investasi berorientasi ekspor kunci mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional - News | Good News From Indonesia 2024

Investasi Berorientasi Ekspor, Kunci Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi Nasional?

Investasi Berorientasi Ekspor, Kunci Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi Nasional?
images info

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, Indonesia membutuhkan lebih dari sekadar konsumsi domestik yang kuat.

Di era globalisasi dan persaingan ketat, investasi berorientasi ekspor menjadi kunci bagi negara untuk meningkatkan daya saing dan mencapai target pertumbuhan ekonomi.

Sehingga berbagai kebijakan setidaknya perlu untuk mengarahkan investasi pada sektor-sektor strategis yang selaras dengan tren global dan prinsip keberlanjutan.

Dalam Kompas100 CEO Forum yang digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 11 Oktober 2024, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, turut menegaskan soal pentingnya investasi yang berkelanjutan dan berorientasi ekspor guna mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

Produk Indonesia Semakin Diminati di Tiongkok, Potensi dan Peluang Ekspor Kian Meningkat

Mengapa Investasi Berorientasi Ekspor Sangat Penting?

Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat bergantung pada konsumsi domestik, yang menyumbang sekitar 53-54 persen dari total pertumbuhan.

Di sisi lain, investasi hanya berkontribusi 24-25 persen, lebih rendah dibandingkan dekade sebelumnya yang pernah mencapai 30 persen atau lebih.

Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, peningkatan proporsi investas, khususnya di sektor-sektor yang berorientasi ekspor dan berkelanjutan, menjadi prioritas.

Investasi semacam ini membuka akses Indonesia ke pasar global dan membantu memperbaiki neraca perdagangan.

Selain itu, keberlanjutan menjadi faktor penting karena pasar internasional semakin menuntut produk yang ramah lingkungan. Dengan mengikuti tren ini, Indonesia dapat memperkuat daya saing dan menarik lebih banyak investor asing.

Mantap! Indonesia Jadi "Raja Gambir" Dunia, Kuasai 80 Persen Pasar Ekspor

Energi Bersih dan Industri Kendaraan Listrik: Pilar Investasi Masa Depan

Industri berbasis energi bersih dan manufaktur kendaraan listrik (EV) menjadi sektor strategis yang akan digenjot oleh pemerintah. Menurut Rosan, energi hijau kini menjadi syarat utama bagi investor global, terutama di industri EV.

“Industri kendaraan listrik dan baterai menuntut penggunaan energi bersih sebagai standar operasional mereka,” jelasnya.

Indonesia berencana mempercepat pembangunan kawasan industri berbasis energi bersih guna menarik lebih banyak investasi internasional. Rosan juga membandingkan langkah Indonesia dengan Vietnam, yang telah berhasil menarik investor melalui kawasan industri hijau.

“Vietnam saat ini sudah memiliki 13 kawasan industri hijau dan akan menambah lima lagi pada akhir tahun,” ungkapnya. Indonesia pun didorong untuk bergerak lebih cepat dalam pengembangan kawasan serupa.

Investasi Geothermal di Indonesia Tembus US$8,7 Miliar dalam 10 Tahun, Potensi Besar untuk Transisi Energi Bersi

Kepastian Regulasi dan Proses Perizinan yang Cepat

Selain fokus pada sektor strategis, pentingnya kepastian regulasi dan proses perizinan yang cepat untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif juga tidak bisa dilewatkan. Ketidakpastian regulasi sering kali menjadi kendala bagi investor, yang akhirnya memperlambat realisasi investasi.

Sejauh ini, sudah ada aturan untuk standar waktu penyelesaian perizinan bekerja sama dengan 18 kementerian terkait. Namun, kenyataannya, proses izin sering kali melebihi target waktu yang ditetapkan, bahkan bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Sebagai langkah antisipasi, BKPM akan mengambil alih proses perizinan jika instansi terkait gagal mematuhi kesepakatan waktu.

"Kami akan memastikan kepastian ini, sehingga investor tahu kapan mereka akan mendapatkan izin, baik lokal maupun asing,” kata Rosan.

Menilik Komitmen Pemerintah dalam Mengurangi Pemanfaatan Batu Bara dan Mewujudkan Net Zero Emission 2060

Arah Kebijakan Menuju Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Dengan kebijakan yang jelas dan arah investasi yang berfokus pada sektor ekspor dan keberlanjutan, Indonesia berharap dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

Selain meningkatkan kontribusi investasi terhadap PDB, langkah ini juga akan mendorong Indonesia untuk beradaptasi dengan tren global dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih ramah serta berkelanjutan.

Kolaborasi antara sektor publik dan swasta, didukung regulasi yang pasti, akan membuka peluang investasi baru. Ini bukan hanya soal mengejar angka pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berdaya saing di pasar internasional.

Jadi, investasi bukan hanya tentang angka dan modal, melainkan juga tentang bagaimana Indonesia bisa bertransformasi menjadi negara yang ramah lingkungan dan kompetitif secara global.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.