Legenda Si Tanduk Panjang merupakan salah satu cerita rakyat yang berasal dari Sumatra Utara. Legenda ini mengisahkan kasih sayang seorang kakak kepada adiknya.
Bagaimana kisah lengkap yang terdapat dalam legenda Si Tanduk Panjang tersebut?
Legenda Si Tanduk Panjang
Dilansir dari buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi, legenda ini berkisah tentang sepasang suami istri yang hidup di tanah Sumatra. Pasangan suami istri ini memiliki satu orang anak perempuan.
Selang beberapa saat, sang istri ternyata mengandung kembali. Setelah usia kandungan mencapai waktunya, sang istri berhasil melahirkan seorang anak laki-laki dengan selamat.
Namun terdapat sebuah keanehan pada fisik anak laki-laki tersebut. Bayi laki-laki yang baru dilahirkan ini memiliki sepasang tanduk panjang di kepalanya.
Hal ini membuat pasangan suami istri ini merasa kecewa. Tidak hanya itu, mereka juga malu dengan kondisi anak yang baru hadir di tengah keluarga tersebut.
Akhirnya sang suami memutuskan untuk menghanyutkan bayi laki-laki ini. Bayi tersebut dimasukkan ke dalam sebuah kotak yang diisi sebutir telur dan segenggam beras.
Kemudian sang suami menghanyutkan anak laki-lakinya tersebut di sebuah sungai. Ternyata anak perempuan yang menjadi kakak dari bayi tersebut melihat perbuatan yang sudah dilakukan oleh sang ayah.
Anak perempuan ini kemudian mengikuti peti yang berisi adik laki-lakinya yang hanyut di sungai. Ketika bayi tersebut menangis, sang kakak memanggil namanya dengan sebutan Si Tanduk Panjang dan menyuruhnya untuk memakan butiran beras yang ada di peti tersebut.
Sang kakak terus mengikuti Si Tanduk Panjang hingga berbulan-bulan lamanya. Pada suatu hari, peti tersebut terdampar di pinggiran sungai.
Melihat hal ini, sang kakak langsung menghampiri peti tersebut. Sesampainya di sana, tiba-tiba melompat seorang anak laki-laki yang memegang seekor ayam jago.
Ternyata Si Tanduk Panjang sudah tumbuh berkembang. Tidak hanya itu, telur yang dulu diletakkan di dalam peti bersama dirinya sudah menetas menjadi seekor ayam jago.
Tanduk yang ada di kepalanya juga sudah menghilang. Melihat hal tersebut, sang kakak langsung memeluk Si Tanduk Panjang dan merasa bahagia atas kondisinya adiknya tersebut.
Akhirnya kedua bersaudara ini memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya. Mereka pun memulai perjalanan untuk kembali ke rumah tersebut.
Kedua kakak beradik ini kemudian tiba di desa terdekat yang berada tidak jauh dari sungai tempat peti tersebut terdampar. Namun mereka dihadang oleh penduduk desa untuk ditantang adu ayam.
Jika Si Tanduk Panjang berhasil menang, maka mereka akan mendapatkan harta kekayaan melimpah. Sebaliknya jika kalah, maka mereka mesti menjadi pelayan di desa tersebut.
Namun ternyata ayam jago miliki Si Tanduk Panjang bisa menang dengan mudah. Akhirnya mereka berhasil memenangkan harta kekayaan atas kemenangan ayam jago Si Tanduk Panjang tersebut.
Tidak hanya itu mereka juga dijamu oleh masyarakat desa. Peristiwa ini terus berulang ketika Si Tanduk Panjang dan sang kakak melanjutkan perjalanan ke desa-desa berikutnya.
Setelah melakukan perjalanan sekian lama, mereka akhirnya sampai juga di kampung halaman. Si Tanduk Panjang sudah tumbuh menjadi pemuda dengan bentuk fisik yang mumpuni.
Kabar kedatangan Si Tanduk Panjang dan sang kakak ini ternyata sampai di telinga kedua orang tua mereka. Pasangan suami istri tersebut menemui kedua anaknya tersebut.
Sang kakak menyebutkan bahwa pemuda yang ada di hadapan mereka merupakan Si Tanduk Panjang yang dulu dihanyutkan di sungai. Melihat wujud Si Tanduk Panjang, kedua orang tua ini kemudian meminta maaf dan menyesal sudah membuang anak laki-lakinya tersebut dulunya.
Si Tanduk Panjang kemudian memaafkan kesalahan yang diperbuat orang tuanya di masa lampau. Akhirnya mereka kembali berkumpul menjadi keluarga seutuhnya dan hidup bahagia.
Sumber:
- Reza, Marina Asril. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi. Visimedia, 2010.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News