PT Pertamina (Persero) melalui PT Polytama Propindo, sukses memproduksi plastik ramah lingkungan bertipe granule pertama di ASEAN.
Produk petrokimia tersebut digadang-gadang tidak menghasilkan zat kimia berbahaya jika digunakan sebagai wadah atau kemasan bahan tertentu, termasuk makanan dan minuman.
Bahan baku plastik ini sangat mudah didaur ulang, sehingga akan ramah bagi lingkungan karena tidak meninggalkan bekas sampah yang berpotensi menimbulkan masalah baru.
Terbuat dari apa?
Plastik yang diproduksi PT Pertamina tersebut berbahan dasar polipropelina yang merupakan produk unggulan Polytama dengan merk dagang Masplene®. Bahan jenis ini mudah diurai dengan metode pirolisis.
Polipropilena adalah sebuah produk petrokimia yang berasal dari gas alam atau naptha. Jenis ini dibuat melalui proses cracking dan polimerisasi.
Bahan polipropilena memiliki tekstur yang khas, di mana bahan ini memiliki tingkat kekakuan yang tinggi dan tahan terhadap benturan.
Selain itu, polipropilena juga tahan terhadap panas dan lembab. Plastik jenis ini dapat diurai dengan cara pemanasan dalam kondisi tanpa oksigen atau polimerisasi.
Melalui proses tersebut, produk yang memiliki nilai guna, seperti gas, minyak, dan residu padat atau arang akan dihasilkan dan dapat digunakan kembali.
Dengan proses daur ulang itu, penggunaan bahan plastik polipropilena sangat membantu mengurangi limbah dan dapat menghasilkan energi atau bahan baku yang lebih berguna.
Pertamina dan Airbus Kolaborasi Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Alternatif di Indonesia
Pertama di ASEAN
Menariknya lagi, inovasi produk granule ini merupakan inovasi PT Polytama dan sejauh ini masih menjadi yang pertama dan satu-satunya di kawasan Asia Tenggara.
Di sisi lain, masyarakat juga dapat mulai membedakan plastik yang ramah lingkungan dengan mudah, yakni dengan melihat apakah terdapat simbol segitiga dengan kode plastik 5.
Kode ini dapat ditemukan di kemasan makanan dan minuman, karung plastik, tas belanja spunbond, plastik film laundry, karpet, masker, APD, hingga bagian otomotif dan elektronik.
Tahun 2027 mendatang, PT Polytama menargetkan kemandirian sektor petrokimia dengan peningkatan kapasitas hingga dua kali lipat.
Nantinya, produk yang dihasilkan berkisar menjadi 600.000 ton per tahun dari target sebelumnya, yaitu 300.000 ton per tahun.
Catatan Redaksi: PT Polytama Propindo telah memberi klarifikasi terhadap artikel ini. Pada bagian judul, informasi bahwa pabrik granule PT Polytama Propindo yang disebut sebagai terbesar dikoreksi menjadi yang pertama di ASEAN. Pada badan berita, terdapat koreksi informasi bahwa Masplene®️ merupakan merek dagang dan bukan nama dari bahan baku produk polipropilena (PP) unggulan Polytama.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News