tradisi wanita melamar pria untuk jadi calon suami di lamongan dilestarikan dari abad 17 masehi - News | Good News From Indonesia 2024

Tradisi Wanita Melamar Pria untuk Jadi Calon Suami di Lamongan, Dilestarikan dari Abad 17 Masehi

Tradisi Wanita Melamar Pria untuk Jadi Calon Suami di Lamongan, Dilestarikan dari Abad 17 Masehi
images info

Pada proses pernikahan, umumnya seorang pria yang akan meminang perempuan di depan keluarganya. Tetapi di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur inisiatif untuk meminang berada di pihak perempuan.

“Hanya terjadi di Lamongan, itupun hanya pesisir pantai saja dan beberapa wilayah di Tuban. Tidak semua wilayah Lamongan,” kata Lusinah salah seorang warga yang dimuat Merdeka.

Ini Macam Kebudayaan di Pesisir Jawa Timur!

Lusinah mengungkapkan pengantin perempuan yang pertama menanyakan pada pihak pria. Bahkan ada yang membawa seserahan sepeda motor untuk pengantin pria. Setelah pihak perempuan melamar, pihak laki-laki membalas kunjungan sambil memberikan jawaban.

Tidak jarang pihak perempuan akan mendesak melalui seorang utusan, saat pihak laki-laki tidak juga membalas lamaran. Setelah pihak laki-laki menyetujui, selanjutnya menyepakati waktu pernikahan

“Kalau semua sudah saling setuju, baru kedua pihak menentukan hari pernikahannya, setelah itu mereka menikah,” kata Luluk Oktavia dan rekan-rekan dalam penelitian berjudul Menguak Tradisi Lamaran (Calon Mempelai Wanita Terhadap Calon Mempelai Pria) di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Bentuk penghargaan

Luluk menjelaskan tradisi ini berkaitan dengan nilai-nilai sosial di mana seorang wanita memberikan penghargaan kepada pria. Selain itu terdapat kesan bahwa seorang pria harus menjaga wanita karena bisa memberikan sesuatu.

“Jadi bila ada laki-laki yang hanya menggantungkan hidupnya pada seorang wanita dan rumah tangganya berantakan, maka harga diri laki-laki itu akan turun di masyarakat umum,” jelas wanita yang jadi Ketua Tim dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Sosial Humaniora (PKM-PSH) mahasiswa jurusan Antropologi Universitas Airlangga.

Uniknya Pohon Trinil di Lamongan, Mirip The Whomping Willows dalam Film Harry Potter

Dia juga melihat perspektif lain saat proses seserahan yang dibawa wanita saat melamar calon suaminya. Setelah diterima oleh pihak pria, nantinya dalam pernikahan sang suami harus memberikan mahar yang lebih besar daripada nilai seserahan yang diterima.

Hal ini, jelas Luluk memberikan rasa gengsi kepada pihak pria bila mahar yang diberikan lebih kecil daripada yang diberikan pihak perempuan. Sehingga ketika berumah tangga, suami akan memberikan nafkah yang sesuai kepada istrinya.

“Sebagai calon kepala keluarga haruslah mapan dan memiliki derajat yang lebih tinggi dari istrinya. Oleh karena itu, mereka menunjukkannya dari mahar yang diberikan kepada calon istrinya,” ucapnya.

Berawal dari sejarah

Ternyata tradisi perempuan melamar laki-laki ini berasal dari cerita rakyat pada abad ke 17 Masehi.. Dikisahkan tradisi ini bermula zaman pemerintahan Raden Panji Puspokusumo yang memerintah Lamongan pada 1640-1665.

Panji Puspokusumo yang merupakan keturunan ke-14 Prabu Hayam Wuruk ini memiliki dua anak kembar bernama Raden Panji Laras dan Raden Panji Liris. Kedua pangeran rupawan ini memiliki hobi menyabung ayam.

Suatu hari, keduanya mengikuti sabung ayam di daerah Wirosobo yang sekarang dikenal dengan nama Kertosono, Nganjuk. Ketampanan Raden Panji Laras dan Raden Panji Liris ini membius dua putri kembar Raja Wirosobo yakni Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi.

Potret Kota Modern di Lamongan Sejak Zaman Belanda, Menyimpan Banyak Bangunan Megah

Kedua putri cantik ini lalu jatuh cinta kepada kedua pangeran tampan tersebut. Karena sudah kadung jatuh cinta, kedua putri ini meminta ayahnya agar melamar dua pria ini. Walau melanggar norma, Raja Wirosobo akhirnya melamar kedua putra kembar asal Lamongan ini.

“Sejak saat itulah tradisi perempuan melamar laki-laki mulai diberlakukan. Budaya itu kemudian dilestarikan sebagai budaya leluhur yang masih terjaga hingga kini.”

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.