Sejumlah kabar tidak baik mencuat dalam beberapa bulan terakhir di Indonesia. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi kian marak yang memicu banyaknya jumlah pengangguran.
Menurut data GoodStats, jumlah PHK faktanya memang mengalami tren kenaikan dari bulan ke bulan pada 2024. Jika ditilik dari bulan Januari sampai September, kenaikannya begitu drastis yakni dari angka tiga ribuan hingga terakhir di angka 50 ribuan.
Perusahaan bisa dengan mudah melepas hubungan kerja karyawannya sewaktu-waktu dengan ribuan alasan. Ada banyak alasan, tapi biasanya PHK dilayangkan demi efisiensi keuangan perusahaan. Ketika pekerja merasa dirinya pantas dipertahankan, biasanya pula perusahaan sudah mempersiapkan tameng-tameng alasan lain seperti posisi yang sebelumnya diserahkan sudah tidak dibutuhkan lagi.
Pihak perusahaan sudah siap melepas pekerjanya dengan dalih kesehatan keuangan mereka. Lalu bagaimana kesiapan mental bagi pekerja yang terdampak PHK? Perasaan terbuang dan tercampakkan pasti hadir menyerang di tengah tuntutan ekonomi untuk sekadar bertahan serta meningkatkan taraf hidup. Terkadang, kawan untuk menguatkan diri di tengah bencana itu adalah nurani sendiri agar bisa tenang dan bangkit untuk mencari peruntungan kembali di tempat lain.
Namun, rasa kekhawatiran itu rupanya bisa pula dibagikan dengan sesama pekerja yang terkena PHK. Salah satunya di komunitas Move On Game On (MOGO) yang berbasis di Jakarta.
Cambuk Bangkit untuk Move On
Di tengah paparan bad news bagi korban PHK, tetap ada good news. MOGO hadir sebagai wadah untuk pekerja terdampak PHK di Indonesia.
Digagas oleh Lingga Wastu, MOGO menghadirkan ruang temu bagi korban PHK dengan berbagai kegiatan di antaranya saling bertukar pikiran dan berbagi kisah. Salah satu agenda pertemuan sudah pernah mereka lakukan dalam gelaran festival Sore Santai Market di Market Bloc, M-Bloc, Jakarta Selatan pada Sabtu (26/10/2024) lalu.
Dalam pertemuan santai yang dihadiri puluhan orang itu, Andre Satria Octavino selaku Wakil Ketua MOGO turut hadir. Menurutnya adanya kegiatan ini diharapkan bisa menjadi cambuk kebangkitan untuk korban PHK dalam mengejar karier yang baru.
“Sebagai sesama pejuang lay-off, saya menginginkan semua orang di komunitas ini move on bersama-sama. Dan kegiatan kali ini, diperuntukkan untuk mereka yang sedang mencari tempat aman untuk bercerita,” ujar Andre Satria Octavino.
MOGO rencananya akan mencoba memberikan bantuan selain lewat pertemuan dan diskusi santai. Terdapat program Move In, Move On, Game On yang salah satunya akan membantu korban PHK meningkatkan kemampuan diri (upgrade skill) demi mengejar karier yang diimpikan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News