Apakah pendidikan keamanan siber sudah sejalan dengan kemajuan teknologi digital di Indonesia? Kemajuan teknologi digital dalam beberapa tahun terakhir telah mengubah cara masyarakat Indonesia berinteraksi dan berkomunikasi. Meningkatnya penggunaan perangkat digital memungkinkan masyarakat terhubung secara daring, yang selain memperkuat interaksi sosial, juga membuka risiko kejahatan siber.
Namira dan Wadha dalam artikelnya yang diterbitkan pada jurnal Pengaruh Teknologi Digital terhadap Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia menyebut bahwa kejahatan siber, seperti pencurian identitas, penyebaran malware, dan penipuan finansial. Kini, menjadi ancaman serius bagi keamanan individu dan publik di Indonesia.
Bagaimana Pendidikan dan Keamanan Siber Berhubungan?
Untuk mengatasi risiko tersebut, pemahaman tentang penggunaan teknologi yang aman perlu diperkenalkan sejak dini melalui pendidikan formal. Deviv, Asri dan Lawa dalam artikelnya pada jurnal Social Media Utilisation and its Implications for Student Ethics in Higher Education menyebut bahwa generasi muda, sebagai pengguna aktif teknologi, harus dibekali dengan literasi digital yang memadai agar mereka mampu melindungi diri dan lingkungan dari ancaman siber.
Pendidikan tinggi juga memiliki peran penting dalam membentuk kesadaran terkait keamanan digital di kalangan mahasiswa. Hal ini selaras dengan Sustainability Development Goals nilai keempat, yaitu quality education.
5 Tips Mudah Agar Tidak Menjadi Korban Serangan Siber
Penelitian ini menganalisis korelasi antara tingkat pendidikan nasional tahun 2023 dan angka kriminalitas siber di Indonesia. Selain itu, wawancara dengan mahasiswa Universitas Telkom Bandung memberikan perspektif tentang efektivitas pendidikan dalam meningkatkan kesadaran keamanan digital.
Data untuk penelitian ini diperoleh dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait tingkat pendidikan nasional dan kasus kriminalitas siber di Indonesia tahun 2023.
Selain data sekunder, wawancara mendalam dilakukan terhadap mahasiswa Program Studi S1 Sains Data di Universitas Telkom Bandung yang telah menyelesaikan studi Keamanan Data. Dengan demikian, diharapkan mampu memberikan pandangan tentang hubungan antara pendidikan dan kesadaran keamanan digital.
Hubungan antara Pendidikan dan Keamanan Siber
Data dari BSSN dan BPS digunakan untuk memahami hubungan antara tingkat pendidikan dan kriminalitas siber. Setelah data dibersihkan dari informasi yang tidak relevan, analisis korelasi dilakukan menggunakan Metode Pearson untuk mengukur hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat kejahatan siber.
Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi positif lemah (0,345) antara taraf pendidikan suatu provinsi dengan angka kriminalitas siber, yang mengindikasikan bahwa peningkatan taraf pendidikan tidak selalu berbanding terbalik dengan penurunan kejahatan siber.
Hal ini disebabkan pendidikan yang diperoleh oleh siswa di sekolah tidak selalu diiringi dengan kesadaran yang memadai tentang pentingnya keamanan data.
Jenis Kejahatan Digital dan Tindakan yang Harus Dilakukan Saat Terkena Serangan Siber
Dalam wawancara, semua mahasiswa sependapat dengan hasil analisis korelasi antara tingkat pendidikan dengan frekuensi serangan siber yang telah dilakukan. Mereka menyatakan harapan agar pendidikan yang lebih tinggi juga diimbangi dengan pembekalan etika dan keamanan digital.
Penelitian ini menemukan bahwa peningkatan pendidikan tidak selalu sejalan dengan penurunan kejahatan siber. Wawancara dengan mahasiswa menyoroti bahwa peningkatan penggunaan teknologi tidak selalu dibarengi dengan pemahaman yang kuat tentang keamanan digital.
Oleh karena itu, aspek keamanan digital perlu diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan untuk menghasilkan generasi yang tidak hanya terampil, tetapi juga etis dan sadar akan pentingnya menjaga keamanan siber.
Langkah-Langkah yang Dapat Dilakukan
Sidorova dan Usov dalam jurnalnya The Main Measures to Prevent Digital Crime menyebutkan bahwa untuk mengurangi angka kejahatan siber membutuhkan pendekatan menyeluruh, mulai dari peraturan hukum yang ketat, program pelatihan tentang keamanan siber, hingga kesadaran masyarakat akan pentingnya proteksi digital.
Upaya ini tentunya perlu dukungan dari pemerintah dalam menyediakan infrastruktur dan regulasi yang memadai dalam memastikan pendekatan yang menyeluruh dan peraturan yang ketat. Semoga masyarakat dapat menjadi bagian dari ekosistem digital yang aman dan bertanggung jawab.
Sentinel Cyber: Meningkatkan Keamanan Pasar Siber Indonesia dari Ancaman Asing
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News