Pulau Samosir di Sumatra Utara bukan sekadar tujuan wisata alam, melainkan juga sebagai pusat kebudayaan yang sarat dengan kisah-kisah spiritual dan tradisi panjang. Berada di tengah Danau Toba yang luas, pulau ini adalah rumah bagi beragam warisan budaya Batak yang mendalam dan sarat makna. Mulai dari upacara adat hingga berbagai simbol keagamaan, setiap sudutnya seolah bercerita tentang kehidupan masyarakat yang menghormati leluhur dan mempertahankan harmoni dengan alam.
Selain kekayaan budaya dan tradisi, ada pula peninggalan-peninggalan yang merefleksikan nilai spiritual dan rasa syukur yang mendalam dari masyarakat sekitar. Di antara bukti keagamaan yang bermakna tersebut, ada monumen yang berdiri tegak, ialah Patung Yesus di Sibea-Bea.
Museum Nasional, Keberagaman Warisan Budaya yang Kembali dari Belanda
Sejarah Patung Yesus di Sibea-Bea, Samosir
Pembangunan Patung Tuhan Yesus di Sibea-Bea dimulai sejak tahun 2020 dan selesai di tahun 2024. Bahkan, peresmiannya baru terjadi sekitar satu bulan lalu, tepatnya 21 September 2024. Pembangunan Patung Yesus ini merupakan kolaborasi antara Yayasa Jadilag Terang Danau Toba dan pemerintah. Didukung pula oleh Pemerintah Kabupaten Samosir melalui pembinaan Dinas Pariwisata dan pemungutan pajak. Tidak hanya itu, pemerintah juga berkontribusi dalam pembangunan jalan menuju lokasi patung berada.
Dibangunnya Patung Yesus tersebut pastinya bukan tanpa alasan, melainkan dengan mempertimbangkan beberapa hal. Contohnya adalah upaya peningkatan daya tarik pariwisata di kawasan Danau Toba, sebagai simbol keberagaman dan toleransi beragama di Sumatra Utara, serta diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyrakat.
Mengenal Biola WR Soepratman, Saksi Bisu Sumpah Pemuda yang Pernah Ditawar Rp25 Miliar
Fakta Menarik Patung Yesus di Samosir
Selama ini lebih dikenal dengan sebutan Patung Yesus, siapa yang menyangka bahwa ada nama resminya, yaitu, Patung Kristus Penyelamat? Berdiri megah di atas bukit menghadap Danau Toba, pose Tuhan Yesus membuka kedua tangannya ini diartikan seolah ingin merangkul serta melindungi area di sekitarnya. Menariknya lagi, warna catnya yang putih akan memantulkan cahaya matahari sehingga berefek seperti bersinar terang.
Patung Yesus yang megah memang bukan satu-satunya di Indonesia, bahkan dunia. Namun, ketinggian patung satu ini yang mencapai 61 meter tersebut menjadikannya sebagai yang paling tinggi di dunia. Mengalahkan patung Yesus di Brasil yang 'hanya' setinggi 30 meter.
Dengan ketinggian itu dan waktu pembangunan selama dua tahun, Patung Yesus di Sibea-Bea, Samosir menghabiskan anggaran APBN senilai 23 miliar.
Menengok Monumen Ketenangan Jiwa, Mengenang Warga Sipil Jepang yang Tewas di Semarang
Lokasi, Rute, dan Informasi Tiket Masuk Patung Yesus di Samosir
Patung Yesus ini berada tepat di puncak bukit Sibea-Bea, Kecamatan Sibea-bea, Desa Janji Martahan, Kecamatan Hariandengan, dengan posisi menghadap langsung Danau Toba. Meskipun akses jalannya tidak begitu sulit, akan tetapi lokasinya cukup jauh dari ibu kota Sumatra Utara, yaitu Medan.
Jika menggunakan kendaraan pribadi harus menempuh perjalanan 4.5 jam dengan jalan sepanjang 177 km. Namun, lebih praktisnya lagi bisa menggunakan transportasi udara dan mendarat di Bandara Silangit.
Seperti tempat wisata kebanyakan, akses ke sana melibatkan biaya tiket masuk sebesar Rp5 ribu rupiah. Tambahannya adalah biaya parkir sebesar Rp20 ribu untuk kendaraan bermotor, Rp100 ribu untuk bus, dan Rp50 ribu untuk mobil.
Referensi:
- https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/indonesia-punya-5-patung-yesus-terbesar-di-sini-lokasinya.html
- https://www.pariwisatasumut.net/2017/11/keren-banget-patung-yesus-kristus-akan.html
- https://salsawisata.com/patung-yesus-bukit-sibea-bea/
- Instagram @indonesia.pusaka
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News