Filipina baru saja dihantam bencana serius. Badai Trami yang menerjang negara sahabat Indonesia tersebut berhasil meluluhlantakkan bangunan hingga rata dengan tanah.
Trami menjadi salah satu badai paling mematikan yang melanda Asia Tenggara tahun ini. Akibatnya, ratusan orang dikabarkan tewas dan lebih dari lima juta jiwa harus mengungsi.
Sebagai negara terdekat, Indonesia mengirimkan kontingen untuk membantu pemulihan wilayah yang terdampak badai.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) memberangkatkan Satugas Tugas (Satgas) Operasi Penanggulangan Bencana Alam ke Filipina, Senin (28/10/2024).
Ini bukan merupakan kali pertama Indonesia mengirimkan bantuan ke negara sahabat. Sebelumnya, saat Myanmar dilanda bencana, Indonesia juga mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk para korban.
Bantu distribusi logistik dan pemulihan wilayah terdampak
Dalam misi mulia ini, TNI menggunakan dua helikopter dari matra darat dan udara. Helikopter Mi-17 milik TNI Angkatan Darat diberangkatkan melalui Lanud Atang Sendjaya, Bogor.
Hangatnya Open Ship dan Bakti Kesehatan KRI WSH-991 di Kepulauan Solomon
Sementara itu, helikopter H-225M Caracal milik TNI Angkatan Udara diterbangkan dari Lanumad A. Yani Semarang.
Satgas yang terlibat dalam misi tersebut akan bertugas selama 14 hari. Mereka akan membantu evakuasi, distribusi bantuan logistik, dan mendukung pemulihan wilayah terdampak.
Selain itu, prajurit juga ditugaskan untuk membantu pemulihan infrastruktur yang hancur lebur akibat terjangan badai Trami.
Asisten Operasi Panglima TNI, melalui Marsma TNI David Yohan Tamboto dan Brigjen TNI Mochammad Masrukin, menegaskan kepada tim yang terlibat untuk menjaga solidaritas.
Pihaknya meminta seluruh prajurit untuk mematuhi hukum dan menghormati budaya setempat guna memastikan kelancaran pelaksanaan misi di sana.
Tim Satgas dan helikopter melakukan perjalanan melalui beberapa tahapan, yakni dari Banjarmasin dan Palu di hari pertama. Kemudian, prajurit akan melewati Manado dan Davao di hari kedua. Mereka diperkirakan akan tiba di Legazpi, Filipina di hari ketiga.
Pengiriman bantuan ini merupakan bentuk solidaritas Indonesia terhadap negara sahabat. Tidak hanya untuk membantu memulihkan keadaan, tim yang dikirim juga menjadi representasi persaudaraan antara dua negara.
Dengan personel yang berpengalaman dan alutsista yang memadai, pengiriman tim Satgas itu diharapkan dapat berkontribusi dalam pemulihan wilayah terdampak dan memberikan dampak positif bagi para korban.
Kepemimpinan Silih Berganti, Dukungan Indonesia untuk Palestina Tetap Abadi
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
