hutan borneo hutan tertua melebihi hutan hujan amazon yang ada di indonesia - News | Good News From Indonesia 2024

Hutan Borneo, Hutan Tertua Melebihi Hutan Hujan Amazon yang Ada di Indonesia

Hutan Borneo, Hutan Tertua Melebihi Hutan Hujan Amazon yang Ada di Indonesia
images info

Hutan Borneo, yang terletak di Pulau Kalimantan, adalah salah satu hutan hujan tropis tertua di dunia. Usianya diperkirakan mencapai lebih dari 140 juta tahun.

Adapun Pulau Kalimantan, ‘dimiliki’ oleh tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Sebagian besar wilayah hutan Borneo berada di Indonesia, yang dikenal sebagai Kalimantan, dengan sisanya berada di Sabah dan Sarawak (Malaysia) serta Brunei.

Lebih Tua dari Hutan Amazon

Dibandingkan dengan hutan hujan Amazon yang berusia sekitar 55 juta tahun, Hutan Borneo ternyata memiliki sejarah yang lebih panjang. Usia yang sangat tua ini memungkinkan terbentuknya ekosistem yang sangat kompleks dan beragam.

Hutan ini menyimpan jejak evolusi yang unik sehingga menciptakan rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna endemik yang tidak ditemukan di tempat lain.

Biodiversitas Tak Tertandingi

Hutan Borneo dikenal sebagai salah satu kawasan dengan biodiversitas tertinggi di dunia. Lebih dari 15.000 spesies tumbuhan tercatat hidup di sini, termasuk lebih dari 3.000 spesies pohon, 700 spesies anggrek, dan 400 spesies pakis.

Fauna di Hutan Borneo juga sangat beragam, termasuk spesies ikonik seperti orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus), gajah kerdil (Elephas maximus borneensis), bekantan (Nasalis larvatus), dan macan dahan (Neofelis diardi). 

Hutan ini juga menjadi rumah bagi lebih dari 400 spesies burung, 100 spesies amfibi, dan ribuan spesies serangga. Penemuan spesies baru di Borneo terjadi hampir setiap tahun, menjadikan kawasan ini sebagai pusat keanekaragaman hayati.

Baca juga Pengetahuan Pengobatan Tradisional Masyarakat Adat yang Tersimpan Rapi di dalam Hutan

Terancam Deforestasi

Sayangnya, keindahan dan kekayaan Hutan Borneo menghadapi ancaman serius. Deforestasi besar-besaran telah mengurangi luas hutan ini secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir.

Riset yang dilaporkan oleh jurnal Plos One menyebut bahwa penyebab utama kerusakan Hutan Borneo adalah pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit, penebangan kayu secara ilegal, dan tambang. Diperkirakan sekitar 30% hutan di Borneo telah hilang sejak tahun 1973.

Selain itu, kebakaran hutan yang sering terjadi, baik disengaja maupun akibat perubahan iklim, memperburuk kerusakan. Dampaknya tidak hanya mengancam flora dan fauna, tetapi juga masyarakat adat yang bergantung pada hutan untuk mata pencaharian dan budaya mereka.

Namun, berbagai upaya konservasi yang terus dilakukan. Organisasi seperti WWF, Borneo Nature Foundation, dan pemerintah negara-negara terkait telah berkolaborasi untuk melindungi kawasan ini melalui proyek rehabilitasi hutan, pembentukan taman nasional, dan perlindungan satwa liar.

Salah satu upaya yang signifikan adalah Heart of Borneo Initiative, sebuah program konservasi lintas batas yang bertujuan melestarikan hutan dan keanekaragaman hayati di Borneo.

Baca juga Ada Hutan Lumut yang Mirip Film The Hobbit di Puncak Gunung Singgalang

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.