Siapa yang tidak suka sup ayam? Olahan yang umum dimakan masyarakat Indonesia sehari-hari karena bisa dipadukan dengan kuliner lainnya serta bisa dimakan kapan saja. Banyak yang memilih memasak sup ayam karena cara mengolahnya tidak terlalu sulit serta bahan-bahan yang dibutuhkan juga relatif dengan harga yang terjangkau.
Namun, tahukah Kawan? Di Jawa Tengah, sup ayam menjadi salah satu makanan yang diminati warga sekitar. Dirintis sejak 1960-an oleh Tugimin dan Wagiyem, Sop Ayam Pak Min awalnya dijual dengan cara dipikul, dibawa berkeliling dari desa ke desa di Jawa Tengah. Sebelum kemudian mangkal di Terminal Klaten.
Walau sempat berganti menjadi menggunakan gerobak, pada di tahun 1980, Tugimin dan istrinya memutuskan untuk berjualan di pasar Gede Klaten dengan membuat warung. Kemudian, di tahun 1999, Sop Ayam Pak Min mulai membuka cabang pertama di Jalan Mayor Kusmanto, Desa Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara.
Kini, Sop Ayam Pak Min sudah membuka lebih dari 40 cabang dan dikelola oleh 4 anaknya. Areanya pun sudah tersebar di sekitar pulau Jawa, salah satunya di Yogyakarta, tak jauh dari Malioboro. Kemudian ada juga di Solo, Surabaya, Bandung dan 20 cabang yang buka di area Jabodetabek.
Setiap warung makan Sop Ayam Pak Min mempunyai suasana kesederhanaan selayaknya warung Tegal pinggir jalan. Ada juga beberapa yang berjualan dengan hanya tenda. Sebagian besar warung Sop Pak Min buka dari jam 6 pagi hingga jam 10 malam.
Ada Dua Sup Tradisional Indonesia dalam "50 Sup Terlezat di Dunia 2023" versi TasteAtlas
Namun, menurut beberapa orang, baik hari kerja atau akhir pekan, beberapa menu Sop Ayam Pak Min sudah habis sejak sore hari. Tempatnya memang selalu ramai pembeli di saat jam makan siang hingga mengharuskan beberapa pembelinya menunggu untuk mendapatkan meja.
Menurut beberapa ulasan dari penggiat kuliner, yang membuat Sop Ayam Pak Min berbeda dari sop ayam pada umumnya ialah penggunaan bahan baku ayamnya yang menggunakan ayam kampung yang diolah. Dengan begitu, mempunyai tekstur kekenyalan yang khas dan rasa kuah kaldunya medok.
Ada total 15 menu utama, salah satu yang menjadi pilihan banyak orangnya adalah menu sop ayam biasa. Pada menu ini, pembeli akan mendapatkan potongan ayam komplit. Selain itu, ada juga menu lainnya yang menggunakan bagian potongan yang berbeda di setiap porsinya seperti leher, sayap, kulit, uritan hingga ceker.
Biasanya, Sop Ayam Pak Min diolah sekitar 3 hingga 4 jam. Selain potongan ayam, sup ayam dilengkapi dengan bihun tradisional demi menjaga rasa yang tidak berubah. Berbeda dengan sup ayam umumnya, Sop Ayam Pak Min tidak menggunakan taburan wortel dan kentang, hanya dengan taburan bawang goreng dan daun bawang.
Di tempat ini juga menyajikan olahan lauk pendamping seperti sate telur puyuh, perkedel, telur goreng, tahu, tempe dan kerupuk.
Dengan kesuksesan saat ini, anak cucu Pak Min sedang mengupayakan untuk membuat Sop Ayam Pak Min dalam bentuk bumbu bubuk. Namun, masih dalam tahapan mencari kerja sama untuk mengekstraknya. Ini merupakan upaya untuk lebih memperkenalkan rasa Sop Ayam Pak Min ke wilayah yang lebih luas, di luar Pulau Jawa.
Binte Biluhuta, Sup Jagung Gorontalo yang Menjadi Pemersatu Raja-raja
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News