Muhammad Iqbal telah membuktikan diri sebagai sosok pemuda yang menginspirasi perubahan positif di Kalimantan Barat. Berangkat dari keprihatinan terhadap berbagai permasalahan sosial di daerahnya, pemuda asal Pontianak ini menginisiasi program Youth Local Camp yang berhasil melahirkan Local Champions.
Perjalanan Iqbal dalam dunia aktivis sosial dimulai pada tahun 2018 ketika masih duduk di bangku SMA melalui keterlibatannya di Forum Anak. Di organisasi inilah ia bertemu dengan mentornya, Nordianto Hartoyo Sanan yang akrab disapa Bang Anto.
Sosok Bang Anto mengajarkan Iqbal untuk berani bermimpi tinggi, mengadopsi filosofi Presiden Soekarno: "Bermimpilah setinggi langit, walau engkau jatuh, engkau jatuh di antara bintang-bintang".
Kisah Inspirasi Xaviera Putri: Komitmen Dalam Beradaptasi Di Lingkungan Penuh Tantangan
Lingkungan tempat tinggal Iqbal yang dikenal dengan julukan "Texas From Pontianak", kawasan dengan tingginya angka permasalahan sosial remaja seperti kekerasan, narkoba, dan kenakalan remaja, justru memperkuat tekadnya untuk berkontribusi pada perubahan sosial.
Ia giat melakukan advokasi dan edukasi tentang isu anak, terutama kampanye antiperkawinan usia anak yang menjadi masalah serius di Kalimantan Barat.
Perkawinan usia anak menjadi fokus utama advokasi Iqbal karena dampak kompleksnya terhadap masa depan generasi muda. Masalah ini berkontribusi pada tingginya angka putus sekolah dan mata rantai kemiskinan akibat rendahnya tingkat pendidikan.
Tekad tersebut memberikan dampak lebih besar yang mendorong Iqbal bersama dua rekannya, Al Akbar dan Akbar Bimadi, mendirikan organisasi relawan Ayo Bergerak Kalbar pada tahun 2018.
Status mereka sebagai pelajar SMA dan jarak domisili yang berjauhan. Ketiganya berasal dari tiga kota berbeda. Namun, tidak menghalangi komitmen mengadakan pertemuan rutin bulanan di Kabupaten Mempawah, dengan menempuh perjalanan motor hingga dua jam dari kota asal masing-masing.
Festival Astra 2024: Inspirasi Berkelanjutan Untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia, Berikut Daftar Pemenangnya
Youth Camp Education, cikal bakal Youth Local Camp, lahir dari momen spontan saat tim mengunjungi hutan mangrove seusai rapat organisasi. Terinspirasi program serupa, pemenang Satu Indonesia Award, mereka merancang konsep perkemahan edukasi untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan dan kesadaran sosial remaja SMA di Kalimantan Barat.
Mewujudkan program ini bukanlah perjalanan mudah. Dengan sumber daya manusia terbatas, yaitu hanya 12 orang yang seluruhnya pelajar SMA, mereka menjalin kolaborasi dengan komunital lokal lainnya yaitu Education For Nation Kalbar.
Tantangan datang bertubi-tubi, kegagalan mendapatkan sponsor, pengunduran diri beberapa panitia karena kendala izin sekolah dan orang tua, hingga kesulitan menemukan lokasi yang sesuai.
Kreativitas dan kegigihan tim muda ini melahirkan solusi inovatif. Mereka membuka pendaftaran dengan biaya Rp25.000 disertai sistem barter makanan untuk mengatasi masalah pendanaan. Berkat jejaring salah satu anggota tim, mereka memperoleh lokasi gratis lengkap dengan fasilitas penginapan di Kabupaten Mempawah.
Iqbal memiliki visi menjadi "oksigen bagi orang lain", yaitu rolemodel yang menginspirasi anak-anak muda membangun kesadaran terhadap permasalahan sosial. Ia dan tim juga mendorong mereka menciptakan gerakan sosial yang relevan dengan tantangan di lingkungan sekitar.
Kesederhanaan pelaksanaan program menjadi kekuatan tersendiri. Youth Local Camp yang dirancang dengan semangat "dari pelajar untuk pelajar". Salah satunya dengan menghadirkan pembicara-pembicara muda berprestasi yang menginspirasi peserta menjadi "Local Champions" atau agen perubahan di daerah masing-masing.
Program ini membuahkan hasil positif setahun kemudian, ketika para alumni Youth Local Camp berhasil menginisiasi program-program sosial mereka sendiri.
Iqbal berhasil mewujudkan mimpinya melahirkan "Local Champions", sebutan untuk anak muda unggulan yang memiliki visi membangun daerah dan masyarakatnya.
Eky Meisarani Hasilkan Ratusan Konten Kecantikan dari Studio Kecilnya, Inspirasi Wanita Indonesia
Kiprah Iqbal membuktikan bahwa usia muda dan keterbatasan sumber daya bukan penghalang untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. Melalui Youth Local Camp, ia konsisten menginspirasi generasi muda Kalimantan Barat untuk berani bermimpi dan aktif berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
