Imam besar Masjid Nabawi Madinah, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify baru saja melakukan lawatan ke Indonesia selama lima hari, mulai Senin (7/10) hingga Jumat (11/10). Dalam kunjungan tersebut Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify melakukan pertemuan dengan berbagai pihak, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Presiden Joko Widodo, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), pengurus Pusat Muhammadiyah, hingga Imam Besar Masjid Istiqlal.
Pertemuan antara imam besar masjid Nabawi dengan berbagai petinggi Indonesia ini bertujuan untuk memperkuat silaturrahim serta kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi, khususnya dalam bidang dakwah dan urusan Islam yang mengedepankan toleransi, kasih sayang, dan perdamaian.
Indahnya Masjid Agung An-Nur Magelang, Dikelilingi Pemandangan dan Jadi Simbol Toleransi
Imam Masjid Nabawi Pimpin Salat Jumat di Masjid Istiqlal
Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify memimpin salat Jumat yang digelar di Masjid Istiqlal setelah melakukan pertemuan dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, bersama Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, serta para pimpinan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI).
Di hadapan ratusan jamaah salat Jumat, imam besar Masjid Nabawi itu menyampaikan bahwa dirinya sebenarnya telah lama ingin berkunjung ke Indonesia.
Apalagi, masyarakat Indonesia sangat dikenal dengan sikap keramahtamahan dan menghormati tamu. Hal ini tentu mencerminkan bagaimana sikap yang diajarkan dalam Islam.
“Ketika saya memandang wajah-wajah saudara-saudara yang ada di Indonesia, saya semakin terkesima dengan kebesaran agama Islam,” tuturnya.
Pesan Penting Paus untuk Umat Beragama di Indonesia
Melihat keragaman di Indonesia, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify pun turut kagum sekaligus mengingatkan bahwa Allah memang menciptakan manusia dengan berbagai latar belakang, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Hujurat ayat 13.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Meski demikian, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify menegaskan penentuan dejarat seseorang tidak dilihat dari latar belakang, tetapi pada ketakwaan kita kepada-Nya
Dalam khutbahnya, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify juga menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang penuh rahmat serta menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat.
"Agama Islam ini adalah agama yang penuh dengan rahmat, keadilan. Agama yang berakidah," terangnya.
Paus Fransiskus: Bela Rasa Tidak Hanya Memberi, Tapi Menyentuh Tangan Mereka
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News