mengenal tarian khas ngawi tari orek orek - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Tarian Khas Ngawi, Tari Orek-Orek

Mengenal Tarian Khas Ngawi, Tari Orek-Orek
images info

Tari Orek-orek merupakan sebuah tarian tradisional dari Ngawi yang diciptakan oleh Sri Widajati untuk menghidupkan kembali seni tradisional Orek-orek yang telah mengalami penurunan.

Tarian ini mencerminkan semangat kebersamaan atau gotong royong dan telah mencapai rekor untuk jumlah penampil terbanyak di dunia.

Sebagai seni pertunjukan dan tarian sosial, Tari Orek-orek merangkum perjuangan sejarah para buruh di Indonesia.

Tari Jalak Lawu, Kesenian Khas Magetan yang Terinspirasi Kisah Wongso Menggolo

Perjuangan buruh di Indonesia dimulai pada abad ke-19, dengan pembentukan serikat buruh pertama pada tahun 1879.

Gerakan ini mengalami perkembangan pesat, terutama menjelang kemerdekaan, ketika buruh mulai memperjuangkan hak-hak mereka, seperti upah yang layak dan kondisi kerja yang lebih baik.

Pada masa Orde Baru, gerakan buruh ditekan, namun setelah reformasi, serikat buruh menjadi lebih mandiri dan berani menyuarakan aspirasi mereka.

Tari Orek-Orek terinspirasi dari semangat perjuangan buruh ini, menggambarkan kebahagiaan dan harapan mereka setelah melewati masa-masa sulit.

Mengenal Ibu Sri Widajati

Ibu Sri Widajati adalah seorang seniman asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang dikenal sebagai pencipta Tari Orek-Orek, salah satu tarian khas dari daerah tersebut.

Pada tahun 1981, Pemerintah Kabupaten Ngawi memberikan tugas kepada Ibu Sri Widajati untuk menciptakan tarian khas yang bisa menggantikan kesenian Orek-Orek yang sudah punah.

Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga budaya lokal.

Dalam proses penciptaan Tari Orek-Orek, Ibu Sri Widajati melakukan observasi dan wawancara dengan para seniman setempat untuk memahami berbagai aspek dari kesenian Orek-Orek yang sudah hilang.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, ia menyusun tarian baru dengan menggabungkan elemen-elemen kesenian lama, seperti gending dan lirik.

Mengenal Keunikan Tari Khas Blitar

Tari Orek-Orek memiliki makna simbolis yang mencerminkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Ngawi, seperti semangat kerja keras dan kebersamaan, yang diwakili oleh kostum dan gerak tarinya.

Setelah tariannya selesai, Ibu Sri Widajati mendirikan sanggar tari "Sri Budaya" sebagai tempat untuk melatih dan mempromosikan Tari Orek-Orek.

Tarian ini kemudian diperkenalkan dalam program-program besar, termasuk pencapaian rekor MURI dengan ribuan penari yang turut serta.

Ibu Sri Widajati memainkan peran penting sebagai inovator budaya yang berkontribusi dalam pelestarian dan penghidupan kembali kesenian tradisional Ngawi melalui tarian modern yang penuh makna.

Cara Menjaga Relevansi Tari Orek-Orek

Ibu Sri Widajati menjaga relevansi Tari Orek-Orek bagi generasi muda melalui serangkaian langkah strategis yang inovatif.

Pertama, ia melakukan adaptasi koreografi dengan menciptakan gerakan yang lebih fleksibel, sehingga tarian ini dapat ditampilkan baik secara berpasangan maupun individu, memudahkan akses bagi penari muda.

Selain itu, Ibu Sri mendirikan Sanggar Sri Budaya sebagai pusat pelatihan dan pengembangan tari, yang juga berfungsi untuk menarik perhatian generasi muda agar tertarik mempelajari dan melestarikan kesenian tradisional tersebut.

Tidak hanya fokus pada pelatihan, Ibu Sri juga meningkatkan promosi Tari Orek-Orek melalui partisipasi dalam acara besar, seperti pemecahan rekor MURI, serta mengadakan pelatihan khusus untuk guru seni, sehingga tarian ini semakin dikenal dan dihargai.

Terakhir, ia memastikan bahwa makna simbolis dan nilai-nilai yang terkandung dalam tarian, seperti kerja keras dan gotong royong, terus disampaikan kepada generasi muda, agar tetap relevan dalam konteks kehidupan modern.

Dengan pendekatan tersebut, Ibu Sri sukses mempertahankan keberlanjutan Tari Orek-Orek di kalangan generasi muda.

Tari Kanjar dan Tari Ganjur dari Kutai Kartanegara Ternyata Berbeda

Tari Orek-Orek memiliki makna filosofis yang dalam, menggambarkan nilai-nilai seperti kerja keras, kebersamaan, dan gotong royong.

Tarian ini merefleksikan semangat para pekerja dalam perjuangan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, serta unsur religius yang terlihat melalui gerakan-gerakan yang menyerupai doa kepada Tuhan. Selain itu, kostum dan gerakannya melambangkan ketekunan dan dedikasi dalam bekerja, menjadikannya simbol interaksi sosial dalam masyarakat.

Oleh karena itu, Tari Orek-Orek bukan hanya sebagai bentuk hiburan, tetapi juga mencerminkan budaya dan identitas masyarakat Ngawi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.