Sebagai negara agraris, Indonesia tentu memiliki potensi besar untuk mewujudkan swasembada pangan. Salah satu daerah yang kini berpotensi untuk mendukung ketahanan pangan nasional adalah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Sebagaimana dikatakan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengarahkan Grobogan untuk menjadi daerah pertama di Indonesia yang mencapai swasembada pangan dalam beberapa tahun mendatang.
Menurut Wamentan, Grobogan memiliki kapasitas untuk menjadi penopang utama kebutuhan pangan nasional.
Indonesia Bisa Wujudkan Swasembada Pangan, Asal Hal-hal Ini Sudah Terpenuhi
Potensi Grobogan dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional
Grobogan dikenal sebagai salah satu sentra utama produksi padi, jagung, dan kedelai di Jawa Tengah.
Pada tahun 2023, luas panen padi di Grobogan tercatat mencapai 129.631 hektare, dengan produksi gabah kering giling (GKG) sebanyak 678.350 ton.
Sementara itu, produksi jagung di Grobogan mencapai 896.651 ton dengan luas lahan sekitar 145.062 hektare.
Wamentan Sudaryono menekankan pentingnya potensi besar Grobogan untuk mendukung ketahanan pangan.
"Grobogan memiliki produktivitas tertinggi di Jawa Tengah dan merupakan salah satu sentra utama untuk produksi padi, jagung, dan kedelai," jelasnya.
Untuk mewujudkan target tersebut, pemerintah memberikan dukungan penuh kepada petani Grobogan.
Dalam acara Gerakan Percepatan Tanam di Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, pada Sabtu (2/11/2024), Wamentan Sudaryono menyatakan komitmennya untuk menambah bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dan bibit jika produksi pangan meningkat.
"Jika produksi tahun depan meningkat, saya berjanji akan menambah bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dan bibit," ujarnya.
Selain itu, Grobogan juga memiliki pencapaian dalam hal ketersediaan pupuk yang telah meningkat 100 persen, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.
Mewujudkan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia, Apa yang Bisa Dilakukan?
Menghadapi Tantangan dan Meningkatkan Produktivitas
Namun, untuk mencapai tujuan swasembada pangan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti perubahan iklim, kebutuhan infrastruktur pertanian yang lebih baik, dan akses yang lebih luas terhadap teknologi pertanian.
Meski demikian, dengan adanya dukungan dan pendampingan yang optimal dari pemerintah, Grobogan diharapkan dapat terus meningkatkan produksi dan menjadi contoh bagi daerah lain.
Dengan komitmen penuh dari pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, Grobogan memiliki peluang besar untuk tidak hanya menjadi lumbung pangan nasional, tetapi juga berkontribusi pada cita-cita Indonesia untuk menjadi lumbung pangan dunia.
Wamentan Sudaryono berharap dengan penguatan sektor pertanian, Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri sekaligus mengekspor produk pertanian ke luar negeri.
"Pemerintah harus hadir untuk rakyatnya, memastikan pendampingan yang optimal agar produksi pangan di Grobogan semakin tinggi dan mendukung cita-cita Indonesia menjadi lumbung pangan dunia," tegas Sudaryono.
Dengan dukungan pemerintah yang terus menerus, serta antusiasme petani yang tinggi, Grobogan memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan nasional.
Menilik Besarnya Potensi Sagu untuk Meningkatkan Ekonomi dan Ketahanan Pangan Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News