Pasar saham Indonesia mencatatkan penguatan yang sepanjang Oktober 2024. Pada akhir bulan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 1,05 persen secara month-to-date (mtd), mencapai level 7.606,60.
Penguatan ini tidak hanya tercatat secara bulanan, tetapi juga secara year-to-date (ytd), dengan IHSG yang menguat 4,59 persen sejak awal tahun.
Selain IHSG, nilai kapitalisasi pasar juga menunjukkan kenaikan yang solid. Kapitalisasi pasar saham per 29 Oktober 2024 tercatat sebesar Rp12.719 triliun, atau naik 1,33 persen secara mtd dan 9,02 persen ytd.
Menariknya, meski investor non-resident mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp9,50 triliun mtd, sepanjang tahun 2024 masih terdapat net buy sebesar Rp40,14 triliun dari investor asing. Ini mencerminkan minat yang kuat terhadap pasar saham domestik di kalangan investor global, bahkan di tengah fluktuasi ekonomi global.
Industri Asuransi Indonesia Makin Kokoh, Aset Tumbuh Signifikan Meski Diterpa Tantangan Global
Sektor Properti dan Teknologi Mendominasi Penguatan
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, hampir seluruh sektor mencatatkan penguatan pada bulan ini.
Sektor properti & real estate serta teknologi menjadi sektor dengan performa terbaik, yang turut mendorong kenaikan IHSG. Hal ini mengindikasikan optimisme pasar terhadap sektor-sektor ini, yang mungkin didorong oleh meningkatnya permintaan properti dan perkembangan teknologi di dalam negeri.
Dari sisi likuiditas, pasar saham Indonesia tetap stabil dengan rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp12,89 triliun ytd.
Likuiditas yang terjaga ini menjadi sinyal positif bagi investor, karena menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia masih menarik perhatian dan menawarkan peluang yang menjanjikan.
Peralihan Kepemimpinan, Bagaimana Optimisme Publik Terhadap Prabowo Subianto?
Perkembangan Pasar Obligasi dan Dana Kelolaan Investasi
Di pasar obligasi, kinerja sedikit beragam. Indeks pasar obligasi (ICBI) turun 1,10 persen mtd, tetapi secara ytd mencatatkan pertumbuhan 4,62 persen. Yield Surat Berharga Negara (SBN) juga mengalami kenaikan rata-rata 26,06 bps secara mtd.
Namun, investor non-resident mencatatkan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp14,95 triliun mtd, menunjukkan kepercayaan investor terhadap obligasi pemerintah Indonesia.
Selain itu, industri pengelolaan investasi mencatatkan pertumbuhan nilai Asset Under Management (AUM) yang mencapai Rp855,89 triliun pada akhir Oktober, naik 1,52 persen mtd dan 3,78 persen ytd. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana juga menunjukkan pertumbuhan yang stabil dengan kenaikan 0,84 persen mtd.
Merayakan Hari Oeang ke-78, Menyongsong Inovasi Wujudkan Transformasi Ekonomi
Penggalangan Dana di Pasar Modal dan Tren Positif di Bursa Karbon
Tren positif juga terlihat pada penggalangan dana di pasar modal. Hingga saat ini, nilai Penawaran Umum tercatat mencapai Rp159,19 triliun, termasuk dana dari 30 emiten baru.
OJK mencatat bahwa masih terdapat 129 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp43,32 triliun. Penghimpunan dana melalui Securities Crowdfunding (SCF) juga mengalami perkembangan signifikan, dengan total dana yang teradministrasi sebesar Rp1,26 triliun.
Selain itu, Bursa Karbon yang diluncurkan pada September 2023 turut mencatat kemajuan. Dengan total volume sebesar 614.454 tCO2e dan akumulasi nilai transaksi Rp37,09 miliar hingga Oktober 2024, Bursa Karbon menunjukkan potensi yang besar
Ke depan, potensi pertumbuhan pasar karbon ini diperkirakan semakin tinggi, seiring meningkatnya kesadaran dan permintaan terhadap perdagangan karbon untuk mendukung upaya pengendalian perubahan iklim.
Indonesia Bisa Wujudkan Swasembada Pangan, Asal Hal-hal Ini Sudah Terpenuhi
Optimisme Masa Depan Pasar Saham Indonesia
Dengan pertumbuhan IHSG dan kapitalisasi pasar yang positif, serta dukungan kebijakan yang stabil dari OJK, pasar saham Indonesia diproyeksikan akan terus menarik minat baik investor domestik maupun internasional.
Kombinasi penguatan sektor-sektor utama, kestabilan likuiditas, dan pertumbuhan di pasar obligasi serta industri pengelolaan investasi menggarisbawahi fundamental pasar yang kuat. Prospek ke depan tampak menjanjikan, dengan potensi penggalangan dana lebih lanjut dan peningkatan partisipasi di Bursa Karbon.
Optimisme ini mengindikasikan pasar modal Indonesia siap menghadapi tantangan dan merespons peluang yang ada dengan lebih baik, sekaligus memberikan kesempatan investasi yang menguntungkan bagi berbagai lapisan masyarakat.
Indonesia Meningkatkan Peringkat Kebebasan Ekonomi, Apa Artinya bagi Masa Depan?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
