paksi raras alit mantap pilih kuliah sastra jawa meski tak populer saya menikmatinya - News | Good News From Indonesia 2024

Paksi Raras Alit Mantap Pilih Kuliah Sastra Jawa meski Tak Populer: Saya Menikmatinya

Paksi Raras Alit Mantap Pilih Kuliah Sastra Jawa meski Tak Populer: Saya Menikmatinya
images info

Paksi Raras Alit adalah seniman serba bisa yang lahir di Yogyakarta pada 16 Juni 1985. Menulis karya sastra, bermusik, hingga main film pernah dilakoninya.

Tak heran bila Paksi begitu nyeni. Keluarganya memang berdarah seniman di mana mendiang ibunya Noor W.A adalah tokoh pendiri Teater Jeprik di Yogya. Sejak kecil, Paksi pun sudah sering tampil dalam teater tersebut.

Dari banyak kegiatan dan karya yang dihasilkannya, Paksi kini lebih dikenal sebagai pelestari seni dan budaya Jawa. Semangat melestarikan seni dan budaya tanah kelahiran sendiri itu sudah ada sejak lama sehingga tak heran dulunya ia mantap memilih berkuliah di jurusan Sastra Jawa Universitas Gadjah Mada (UGM).

Bukan Jurusan Populer

Adalah hal yang biasa ketika pendaftar kuliah beramai-ramai mengambil jurusan kuliah yang beken semisal Ilmu Ekonomi, Hukum, Komunikasi, Kedokteran, atau Psikologi. Jurusan-jurusan tersebut dipandang dengan mudah bisa membawa ke pintu kesuksesan dibandingkan yang lain.

Paksi sendiri berbeda dengan orang kebanyakan. Saat mengenyam bangku perguruan tinggi ia lebih memilih jurusan Sastra Jawa di UGM, salah satu kampus terkenal di level nasional.

Sesungguhnya, Paksi sadar jurusan itu jauh dari kata populer. Namun, bekal nilai-nilai ke-Jawa-an yang sudah ditanamkan sedari kecil membuatnya memilih Sastra Jawa sebagai jalan pengembaraannya dalam mencari ilmu pengetahuan.

“Sangat, sangat tidak populer. Dari kecil memang sudah berasal dari keluarga yang sangat kental dengan kesenian terutama kesenian yang berbau Jawa. Orang tua saya adalah salaj satu tokoh teater di Yogya, sudah almarhum. Tetapi kondisi-kondisi seni yang dipaparkan ke saya seni budaya itu Jawa,” ucap Paksi kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.

Tidak populer, tapi Paksi cinta dengan jurusan Sastra Jawa karena memiliki minat yang kuat terhadap jurusan tersebut. Tak ayal setelah lulus S1, ia melanjutkan S2 di jurusan yang sama.

“Saya menikmatinya. Sampai hari ini. S1-nya di Sastra Jawa, S2-nya melanjutkan kuliahnya konsentrasi juga di Sastra Jawa. Kemudian laku-laku praktik berkomunitas, laku-laku aktivisme pergerakan ataupun kegiatan kebudayaannya ya Jawa sampai sekarang,” jelas Paksi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.