madrasah ibtidaiyah diniyah islamiyah sekolah rakyat yang menjadi cikal bakal pendirian muhammadiyah - News | Good News From Indonesia 2024

Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah, Sekolah Rakyat yang Menjadi Cikal Bakal Pendirian Muhammadiyah

Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah, Sekolah Rakyat yang Menjadi Cikal Bakal Pendirian Muhammadiyah
images info

Muhammadiyah akan memasuki usia yang ke-112 tahun pada 18 November 2024. Tahukah Kawan bahwa salah satu organisasi Islam terbesar yang ada di Indonesia ini awalnya bermula dari sebuah sekolah rakyat yang bernama Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah?

Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah merupakan sekolah yang dulunya didirikan oleh pendiri Muhammadiyah, yakni KH. Ahmad Dahlan. Sekolah rakyat ini menjadi wadah bagi anak-anak untuk memperoleh pendidikan, tidak hanya ilmu-ilmu umum, tetapi juga agama Islam.

Bagaimana kisah perjalanan Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah ini yang nantinya menginisiasi KH. Ahmad Dahlan untuk mendirikan organisasi Muhammadiyah?

Berawal dari Ruang Tamu

Dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah ini pertama kali dibentuk oleh KH. Ahmad Dahlan pada 1 Desember 1911. Pada awal terbentuknya, sekolah rakyat ini mengadakan aktivitas pembelajaran di ruang tamu dari rumah pendiri Muhammadiyah tersebut.

Ruang tamu yang digunakan sebagai ruang belajar ini memiliki ukuran 6 x 2,5 meter. Di dalam ruangan tersebut terdapat tiga buah meja dan kursi serta satu buah papan tulis.

Fasilitas inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah. Pada awalnya hanya terdapat sembilan santri yang menuntut ilmu di sekolah rakyat tersebut.

Dalam proses pendiriannya, KH. Ahmad Dahlan tidak menggunakan bantuan maupun sumbangan berupa dana dari pihak lain. KH. Ahmad Dahlan menggunakan sumber dayanya sendiri untuk membentuk lembaga pendidikan tersebut.

Keinginan KH. Ahmad Dahlan untuk mendirikan lembaga pendidikan yang menggabungkan ilmu Islam dengan sains menjadi salah satu alasan terbentuknya Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah. KH. Ahmad Dahlan beranggapan dengan adanya lembaga pendidikan, pola pikir masyarakat akan tercerahkan sehingga bisa menghasilkan kehidupan yang maju dan tidak terbelakang.

Oleh sebab itu, KH. Ahmad Dahlan menggunakan harta bendanya agar bisa membentuk lembaga pendidikan Islam yang modern dan sesuai dengan pemikirannya tersebut.

Perintis Madrasah Modern di Indonesia

Terbentuknya Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah pada 1911 juga menjadi perintis munculnya sekolah dengan sistem ini di Indonesia. Sekolah rakyat yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan ini juga menjadi pelopor munculnya madrasah modern yang berkembang di Indonesia hingga saat ini.

Jumlah murid yang belajar di sekolah ini juga terus bertambah seiring berjalannya waktu. Enam bulan setelah diresmikan, diketahui sudah ada 62 siswa yang menjadi murid di Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah.

Tidak hanya itu, KH. Ahmad Dahlan juga mendirikan pesantren Qismul Arqa pada 1919. Pesantren ini nantinya menjadi cikal bakal dari Mu'allimin yang masih eksis di Yogyakarta hingga saat ini.

Proses pembelajaran yang ada di sekolah yang didirikan KH. Ahmad Dahlan yang berbeda menjadi alasan mengapa lembaga pendidikan ini disebut sebagai perintis madrasah modern. Pada periode waktu tersebut, biasanya sekolah dengan sistem madrasah akan berhenti beroperasi ketika pemiliknya meninggal dunia.

Situasi inilah yang ingin diubah KH. Ahmad Dahlan pada waktu itu yang berkeinginan sistem madrasah tetap berkelanjutan. Keinginan untuk menjaga keberlanjutan sistem madrasah ini pulalah yang nantinya mendorong terbentuknya organisasi Muhammadiyah untuk menaungi lembaga pendidikan tersebut.

Menjadi Cikal Bakal Kemunculan Muhammadiyah

Keberadaan Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah juga menjadi salah satu alasan mengapa KH. Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah. Sebab salah satu tujuan terbentuknya organisasi ini adalah agar sistem pendidikan madrasah yang dia kenalkan bisa terus terjaga dan berkelanjutan.

Akhirnya setelah berdiskusi dengan para santrinya, KH. Ahmad Dahlan membentuk organisasi yang diberi nama Muhammadiyah. Pemberian nama ini bertujuan agar setiap anggota Muhammadiyah bisa meneladani sosok Nabi Muhammad SAW.

Pembentukan Muhammadiyah ini kemudian ditetapkan pada 18 November 1912. Penetapan ini berdasarkan pada Statuten atau Anggaran Dasar Muhammadiyah yang diajukan kepada Pemerintah Hindia-Belanda pada periode waktu itu.

Sumber:
- https://muhammadiyah.or.id/sejarah-singkat-muhammadiyah/
- https://muhammadiyah.or.id/2022/09/kh-ahmad-dahlan-pencetus-madrasah-modern-di-nusantara/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.