pesona keindahan bukit kaba gunung berapi aktif di bengkulu - News | Good News From Indonesia 2024

Pesona Keindahan Bukit Kaba, Gunung Berapi Aktif di Bengkulu

Pesona Keindahan Bukit Kaba, Gunung Berapi Aktif di Bengkulu
images info

Jauh di tepi Pulau Sumatra, tepatnya di salah satu provinsi tempat bunga Rafllesia arnoldi bermekaran, berdiri megah sebuah gunung berapi aktif kebanggaan Bengkulu. Gunung ini bernama Gunung Kaba atau orang-orang lokal menyebutnya Bukit Kaba walaupun sebenarnya berupa gunung.

Bukit Kaba berada di Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Jika Kawan berada di Kota Curup, maka bukit ini dapat dilihat berada di sebelah tenggara. Dari Kota Curup, Bukit Kaba dapat ditempuh dengan jarak 15 kilo meter. Jika Kawan berangkat dari Kota Bengkulu maka Kawan akan menempuh perjalanan kurang lebih 3 hingga 4 jam melalui jalur darat.

Baca juga: Gunung Dukono, Sejarah dan Keunikan Gunung Api Aktif di Maluku Utara

Asal Muasal Bukit Kaba

Bukit Kaba berasal dari bahasa Minangkabau, yaitu Kaba yang berarti ‘kamu’. Konon dahulu nenek moyang suku Pasemah datang dari Desa Mertandi, Pasemah, Kabupaten Lahat ke daerah Kenangan, Kecamatan Kota Manna. Di sinilah kemudian dibangun kerajaan bernama Pepinau.

Kerajaan Pepinau yang berisi masyarakat suku Pasemah menempati daerah Serawai dan berusaha untuk menguasai tanah tersebut yang sebenarnya dimiliki oleh suku Rejang. Tidak rela tanahnya diambil, suku Rejang melawan sehingga terjadilah peperangan antara suku Pasemah dan suku Rejang.

Akibat dari peristiwa ini, suku Rejang kalah dan diusir oleh suku Pasemah. Masyarakat suku Rejang akhirnya pindah ke sebuah bukit yang sebelumnya ditunjuk oleh suku Pasemah untuk mereka tinggali.

Bukit tersebut adalah bukit Kaba atau yang saat itu disebut ‘bukit untuk kamu (kaba)’. Kata kaba kemudian merujuk pada suku Rajang dan menjadi asal mula penamaan Bukit Kaba.

Status Kawasan Bukit Kaba

Kawasan Bukit Kaba dulunya masuk sebagai cagar alam karena keberadaan bunga rafflesia yang dilindungi kelestariannya. Namun, saat ini kawasan tersebut semakin memprihatinkan dan berubah statusnya menjadi taman wisata alam.

Bukan hanya rafflesia saja yang hidup di kawasan Bukit Kaba, banyak flora maupun fauna endemik Sumatera yang juga dilindungi di sana.

Pada tahun 1999, Taman Wisata Alam Bukit Kaba ditunjuk sebagai salah satu kawasan Important Bird Area (IBA). IBA merujuk pada suatu kawasan penting dengan ekosistem burung yang dilindungi dan menjadi tempat pelestarian burung di habitat asli.

Wisata Pendakian Bukit Kaba

Bukit Kaba memiliki ketinggian 1.938 mdpl yang masuk ke dalam salah satu dari 76 gunung berapi aktif tipe A di Indonesia, yaitu gunung dengan sejarah letusan sejak tahun 1600. Meski demikian, Bukit Kaba saat ini berstatus normal atau tidak ada aktivitas vulkanik di dalamnya.

Kawan bisa mendaki Bukit Kaba bersama pemandu professional yang terbiasa dan kenal medan pendakian Bukit Kaba. Tidak perlu khawatir, pos jaga pendakian Bukit Kaba dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Posdarwis) Bukit Kaba. Organisasi ini berdiri pada tahun 2000 dan dikelola oleh warga desa Sumber Urip dengan kerja sama dari BKSDA Bengkulu.

Setidaknya terdapat dua jalur pendakian yang dapat Kawan tempuh untuk mencapai puncak. Pertama adalah jalur dengan semak belukar dan jurang terjal sepanjang kanan dan kiri. Kawan akan menembus hutan lebat ketika mendari lewat jalur ini.

Jika ingin lebih aman, Kawan dapat menempuh jalur kedua yang tanahnya telah diaspal.

Waktu tempuh 2 hingga 3 jam perjalanan menuju puncak akan terbayarkan ketika Kawan melihat pemandangan indah dari atas sana. Kawan akan melihat dua buah kawah berwarna hijau dan putih kecokelatan yang menghiasi Bukit Kaba.

Baca juga: Napak Tilas Masjid Sultan Suriansyah, Masjid Tertua di Kalimantan Selatan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nadhifa Aurellia Wirawan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nadhifa Aurellia Wirawan.

NA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.