kampung itu tepat berada di lereng sebuah bukit. Walau begitu indah dari kejauhan, ketika sampai ke lokasi memang kampung ini begitu sepi.
Ditinggalkan karena longsor
Suara binatang malam menemani Bang Ibra selama perjalanan. Semakin jauh berjalan, pohon-pohon makin lebat. Bahkan di tengah jalan ada sebuah sungai kecil yang airnya jernih.
Banyak rumah permanen yang masih utuh di kampung itu. Hanya sayang rumah itu sudah tak berpenghuni lagi. Suasana kampung pun begitu sepi. Beberapa orang masih sering mengunjungi kampung itu untuk melihat lahan kebunnya.
Namun banyak halaman rumah yang telah dipenuhi semak belukar. Ada pula rumah yang kondisinya telah memprihatinkan. Apalagi hampir semua warga telah pindah.
Mengenal Asal Mula Purbalingga Dikenal sebagai Kota Knalpot
Warga kampung ini memilih meninggalkan tempat tinggalnya sejak peristiwa longsor di atas kampung itu. Walau tak sampai mengenai rumah warga, mereka masih khawatir akan ada longsor susulan.
Walaupun begitu, ada satu keluarga yang masih bertahan tinggal di kampung itu yaitu Muhsori. Dia tinggal di sana bersama istrinya.
Muhsori bercerita, pada tahun 2018, terjadi longsor di dua titik. Sampai saat ini, Pak Muhsori takut kalau peristiwa serupa terjadi.
“Kalau hujan deras saya mengungsi ke rumah anak,” ujar Muhsori dikutip dari kanal YouTube Jejak Bang Ibra.
Banyak peristiwa mistis
Mushori menceritakan selama tinggal di tengah rumah-rumah kosong ini banyak peristiwa mistis yang dialaminya. Pernah suatu hari ia mendengar suara seperti orang main bola.
“Kalau dengar suara seperti itu saya malah ingin lihat. Tapi setelah dilihat ternyata tidak ada,” ujarnya.
Desa Wisata Onje, Berwisata Sekaligus Menapaki Sejarah Kabupaten Purbalingga
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Muhsori mengandalkan pedagang sayur yang datang ke tempatnya. Pedagang itu datang setiap dua minggu sekali ke rumahnya.
Beberapa warga juga ada yang kembali ke kampung ini saat musim panen. Tetapi setelah musim panen selesai, warga akan kembali lagi meninggalkan kampungnya.
“Ketika musim hujan warga akan kembali ke desa relokasi,” jelasnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News