industri lebih pilih susu impor apa upaya pemerintah untuk dukung peternak lokal - News | Good News From Indonesia 2024

Industri Lebih Pilih Susu Impor, Apa Upaya Pemerintah untuk Dukung Peternak Lokal?

Industri Lebih Pilih Susu Impor, Apa Upaya Pemerintah untuk Dukung Peternak Lokal?
images info

Indonesia masih bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan susu nasional, meski permintaan produk susu segar terus meningkat di dalam negeri.

Kebutuhan susu di Indonesia setiap tahun meningkat seiring bertambahnya populasi dan tingginya permintaan akan produk turunan susu seperti keju, yoghurt, dan susu bubuk.

Sayangnya, produksi susu dalam negeri saat ini hanya mampu memenuhi sekitar 20 persen dari kebutuhan industri, sementara sisanya harus diimpor. Pemerintah melihat ketergantungan pada impor ini sebagai tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan produksi susu segar dalam negeri (SSDN).

Merespons situasi tersebut, pemerintah mengambil langkah tegas dengan mendorong industri pengolahan susu (IPS) agar lebih banyak menyerap SSDN sebagai bahan baku utama.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mewajibkan IPS menggunakan susu lokal.

“Langkah ini membuktikan keberpihakan pemerintah kepada para peternak rakyat,” ujar Agus.

Indonesia Gaet Brasil untuk Investasi Peternakan Rp4,5 Triliun, Dorong Swasembada Daging dan Susu

Fakta Jumlah Serapan SSDN di Indonesia

Saat ini, industri pengolahan susu di Indonesia hanya menggunakan sekitar 20 persen SSDN atau 750 ribu ton dari total kebutuhan.

Dari angka ini, 530 ribu ton dipasok oleh Gabungan Koperasi Susu Indonesia, yang terdiri dari 59 koperasi dan 44 ribu peternak sapi perah. Meski kualitas susu segar yang disediakan koperasi telah memenuhi standar, sebanyak 80 persen kebutuhan bahan baku susu masih harus diimpor.

Tantangan terbesar adalah kesenjangan antara produksi susu lokal yang hanya tumbuh 0,9 persen per tahun dengan pertumbuhan IPS yang mencapai 5 persen per tahun.

Menanggapi hal ini, Agus mengharapkan agar pembinaan peternak lokal dapat terus ditingkatkan untuk mengatasi kendala tersebut.

“Agar gap tersebut tidak semakin besar, kami berharap kepada Kementerian Pertanian sebagai pembina peternak sapi perah untuk dapat melakukan pembinaan dari mulai pemerahan, penyimpanan, dan penanganan agar dapat memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan industri,” jelas Agus.

Kambing Perah, Potensi Besar untuk Penuhi Kebutuhan Susu Nasional?

Langkah-Langkah Pemerintah Tingkatkan Serapan Susu Lokal

Untuk mengatasi kendala tersebut, pemerintah melakukan berbagai langkah konkret.Menperin Agus Gumiwang mendorong Kementerian Pertanian untuk melakukan pembinaan berkelanjutan kepada peternak lokal, mulai dari proses pemerahan hingga penanganan susu.

Hal ini penting untuk memastikan bahwa susu segar memenuhi spesifikasi industri, sehingga IPS lebih tertarik untuk menggunakan susu dalam negeri.

Kemenperin juga aktif memfasilitasi kemitraan antara industri dan peternak atau koperasi. Melalui program kemitraan ini, IPS dapat memperoleh pasokan susu lokal melalui kontrak jangka panjang, serta mendapatkan pembinaan untuk meningkatkan kualitas SSDN.

Sejak 2022 hingga 2024, pemerintah telah menerapkan digitalisasi di 96 titik TPS di Jawa Barat dan Jawa Timur. Upaya ini dilakukan untuk menjaga kualitas susu dari sisi rantai dingin, mengurangi cemaran mikroba, serta menjaga kandungan gizi susu.

Kementan Ajak Perusahaan Susu Denmark Berkontribusi Penambahan Populasi Sapi Perah

Kemenperin juga mendukung peningkatan sarana dan prasarana rantai pasokan, seperti sistem pendingin atau cooling system. Hal ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas susu segar, sehingga memenuhi standar industri dan berpotensi meningkatkan minat industri menyerap SSDN.

Selain itu, pemerintah berencana memasukkan komoditas susu dalam kategori Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting). Langkah ini memungkinkan susu menjadi bagian dari Neraca Komoditas Nasional, yang akan memastikan pengaturan supply-demand lebih terkontrol dan menjaga harga yang stabil.

Dengan berbagai inisiatif ini, harapannya peningkatan serapan susu dalam negeri akan semakin optimal.

“Dengan adanya sinergi dan kerja sama yang baik dari seluruh pemangku kepentingan, harapannya produktivitas dan kualitas susu dalam negeri dapat meningkat dan memenuhi kebutuhan nasional,” terang Menperin.

Jika kesenjangan antara produksi susu lokal dan impor bisa dipersempit, ketergantungan Indonesia pada impor susu akan berkurang, dan swasembada susu akan semakin mendekati kenyataan.

Menilik Bagaimana Potensi Indonesia untuk Swasembada Susu dan Daging

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.