Penyakit terminal adalah kondisi di mana seseorang mengalami penyakit yang sudah tidak memiliki harapan untuk sembuh. Selain itu, kategori ini dapat menyebabkan kematian dalam kurun waktu dekat seperti penyakit kanker, diabetes mellitus, HIV/AIDS, dan penyakit terminal lain.
Penyakit-penyakit ini tidak hanya menimbulkan dampak bagi kondisi fisik saja, melainkan pada kondisi psikologis penderitanya juga.
Dalam situasi tersebut, keterlibatan perawatan paliatif di waktu yang tepat akan membantu meningkatkan kualitas hidup pasien maupun keluarga. Simak penjelasan lebih lanjut terkait perawatan paliatif berikut ini!
Mengenal Perawatan Paliatif
Dilansir World Health Organization (WHO), perawatan paliatif merupakan sebuah pendekatan yang dilakukan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup pasien baik dewasa atau anak-anak dan keluarga pasien yang menghadapi masalah berkaitan dengan penyakit yang mengancam jiwa.
Perawatan paliatif berfokus pada pencegahan dan meringankan penderitaan melalui deteksi dini, pengkajian dan penilaian yang tepat, serta penanganan nyeri secara menyeluruh baik aspek fisik, psikososial maupun spiritual.
Perawatan Paliatif dan Perkembangannya di Indonesia, Solusi Humanis bagi Pasien Penyakit Terminal
Berbagai macam penyakit terminal memerlukan perawatan paliatif. Orang dewasa yang membutuhkan perawatan paliatif mayoritas menderita penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, penyakit pernafasan kronis, AIDS, dan diabetes.
Kondisi terminal lain seperti gagal ginjal, parkinson, demensia, dan penyakit hati kronis juga tidak menutup kemungkinan membutuhkan perawatan paliatif.
Prinsip Perawatan Paliatif
Terdapat 9 prinsip perawatan paliatif, yaitu:
- Affirm life and regards dying as normal process
Prinsip ini menekankan bahwa perawatan paliatif menghargai kehidupan dan memandang kematian sebagai bagian alami dari siklus kehidupan. Tidak ada upaya untuk menolak kenyataan kematian, melainkan menerima bahwa setiap individu pada akhirnya akan menghadapi akhir hidupnya.
Pendekatan ini membantu pasien, keluarga, dan pengasuh menghadapi proses kematian dengan tenang, penuh pemahaman, dan damai.
- Aims to neither hasten nor postpone death
Perawatan paliatif bukan bertujuan untuk mempercepat kematian pasien, tetapi juga bukan untuk menunda kematian secara tidak wajar.
- Gives the patient a central role in decision making
Prinsip ini menekankan bahwa keinginan dan preferensi pasien adalah yang utama dalam merencanakan dan melaksanakan perawatan paliatif. Dengan kata lain, pasien memiliki hak untuk secara aktif terlibat dalam setiap tahap pengambilan keputusan terkait perawatan kesehatannya.
- Provide relief from distressing symptoms
Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi penyakit mengancam jiwa. Salah satu fokus utama dari perawatan paliatif adalah mengurangi dan menghilangkan gejala-gejala yang membuat pasien merasa tidak nyaman atau tersiksa.
- Integrates the psychological, emotional, spiritual and social aspects of care for the patients, the family and carers in a culturally sensitive manner
Prinsip perawatan paliatif yang holistik dan berpusat pada pasien. Perawatan paliatif yang baik harus mempertimbangkan aspek-aspek psikologis, emosional, spiritual, dan sosial tidak hanya dari pasien, tetapi juga keluarga dan pengasuhnya.
Mantap, Indonesia Bakal Segera Punya Pusat Penelitian Kesehatan Neurologi Kelas Dunia
Selain itu, penting untuk mempertimbangkan latar belakang budaya pasien dan keluarganya dalam memberikan perawatan yang sesuai dan sensitif.
- Avoids futile interventions
Prinsip ini berarti bahwa dalam perawatan paliatif, tindakan medis yang diberikan difokuskan pada meningkatkan kualitas hidup pasien, bukan lagi pada upaya untuk menyembuhkan penyakit yang sudah tidak dapat disembuhkan.
Tindakan medis yang tidak memberikan manfaat signifikan bagi pasien, atau bahkan dapat memperburuk kondisi, akan dihindari.
- Offers a support system to help patients live as actively as possible until death
Prinsip ini menyatakan bahwa perawatan paliatif menyediakan sistem dukungan yang komprehensif untuk membantu pasien menjalani hidup seaktif mungkin sampai akhir hayat.
- Offers a support system to help the family and carers coping during the patient’s illness and after the patient’s death
Salah satu prinsip penting dalam perawatan paliatif adalah memberikan dukungan sistem keluarga dan pengasuh selama perjalanan penyakit pasien dan setelah kematian pasien.
- Uses a team approach to address the needs of patients and their caregivers
Prinsip ini menekankan pentingnya kerja sama tim dalam memberikan perawatan paliatif. Artinya, bukan hanya satu orang dokter atau perawat saja yang menangani pasien. Namun, melibatkan berbagai tenaga kesehatan dan profesional lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga mereka secara komprehensif.
Mengapa Perawatan Paliatif menjadi Penting?
Seperti yang kita ketahui, kematian merupakan bagian normal dari kehidupan. Namun, sering kali kematian dianggap sebagai penyakit. Akibatnya, banyak kejadian orang meninggal dalam kondisi penderitaan dan kesendirian di rumah sakit.
Terlepas dari diagnosisnya, perawatan paliatif berperan meningkatkan kualitas hidup serta meringankan kondisi penderitaan pasien dan keluarga. Aspek penting perawatan paliatif yaitu membantu pasien dan keluarga memahami akan perkembangan penyakitnya. Dengan demikian, keterlibatan penentuan perawatan medis yang tepat diperlukan agar selaras dengan tujuan perawatan pasien dan tim tenaga kesehatan.
Saat kematian semakin dekat, beban dan gejala pasien akan semakin memburuk. Dukungan perawatan paliatif semakin intensif diberikan. Setelah kematian terjadi, peran perawatan paliatif akan lebih berfokus pada dukungan keluarga dalam fase berduka.
"Perawatan paliatif bukan hanya pilihan, namun hak asasi setiap individu. Mari wujudkan dunia di mana setiap orang bisa menghadapi akhir hayat dengan tenang dan berdampingan dengan orang-orang yang mereka cintai."
Referensi
Rome, R. B., Luminais, H. H., Bourgeois, D. A., & Blais, C. M. “The role of palliative care at the end of life”. In Ochsner journal, 11(4), 348–352, 2011. Diakses pada Oktober 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3241069/
World Health Organization (WHO). Diakses pada Oktober 2024. Palliative care.
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Diakses pada Oktober 2024. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/2180/2023 Tentang Pedoman Penyelenggaran Pelayanan Paliatif.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News