legenda semangka emas dari kalimantan barat kisah dua kakak beradik dengan sifat berbeda - News | Good News From Indonesia 2024

Legenda Semangka Emas dari Kalimantan Barat, Kisah Dua Kakak Beradik dengan Sifat Berbeda

Legenda Semangka Emas dari Kalimantan Barat, Kisah Dua Kakak Beradik dengan Sifat Berbeda
images info

Legenda semangka emas merupakan salah satu cerita rakyat yang berasal dari daerah Kalimantan Barat. Legenda ini berkisah tentang dua kakak beradik yang memiliki sifat yang berbeda satu sama lain.

Bagaimana kisah lengkap yang terdapat dalam legenda semangka emas tersebut?

Legenda Semangka Emas

Dilansir dari buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi, pada zaman dahulu hiduplah seorang saudagar kaya di daerah Sambas. Saudagar ini memiliki dua orang putra bernama Muzakir dan Darmawan.

Kedua kakak beradik ini memiliki sifat yang saling bertolak belakang. Muzakir dikenal sebagai pribadi yang kikir dan enggan membantu orang sekitar yang kesusahan.

Sebaliknya, Darmawan merupakan seorang pemuda yang dermawan. Dia tidak enggan untuk membantu orang-orang kesusahan yang ada di sekitarnya.

Ketika saudagar kaya tersebut meninggal dunia, dia mewariskan harta kekayaannya kepada kedua anaknya tersebut. Muzakir dan Darmawan sama-sama mendapatkan setengah harta kekayaan dari sang ayah.

Muzakir langsung menyimpan seluruh harta warisannya di dalam peti emas. Dirinya memamerkan kekayaan yang dia miliki sembari mengejek orang-orang miskin yang ada di sekitarnya.

Hal berbeda dilakukan oleh sang adik, Darmawan. Dirinya justru menggunakan harta warisan yang dia dapatkan untuk membantu masyarakat sekitar.

Tanpa sadar, Darmawan justru menghabiskan harta kekayaan yang dia miliki untuk membantu orang yang kesusahan. Namun dirinya tidak menyesali perbuatannya tersebut.

Dengan sisa harta yang dia punya, Darmawan membeli rumah sederhana beserta beberapa bidang lahan. Melihat situasi yang dialami oleh sang adik, Muzakir justru mengejek kondisi Darmawan.

Pada suatu hari, Darmawan sedang beristirahat di pekarangan rumahnya. Tidak lama kemudian, dia melihat seekor burung pipit yang jatuh karena sayapnya terluka.

Darmawan kemudian mengambil burung pipit tersebut dan merawat lukanya. Saat burung tersebut sembuh, Darmawan kembali melepaskannya terbang ke alam.

Tanpa sadar, Darmawan mendapati sebuah biji semangka dari tempat dia merawat burung pipit tersebut. Kemudian Darmawan memutuskan untuk menanam dan merawat biji semangka tersebut.

Seiring berjalannya waktu, biji semangka yang dia tanam mulai tumbuh. Namun terdapat sebuah keanehan pada tanaman yang dia tanam.

Tanaman semangka yang Darmawan tanam memiliki banyak sekali daun. Namun hanya terdapat satu buah saja pada tanaman tersebut.

Buah semangka tersebut tumbuh besar dan harum. Ketika waktu panen tiba, Darmawan kemudian mengambil buah semangka tersebut dan membelahnya.

Alangkah kagetnya Darmawan karena semangka tersebut ternyata berisikan biji emas. Dirinya menjadi bahagia dan memperbaiki perekonomiannya dengan menjual biji emas yang ada di semangka tersebut.

Kabar tentang semangka emas yang didapatkan Darmawan sampai di telinga sang kakak, Muzakir. Dirinya kemudian mengetahui bahwa biji semangka emas ini Darmawan dapatkan ketika merawat burung pipit yang terluka.

Muzakir kemudian memerintahkan pengawalnya untuk mencari burung pipit yang terluka. Namun setelah beberapa lama, burung pipit tersebut tidak ditemukan juga.

Akhirnya Muzakir memiliki ide untuk menyuruh pengawalnya menangkap seekor burung pipit dan melukai sayapnya. Kemudian Muzakir berpura-pura untuk merawat burung pipit tersebut.

Muzakir mengobati luka burung pipit itu hingga sembuh. Benar saja, pada saat burung pipit tersebut sembuh dan dilepas, dirinya juga menemukan sebuah biji semangka.

Dirinya kemudian menanam biji semangka tersebut dan merawatnya hingga berbuah Sama seperti yang dialami Darmawan, tumbuhan semangka yang ditanam Muzakir memiliki banyak daun dan hanya terdapat satu buah saja.

Pada saat panen tiba, Muzakir kemudian mengambil semangka tersebut. Dirinya sudah tidak sabar untuk mendapatkan emas seperti yang dialami oleh sang adik.

Akan tetapi, hal yang diharapkan ternyata tidak terjadi. Pada saat Muzakir membelah semangka tersebut, yang ada justru lumpur dengan bau yang sangat busuk.

Muzakir kemudian lari terbirit-birit karena merasa jijik terkena lumpur dari buah semangka tersebut. Orang-orang yang ada di sekitarnya kemudian menertawakan ganjaran yang diterima oleh Muzakir atas sifat rakusnya.

Sumber:
- Reza, Marina Asril. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi. Visimedia, 2010.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.