paus fransiskus bela rasa tidak hanya memberi tapi menyentuh tangan mereka - News | Good News From Indonesia 2024

Paus Fransiskus: Bela Rasa Tidak Hanya Memberi, Tapi Menyentuh Tangan Mereka

Paus Fransiskus: Bela Rasa Tidak Hanya Memberi, Tapi Menyentuh Tangan Mereka
images info

Kedatangan Bapa Suci, Paus Fransiskus ke Indonesia mendapatkan respon yang sangat luar biasa dari masyarakat. Tidak heran, kedatangannya memang telah ditunggu sejak lama oleh masyarakat Indonesia.

Menariknya, di Indonesia, Paus Fransiskus menunjukkan kepribadiannya yang amat sangat sederhana. Pemimpin Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan itu memilih menginap di Kedutaan Besar (Kedubes) Vatikan dibandingkan deretan hotel bintang lima yang tersedia di Indonesia.

Ia juga menolak mengendarai mobil mewah nan anti peluru saat pertama kali turun di bandara Soekarno – Hatta. Paus Fransiskus lebih memilih mengendarai mobil yang biasa digunakan masyarakat Indonesia sehari-hari, dalam hal ini termasuk Toyota Kijang Innova Zenix.

Soroti Bhinneka Tunggal Ika, Ini Dia Isi Pidato Paus Fransiskus Saat di Jakarta

Sikap kesederhanaannya ini merupakan contoh bagi para umat. Bahkan, Paus Fransiskus memang dikenal sebagai Paus yang sangat membumi dan merakyat dengan masyarakat miskin.

Dilansir dari CNBC Indonesia, nama asli Paus Fransiskus adalah Jose Mario Bergoglio. Ia memilih menggunakan nama Fransiskus saat terpilih menjadi Paus ke-266 sebab Fransiskus selalu dikaitkan sebagai pelindung binatang dan lingkungan.

"Betapa saya menginginkan sebuah gereja yang miskin dan yang diperuntukkan bagi orang miskin," tutur Santo Fransiskus dari Asisi atau yang kerap disebut Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus, Pendukung Setia Aksi Iklim yang Cetuskan Istilah "Tobat Ekologis"

Bela Rasa Berarti Menyentuh Kaum Bawah

Saat melakukan audiensi di Gereja Katedral Jakarta, Rabu (4/9/2024), Paus Fransiskus juga turut menekankan kepada umat untuk memiliki sikap bela rasa.

Menurutnya, sikap bela rasa ini tidak hanya sekadar sebuah tindakan memberi sedekah untuk saudara-saudari yang membutuhkan.

Akan tetapi, sikap bela rasa berarti kita harus turun dan menyentuh mereka juga.

Dengan Pater Markus Solo Kewuta SVD sebagai penerjemah, Bapa Suci mengungkapkan bahwa bela rasa yang sesungguhnya berarti merangkul mimpi dan hasrat orang-orang yang kita tolong serta menghilangkan batasan-batasan dalam hal ini kelas sosial demi menciptakan kekuatan kasih yang luas dan besar.

“Bela rasa itu berarti mendekatkan kita dengan orang lain sekaligus menghapus segala sesuatu yang menghalangi kita untuk turun dan menyentuh mereka yang ada di bawah, mengangkat mereka dan memberi mereka harapan,” ujar Bapa Suci Fransiskus, dalam audiensi bersama para uskup, romo, biarawan dan biarawati, seminaris dan katekis.

Ia menambahkan bahwa bela rasa merupakan salah satu faktor penting yang memperkuat keimanan dan keagamaan seseorang.

Makna Jubah Putih Paus Fransiskus dan Tradisi Berbusana Hitam saat Bertemu Paus

“Ketika mendengarkan pengakuan (dosa), saya biasanya bertanya apakah pernah memberi sedekah pada orang miskin. Itu pertanyaan pertama. Pertanyaan kedua, apakah pernah menyentuh tangan orang yang meminta. Kita tidak hanya memberi tapi bersentuhan langsung dengan orang miskin. Itulah yang dikatakan sebagai mengembangkan jaringan kasih,” imbuh Paus, dilansir dari Mirifica.net.

Dalam pidato ini, Paus Fransiskus menegaskan bahwa setan sangat dekat. Setan membuat kaum elit mementingkan diri sendiri, menjaga jarak dengan semua orang, dan tidak membiarkan disentuh oleh apa pun dan siapa pun.

“Di Argentina, tepatnya di Buenos Aires, ada orang kaya yang maunya selalu menerima dan mengeruk kekayaan dari orang lain. Ini orang yang malang karena dia begitu ingin mendapatkan dari yang lain tapi tidak bisa menutup peti jenazahnya sendiri. Setan memang selalu ada di dalam saku kita. Apakah Anda percaya?” tanya Paus, disambut tawa seluruh hadirin.

Pertemuan Soekarno dan Paus Paulus VI di Vatikan pada 1964, Terima Tiga Hadiah Spesial

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.