Tari jalak Lawu merupakan tarian khas dari Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Tarian tersebut terinspirasi dari tokoh Wongso Manggolo, seorang punggawa pemberani yang melawan musuh dan kemudian diangkat sebagai Patih dengan gelar Kyai Jalak Lawu. Bagaimana ya, asal-usulnya?
Asal Usul Tari Jalak Lawu
Asal usul tari jalak Lawu berawal dari kisah Wongso Manggolo yang mendampingi Prabu Brawijaya V dalam perjalanan spiritual menuju Gunung Lawu. Saat mereka diserang oleh musuh, Adipati Cepu, Wongso Manggolo memimpin perlawanan dan berhasil meraih kemenangan. Karena kesetiaannya, ia kemudian diangkat sebagai Patih dan diberi gelar Kyai Jalak Lawu.
Wongso Manggolo adalah tokoh utama dalam cerita rakyat yang berkisar pada Gunung Lawu dan Raja Brawijaya V. Sebagai seorang punggawa yang dikenal karena kesetiaan dan keberaniannya, Wongso Manggolo berperan penting dalam mengawal Raja Brawijaya V menuju puncak Gunung Lawu, yang dikenal sebagai Hargo Dumilah.
Mitos Jalak di Gunung Lawu yang Membantu Pendaki untuk Menunjukkan Arah
Kisah Wongso Manggolo
Wongso Manggolo diangkat menjadi Patih oleh Raja Brawijaya V sebagai bentuk penghargaan atas kesetiaannya. Dalam perannya sebagai Patih, Wongso Manggolo diberi tanggung jawab untuk menjaga Gunung Lawu dan menjadi pemandu bagi keturunan Raja yang datang dengan niat baik.
Ia dikenal karena kesetiaannya dalam menghadapi berbagai tantangan, terutama ketika Raja Brawijaya V dan rombongannya dihadang oleh Wongso Manggolo dan Dipo Manggolo di Gunung Lawu. Kegigihan dan keberanian mereka membuat Brawijaya V mengangkat mereka sebagai patih.
Dalam legenda, Wongso Manggolo diyakini menjelma menjadi jalak Lawu, burung yang sering ditemui pendaki saat mereka mendaki menuju puncak Gunung Lawu. Gerakan dalam tari jalak Lawu mengandung nilai-nilai filosofi yang mencerminkan religiusitas, patriotisme, kesabaran, kesetiaan, budi pekerti luhur, dan kasih sayang terhadap sesama.
Tentu dalam bagian ini, Wongso Manggolo menjadi simbol dari keberanian, kesetiaan, dan kebaikan hati dalam sejarah Magetan.
Pesona Indah Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan
Peresmian Tari Jalak Lawu
Tari ini telah diresmikan sebagai tari khas Kabupaten Magetan sebagai bagian dari pelestarian dan pengembangan budaya lokal oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan. Pemerintah berharap kesenian tersebut dapat mendukung pariwisata di wilayah tersebut.
Proses penciptaan tarian ini dimulai pada Januari 2022, diawali dengan kegiatan selamatan, pengamatan, dan pendakian di Gunung Lawu. Tari Jalak Lawu pertama kali ditampilkan dalam drama tari "Semburat Cahyo Lawu" pada Mei 2022 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Tari ini tidak hanya menawarkan keindahan gerakan, tetapi juga mengandung makna sejarah dan simbol kebudayaan yang penting bagi masyarakat Magetan, sehingga menjadi warisan budaya yang perlu terus dipelihara dan dikembangkan.
Gerakan-gerakannya menggambarkan sifat-sifat mulia yang dimiliki oleh Wongso Manggolo, sekaligus mencerminkan keluhuran budaya masyarakat Magetan.
Perlu Kawan ketahui juga, Musik pengiringnya merupakan perpaduan dari musik Mataraman, ledug, dan tongkling, yang merupakan ciri khas Kabupaten Magetan.
Sumber:
https://kikomunal-indonesia.dgip.go.id/home/explore/cultural/31647
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?detailCatat=4682
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News